4.9. Hubungan Gaya Hidup dengan Status Gizi Lanjut Usia
Berdasarkan penelitian yang saya teliti dapat dilihat bahwa dari 56 orang lansia yang gaya hidupnya tidak baik terdapat 9 orang 16,1 yang status gizinya kurus, 35 orang 62,5 yang
normal dan 12 orang 21,4 yang gemuk. Sedangkan dari 27 orang lansia yang gaya hidupnya baik, terdapat 1 orang 3,7 yang status gizinya kurus, 15 orang 55,6 yang normal dan 11
orang 40,7 yang gemuk. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.14 Tabulasi Silang Gaya Hidup dengan Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Status Gizi Total
Kurus Normal
Gemuk N
N N
N
Gaya Hidup
Tidak Baik 9
16,1 35
62,5 12
21,4 56
100,0 Baik
1 3,7
15 55,6
11 40,7
27 100,0
4.10. Hubungan Asupan Energi dengan Status Gizi Lanjut Usia
Tabulasi silang antara asupan energi dengan status gizi lansia menunjukkan bahwa 1 orang lansia yang temasuk kategori asupan energi yang baik berada pada status gizi yang normal, dari 4
orang yang asupan energinya sedang terdapat 1 orang 25,0 yang status gizinya kurus, 3 orang 75,0 yang normal dan tidak ada yang gemuk. Selanjutnya 1 orang 100 termasuk pada
kategori asupan energi yang kurang namun berstatus gizi normal dan dari 77 orang yang asupan energinya defisit, terdapat 9 orang 11,7 yang status gizinya kurus, 45 orang 58,4 yang
normal dan 23 orang 29,9 yang gemuk. Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Tabulasi Silang Asupan Energi dengan Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Status Gizi Total
Kurus Normal
Gemuk N
N N
N
Asupan Energi
Responden Baik
1 100,0
1 100,0
Sedang 1
25,0 3
75,0 4
100,0 Kurang
1 100,0
1 100,0
Defisit 9
11,7 45
58,4 23
29,9 77
100,0
4.11. Hubungan Asupan Protein dengan Status Gizi Lanjut Usia
Berdasarkan penelitian yang saya teliti diperoleh bahwa dari 5 orang lansia yang asupan proteinnya baik, terdapat 1 orang 20,0 yang status gizinya kurus, 4 orang 80,0 yang normal
dan tidak ada yang gemuk. Dari 12 orang yang asupan proteinnya sedang diperoleh 2 orang 16,7 yang status gizinya kurus, 9 orang 75,0 yang normal dan 1 orang 8,3 yang gemuk.
Selanjutnya dari 7 orang yang asupan proteinnya kurang terdapat 2 orang 28,6 yang status gizinya kurus, 4 orang 57,1 yang normal dan 1 orang 14,3 yang gemuk. Dari 59 orang yang
asupan proteinnya defisit diperoleh 5 orang 8,5 yang status gizinya kurus, 33 orang 55,9 yang normal dan 21 orang 35,6 yang gemuk. Lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 4.16 Tabulasi Silang Asupan Protein Lansia dengan Status Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Status Gizi Total
Kurus Normal
Gemuk N
N N
N
Asupan Protein
Responden Baik
1 20,0
4 80,0
5 100,0
Sedang 2
16,7 9
75,0 1
8,3 12
100,0 Kurang
2 28,6
4 57,1
1 14,3
7 100,0
Defisit 5
8,5 33
55,9 21
35,6 59
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.12. Hubungan Umur, Status Penyakit, Gaya Hidup, Asupan Energi dan Asupan Protein dengan Status Gizi Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Sibolga
Hasil analisis bivariat antara umur dengan status gizi lansia adalah tidak signifikan p=0,080 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara umur dengan status gizi lansia. Sementara
itu korelasi antara status penyakit 3 bulan terakhir dengan status gizi lansia adalah signifikan p=0,000 0,05 yang berarti ada hubungan antara status penyakit 3 bulan terakhir dengan status
gizi lansia. Hubungan itu positif, yang artinya semakin baik status penyakit seseorang maka semakin baik pula status gizinya atau sebaliknya. Selanjutnya korelasi antara gaya hidup dengan
status gizi lansia adalah signifikan p=0,028 0,05 berarti ada hubungan antara gaya hidup dengan status gizi lansia, yang artinya semakin baik gaya hidup seseorang maka semakin baik status
gizinya atau sebaliknya. Korelasi asupan energi dengan status gizi lansia adalah tidak signifikan p=0,165 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi lansia.
Korelasi asupan protein dengan status gizi lansia adalah signifikan p=0,007 0,05 yang berarti ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi lansia, yang berarti bahwa semakin baik
asupan protein seseorang maka semakin baik status gizinya atau sebaliknya. Secara lebih jelas hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.17. Analisis Bivariat Umur, Status Penyakit 3 Bulan Terakhir, Gaya Hidup, Asupan Energi dan Asupan Protein dengan Status Gizi Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Aek Habil Sibolga
No. Variabel
Sig. 2-tailed 1.
Umur 0,080
2.
Status Penyakit 3 Bulan Terakhir 0,000
3.
Gaya Hidup 0,028
4. Asupan Energi
0,165
5. Asupan Protein
0,007
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Umur dengan Status Gizi Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil