BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan desain cross- sectional, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik umur dan status penyakit yang
diderita 3 bulan terakhir, gaya hidup pola makan, aktivitas fisik, olahraga, kebiasaan istirahat, kebiasaan merokok, kebiasaan mengonsumsi obat dan asupan gizi energi dan protein dengan
status gizi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Aek Habil Kota Sibolga.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Aek Habil Kota Sibolga. Dalam pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan banyaknya lansia yang berumur 55 tahun keatas di wilayah kerja
Puskesmas Aek Habil yaitu sebanyak 607 orang, akses menuju Puskesmas lancar dan bagus jalannya, adanya kegiatan program puskesmas yaitu pembinaan kesehatan lanjut usia Posyandu
Lansia satu kali dalam sebulan yang nantinya dapat mempermudah peneliti dalam pengumpulan data.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Juli 2013 sampai Juni 2014.
3.3. Populasi dan Sampel Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok lansia yang berumur 55 tahun keatas yang berada di wilayah kerja Puskesmas Aek Habil Kota Sibolga sebanyak 607 orang. Berikut ini adalah
data sasaran pra lansia dan lansia kota sibolga tahun 2014 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Sasaran Pra Lansia dan Lansia Kota Sibolga Tahun 2013 Kecamatan
Sibolga Selatan
Kelurahan 45-59 tahun
60-69 tahun 70 tahun
Total
Aek Habil 82
44 25
152 Aek Manis
64 61
26 153
Aek Muara Pinang 105
45 26
176 Aek Parombunan
56 32
22 110
Total 307
182 99
607 Sumber : Puskesmas Aek Habil, 2014
Sampel
Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus besar sampel untuk survei sampel Isgianto, 2009 yaitu :
Keterangan : N
= Besar populasi n
= Besar sampel P
= Proporsi populasi, dalam penelitian ini ditetapkan 0,5 = Tingkat keandalan atau derajat kepercayaan 95 ditetapkan 1,96
d = Galat pendugaan atau kesalahan maksimum yang diinginkan peneliti,
ditetapkan 10 0,1. Besar sampel dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 83 orang. Adapun sampel yang
dipilih harus memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut: a. tidak demensia danatau mampu diajak berkomunikasi sehingga dapat dilakukan
recall 1 x 24 jam untuk mengetahui asupan gizinya, b. mampu merentangkan kedua tangan agar dapat diukur panjang depanya yang
sekaligus menjadi tinggi badannya.
Universitas Sumatera Utara
Penarikan sampel terhadap populasi dilakukan dengan cara simple random sampling. Pengambilan sampel acak sederhana simple random sampling adalah sebuah sampel yang diambil
sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Apabila besarnya sampel yang diinginkan itu
berbeda-beda, maka besarnya kesempatan bagi tiap satuan elementer untuk terpilih berbeda-beda pula Singarimbun Effendi, 1989.
3.4. Metode Pengumpulan Data Jenis Data
1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti meliputi data umur, status
penyakit yang diderita 3 bulan terakhir, pola makan, aktivitas fisik, olahraga, kebiasaan istirahat, kebiasaan merokok, kebiasaan mengonsumsi obat, asupan energi dan protein serta berat badan dan
panjang depa. 2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah lansia dan data gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Aek Habil.
Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer Data primer berupa variabel karakteristik yang terdiri dari umur dan status penyakit yang
diderita 3 bulan terakhir, variabel gaya hidup yang terdiri dari beberapa item yaitu pola makan, aktivitas fisik, olahraga, kebiasaan istirahat, kebiasaan merokok, kebiasaan mengonsumsi obat
dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan dilihat secara deskriptif. Selanjutnya data asupan energi dan protein dikumpulkan melalui wawancara menggunakan formulir
food recall 1 x 24 yaitu pada hari biasa untuk mengetahui jumlah asupan energi dan protein dalam ukuran rumah tangga lalu dikonversi dalam ukuran berat gram. Sedangkan data status gizi
dikumpulkan dengan menimbang berat badan dengan timbangan injak dan mengukur panjang depa
Universitas Sumatera Utara
menggunakan alat ukur panjang depa, selanjutnya panjang depa tersebutlah yang menjadi tinggi badan. Sehingga dapat dihitung IMT untuk melihat status gizi dengan cara berat badan dalam
kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. 2. Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan dengan cara mengambil dan mencatat data jumlah lansia dan data gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Aek Habil.
3.5. Instrument Penelitian