17 pertanyaan, member saran, mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi, dan interupsi. 3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan: Mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4 Kegiatan-kegiatan menulis: Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman,
mengerjakan tes, dan mengisikan angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar: Menggambar, membuat grafik, chart,
diagram peta, dan pola. 6 Kegiatan-kegiatan metrik: Melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.
7 Kegiatan-kegiatan mental: Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan
membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan emosional: Minat, membedakan, berani, tenang,
dan lain-lain.
3. Indikator Keaktifan
Mc Keachie Martinis Yamin, 2007: 77 mengemukakan 7 aspek terjadinya keaktifan siswa :
a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran b. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar
18 c. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk
interaksi antar siswa d. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar
e. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran
f. Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan pembelajaran.
Raka Joni Martinis Yamin, 2007: 80 dan Martinis Yamin menjelaskan bahwa peran aktif dan partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran dapat dilaksanakan manakala : a. Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa
b. Guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar
c. Tujuan pembelajaran tercapai kemampuan minimal siswa kompetensi dasar
d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencipta siswa yang
kreatif serta menguasai konsep-konsep e. Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
19 Martinis Yamin, 2007: 77. Keaktifan siswa ditunjukkan dengan
parisipasinya. Keaktifan itu dapat dalam bentuk yang beraneka ragam seperti mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu, menulis laporan dan
sebagainya. Keaktifan-keaktifan yang lebih penting bahkan lebih sulit diamati, ialah menggunakan isi khazanah pengetahuan dan memecahkan
masalah baru, menyatakan gagasan dalam bahasa sendiri, dan sebagainya. Partisipasi siswa dibutuhkan dalam menetapkan tujuan dan dalam kegiatan
belajar dan mengajar. 4. Cara menumbuhkan keaktifan siswa
Gagne dan Briggs M. Yamin, 2007: 83 menjelaskan rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk menumbuhkan aktivitas dan
partisipasi siswa dalam kelas meliputi 9 aspek, yaitu : a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa c. Mengingatkan kompetensi prasyarat
d. Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari e. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya
f. Memunculkan aktivitas, artisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran g. Memberikan umpan balik feedback
h. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur
i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran
20 Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk dapat mengaktifkan
siswapeserta belajar Asri Budiningsih, 2003: 46, yaitu dengan : a. Memberikan pertanyaan-pertanyaan ketika proses pembelajaran
berlangsung, b. Mengerjakan latihan pada setiap akhir suatiu bahasan,
c. Membuat percobaan dan memikirkan jawaban atas hipotesis yang diajukan,
d. Membuat kelompok belajar, e. Menerapkan pembelajaran kontekstual, kooperatif, dan kolaboratif.
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengaktifkan siswa diantaranya adalah Dimyati Mudjiono, 2002: 63:
a. Menggunakan multimetode atau multimedia. b. Memberikan tugas secara individual atau kelompok.
c. Memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam kelompok kecil.
d. Memberikan tugas untuk membaca bahan belajar, mencatat hal-hal yang kurang jelas.
e. Mengadakan tanya jawab dan diskusi Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
keaktifan belajar ditunjukkan dengan aktivitas dan parisipasi siswa. Keaktifan itu dapat ditunjukkan dalam hal seperti aktivitas mendengarkan,
mendiskusikan, membuat sesuatu, menulis laporan dan sebagainya. Dan dapat dikatakan pula bahwa semakin banyak aktivitas belajar yang dilakukan
21 siswa, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran semakin meningkat pula.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa, salah satunya adalah guru harus dapat merencanakan kegiatan pembelajaran
yang tepat.
C. Kajian Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement