Proses Menua dan Perubahan Fisiologis Akibat Penuaan

e. Keadaan ekonomi Sumber pendapatan resmi ; pensiunan lansia ditambah sumber pendapatanan lain kalau masih aktif. Penduduk lansia di daerah pertanian menunjukkkan proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan di daerah non pertanian. Lapangan kerja sektor pertanian cukup banyak menyerap tenaga kerja lansia, disamping sektor perdagangan dan jasa. Sumber pendapatan keluarga ; ada tidaknya bantuan keuangan dari anakkeluarga lainnya, atau bahkan masih ada anggota keluarga yang tergantung padanya. Kemampuan pendapatan ; lansia memerlukan biaya yang lebih tinggi, sementara pendapatan semakin menurun sampai seberapa besar pendapatan lansia dapat memenuhi kebutuhannya.

2.2.3. Proses Menua dan Perubahan Fisiologis Akibat Penuaan

Proses penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus- menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan Depkes RI, 2001. Penuaan merupakan proses normal perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Dengan kata lain usia tua adalah fase terakhir dari rentang kehidupan Fatimah, 2010. Menua menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita Constantinides, 1994. Proses menua merupakan proses yang terus menerus berlanjut secara alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup Nugroho, 2000. Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain: kulit mulai mengendur, timbul keriput, rambut beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah, serta terjadi penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain yang terjadi adalah Universitas Sumatera Utara kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat, serta tidak mudah menerima hal atau ide baru Maryam dkk, 2008. Menurut Darmojo 2004 yang dikutip oleh Maryam, dkk 2008, menjadi tua bukanlah suatu penyakit atau sakit tetapi suatu proses perubahan di mana kepekaan bertambah atau batas kemampuan beradaptasi menjadi berkurang yang sering dikenal dengan geriatric giant, di mana lansia akan mengalami 13 i, yaitu imobilisasi; instabilitas mudah jatuh; intelektualitas terganggu demensia; isolasi depresi; inkontinensia; impotensi; imunodefisiensi; infeksi mudah terjadi; impaksi konstipasi; iatrogenesis kesalahan diagnosis; insomnia; impairment of gangguan pada; penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi, dan integritas kulit, inaniation malnutrisi. Adapun perubahan biologiskondisi lanjut usia yang dapat memengaruhi status gizi secara jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.2 Kondisi Lanjut Usia Yang Dapat Memengaruhi Status Gizi No Kondisi Lanjut Usia Perubahan Pola Makan Status Gizi 1 Metabolisme basal menurun Kebutuhan energi menurun Cenderung kegemukanobesitas 2 Aktivitas kegiatan fisik berkurang Energi yang dipakai sedikit Cenderung kegemukanobesitas 3 Ekonomi meningkat Konsumsi berlebih Cenderung kegemukanobesitas 4 Fungsi indera menurun Makan tidak enaknafsu makan menurun Dapat terjadi kurang gizi 5 Penyakit periodental atau gagal ginjal Kesulitan makan makanan berserat sayur, daging, cenderung makanan lunak Dapat terjadi kurang gizi dan kegemukanobesitas 6 Penurunan seksresi asam lambung dan enzim pencernaan makanan Mengganggu penyerapan vitamin dan mineral Defisiensi zat gizi mikro 7 Mobilitas usus menurun Susah buang air besar Wasir perdarahan anemia 8 Sering menggunakan obat- obatanalkohol Menurunkan nafsu makan Dapat terjadi kurang gizi 9 Gangguan kemampuan motorik Kesulitan untuk menyiapkan makanan sendiri Dapat terjadi kurang gizi 10 Kurang bersosialisasi, kesepian perubahan psikologis Nafsu makan menurun Dapat terjadi kurang gizi 11 Pendapatan menurun Asupan makanan menurun Dapat terjadi kurang gizi 12 Demensia pikun Sering makanlupa makan Dapat terjadi kurang gizi dan kegemukanobesitas Sumber : Depkes RI, 2011 Universitas Sumatera Utara

2.3. Gaya Hidup

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ASUPAN IMUNONUTRISI DAN STATUS GIZI DENGAN STATUS IMUNITAS PADA LANSIA DI KECAMATAN RAJABASA KOTA BANDAR LAMPUNG

2 14 80

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

0 3 16

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalijambe.

0 0 12

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 0 10

HUBUNGAN KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO Hubungan Kualitas Hidup Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Sukoharjo.

0 2 14

HUBUNGAN POLA ASUH GIZI DENGAN STATUS GIZI BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAMPER TENGAH KOTA SEMARANG

1 4 60

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI LANSIA DI POSYANDU LANSIA KAKAKTUA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN

0 0 5

2.1.1. Penilaian Status Gizi - Hubungan Karakteristik, Gaya Hidup, dan Asupan Gizi Dengan Status Gizi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Habil Kota Sibolga

0 1 24

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS GIZI REMAJA

0 0 6