didasarkan pada skala ukur ordinal. Jawaban responden dikategorikan berdasarkan konsep gizi seimbang menjadi 4 yaitu: 3 = b
aik, apabila tingkat kecukupan ≥ 100 AKG, 2 = sedang, apabila tingkat kecukupan 80-99 AKG, 1 = kurang, apabila tingkat kecukupan 70-80 AKG,
0 = defisit, apabila tingkat kecukupan 70 AKG. 2. Asupan protein
Jumlah makanan yang dikonsumsi mengandung protein dikonversi ke dalam gram dengan menggunakan formulir food recall 1 × 24 jam. Pengukuran variabel asupan protein didasarkan
pada skala ukur ordinal. Jawaban responden dikategorikan berdasarkan konsep gizi seimbang menjadi 4 yaitu: 3 = b
aik, apabila tingkat kecukupan ≥ 100 AKG, 2 = sedang, apabila tingkat kecukupan 80-99 AKG, 1 = kurang, apabila tingkat kecukupan 70-80 AKG, 0 = defisit,
apabila tingkat kecukupan 70 AKG Supariasa, 2001.
- Status Gizi
Status gizi dinilai dengan cara pengukuran berat badan kg dibagi dengan tinggi badan m² yang dinyatakan dalam IMT. Nilai IMT tersebut dikategorikan menjadi 3 yaitu : 0 = kurus, bila
IMT 18,5, 1 = normal, bila IMT 18,5 sd 25, 2 = gemuk, bila IMT 25 WHO, 2005.
3.8. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Editing Penyuntingan
Data yang dikumpulkan kemudian diperiksa. Bila terdapat kesalahan dalam pengumpulan data, data diperbaiki dengan cara memeriksa jawaban yang kurang sehingga tidak ada lagi
kekeliruan yang dapat mengganggu pada proses pengolahan data. b. Coding Pengkodean
Memberi kode atau angka-angka skor tertentu untuk setiap jawaban.
Universitas Sumatera Utara
c. Entry data Yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel. Entri dapat
dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputer. d. Cleaning Pembersihan Data
Tahap ini dilakukan untuk melihat kembali apabila ada kesalahan pada saat dilakukan entri data. Bila terdapat kesalahan, dilakukan pengecekan ulang ke kuesioner.
e. Tabulating
Untuk mempermudah pengolahan data serta pengambilan kesimpulan, data dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisis secara deskriptif.
Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan, diolah menggunakan program komputer. Data variabel independen yaitu karakteristik terdiri dari umur dan status penyakit yang diderita 3 bulan terakhir,
data variabel gaya hidup dilihat secara deskriptif yang terdiri dari beberapa kebiasaan lansia dalam hal pola makan, aktivitas fisik, olahraga, kebiasaan istirahat, kebiasaan merokok, kebiasaan
mengonsumsi obat, data variabel asupan gizi yang terdiri dari asupan energi dan protein serta status gizi dianalisis menggunakan analisis bivariat untuk melihat hubungan antar variabel. Analisis
bivariat yang digunakan adalah Korelasi Spearman. Tujuannya untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan pada data yang bertipe nominal atau ordinal.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Sibolga Selatan merupakan salah satu dari empat kecamatan yang terdapat di Kota Sibolga dan di bawah binaan Dinas Kesehatan Kota Sibolga. Kecamatan Sibolga Selatan ini
berada pada 98° LT dan 0,1° LU dengan ketinggian 5 meter di atas permukaan laut yang membentang di sepanjang Teluk Tapian Nauli dan membujur dari Barat Daya ke Tenggara dari kaki
Pegunungan Bukit Barisan. Adapun batas wilayahnya yaitu sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Sibolga Sambas, sebelah timur berbatasan dengan Bukit Barisan Kabupaten Tapanuli
Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah dan
sebelah barat berbatasan dengan Teluk Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah.
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik Kota Sibolga Tahun 2012 diketahui bahwa jumlah penduduk Kecamatan Sibolga Selatan yang sekaligus merupakan wilayah
kerja Puskesmas Aek Habil adalah 30.517 jiwa, terdiri dari laki-laki 15.399 jiwa dan perempuan 15.118 jiwa, dimana jumlah penduduk di wilayah ini merupakan yang terbesar diantara wilayah
kerja Puskesmas lainnya. Jumlah kepala keluarga adalah 6.201 kepala keluarga, luas wilayah Kecamatan Sibolga Selatan ± 3,14 km² dengan kepadatan penduduk 9,719 orangkm².
Gedung baru UPT Puskesmas Aek Habil Kota Sibolga diresmikan pada tanggal 6 Juli 2013 oleh Bapak Walikota Sibolga Drs. H.M. Syarfi Hutauruk. Wilayah kerja Puskesmas Aek Habil
meliputi 4 kelurahan yaitu Kelurahan Aek Habil, Kelurahan Aek Manis, Kelurahan Aek Muara Pinang dan Kelurahan Aek Parombunan.
4.2. Kegiatan Posyandu Lansia