4.4. Gaya Hidup Lanjut Usia
Gaya hidup lansia yaitu kebiasaan lansia dalam hal pola makan, aktivitas fisik, olahraga, kebiasaan istirahat, kebiasaaan merokok dan kebiasaan mengonsumsi obat di wilayah kerja
Puskesmas Aek Habil Kota Sibolga. Distribusi gaya hidup lansia ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2. Distribusi Gaya Hidup Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga Gaya Hidup
Jumlah Persentase
Tidak Baik
56 67,5
Baik 27
32,5
Total 83
100,0
Tabel di atas menunjukkan bahwa lebih banyak lansia yang memiliki gaya hidup tidak baik yaitu sebanyak 56 orang 67,5 selanjutnya diikuti lansia yang memiliki gaya hidup baik yaitu
sebanyak 27 orang 32,5.
Tabel 4.3. Distribusi Gaya Hidup Lanjut Usia Berdasarkan Pola Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Pola Makan Jumlah
Persentase Tidak Baik
19 22.9
Baik
64 77.1
Total 83
100,0
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebanyak 64 orang 77,1 yang memiliki pola makan baik dan 19 orang 22,9 yang pola makannya tidak baik.
Tabel 4.4. Distribusi Gaya Hidup Lanjut Usia Berdasarkan Aktivitas Fisik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Aktivitas Fisik Jumlah
Persentase Tidak Cukup
15 18.1
Cukup 68
81.9
Total 83
100,0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa aktivitas fisik lansia dikategorikan menjadi 2 yaitu tidak cukup dan cukup. Dari hasil penelitian yang saya teliti diperoleh sebanyak 68 orang
81,9 yang memiliki aktivitas fisik yang cukup dan sebanyak 15 orang 18,1 yang aktivitas
fisiknya tidak cukup.
Tabel 4.5. Distribusi Gaya Hidup Lanjut Usia Berdasarkan Olahraga di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Olahraga Jumlah
Persentase Tidak Cukup
52 62.7
Cukup 31
37.3
Total 83
100,0
Penelitian yang saya teliti menunjukkan bahwa dari 83 responden diperoleh sebanyak 52 orang 62,7 yang tidak cukup berolahraga dan sebanyak 31 orang 37,3 yang cukup olahraga.
Tabel 4.6. Distribusi Gaya Hidup Lanjut Usia Berdasarkan Kebiasaan Istirahat di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Kebiasaan Istirahat Jumlah
Persentase Tidak Cukup
30 36.1
Cukup 53
63.9
Total 83
100,0
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 53 orang 63,9 memiliki kebiasaan istirahat yang
cukup dan sebanyak 30 orang 36,1 yang kebiasaan istirahatnya tidak cukup.
Tabel 4.7. Distribusi Gaya Hidup Lanjut Usia Berdasarkan Kebiasaan Merokok di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Kebiasaan Merokok Jumlah
Persentase Tidak Baik
22 26.5
Baik
61 73.5
Total 83
100,0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebiasaan merokok lansia dikategorikan menjadi 2 yaitu tidak baik dan baik. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 61 orang 73,5 yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
kebiasaan merokok yang baik dan sebanyak 22 orang 26,5 yang kebiasaan merokoknya tidak baik.
Tabel 4.8. Distribusi Gaya Hidup Lanjut Usia Berdasarkan Kebiasaan Mengonsumsi Obat di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Kebiasaan Mengonsumsi Obat Jumlah
Persentase Tidak Baik
48 57.8
Baik
35 42.2
Total 83
100,0
Penelitian yang saya teliti menunjukkan bahwa dari kebiasaan mengonsumsi obat lansia diperoleh sebanyak 48 orang 57,8 yang memiliki kebiasaan mengonsumsi obat yang tidak baik
dan sebanyak 35 orang 42,2 yang baik. 4.5. Asupan Gizi Lanjut Usia
Pada penelitian ini asupan gizi yang dimaksud adalah asupan energi dan protein. Distribusi asupan energi lansia di wilayah kerja Puskesmas Aek Habil Kota Sibolga lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9. Distribusi Asupan Energi Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga Asupan Energi
Jumlah Persentase
Defisit
77 92,8
Kurang 1
1,2
Sedang
4 4,8
Baik 1
1,2
Total 83
100,0
Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa paling banyak lansia berada pada kategori asupan energi defisit yaitu sebanyak 77 orang 92,8, sisanya 4 orang 4,8 dikategori sedang, 1 orang
1,2 dikategori baik dan 1 orang 1,2 dikategori kurang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Distribusi Asupan Protein Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga Asupan Protein
Jumlah Persentase
Defisit 59
71,1
Kurang
7 8,4
Sedang 12
14,5
Baik 5
6,0
Total 83
100,0
Berdasarkan hasil penelitian didapat paling banyak lansia yang asupan proteinnya defisit
yaitu sebanyak 59 orang 71,1, sisanya 12 orang 14,5 dikategori sedang, 7 orang 8,4 dikategori kurang dan 5 orang 6,0 dikategori baik.
4.6. Status Gizi Lanjut Usia