Pembelajaran IPS di SD dengan Pendekatan STAD Kerangka Pikir

36 fokus pada peristiwa yang dialami, ingin tahu, ingin belajar, berminat pada mata pelajaran tertentu, masih membutuhkan bantuan atau bimbingan orang lain dan lebih suka berkelompok. Oleh karena itu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka guru harus mampu merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode atau pendekatan pembelajaran maupun media pembelajaran sebaik mungkin.

E. Pembelajaran IPS di SD dengan Pendekatan STAD

Pembelajaran IPS menggunakan pendekatan STAD terdiri dari 3 kegiatan pembelajaran , yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. a. Kegiatan awal Kegiatan yang paling penting dalam kegiatan awal ini adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran IPS yang akan dicapai dan memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar. b. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti pembelajaran IPS menggunakan STAD, guru menyajikan informasi terlebih dahulu kepada siswa. Setelah itu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 anggota kelompok yang akan bekerja bersama menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Tugas guru adalah sebagai fasilitator dan membimbing kelompok-kelompok saat mereka mengerjakan tugas mereka. Kegiatan inti diakhiri dengan kegiatan evaluasi, yaitu guru mengevaluasi hasil belajar dengan cara masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya dan memberikan kuis. 37 c. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir ini, guru memberikan penghargaan baik kepada individu maupun kelompok yang berhasil.

F. Kerangka Pikir

Pembelajaran IPS yang hanya terpaku dengan proses belajar mengajar yang bersifat informatif dan menekankan aspek hafalan merupakan salah satu faktor penghambat yang harus dipecahkan, karena menjadikan pelajaran ini kurang diminati oleh siswa. Akibatnya siswa kurang bersemangat dan bergairah dalam mengikuti pembelajaran Hal tersebut menyebabkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS kurang dan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Pembelajaran IPS pada kelas V SD Negeri Tlacap Sleman masih menggunakan metode yang konvensional dan pembelajaran hanya bersifat informatif. Sehingga keaktifan siswa rendah, karena selama proses pembelajaran masih banyak siswa yang pasif dan tidak tertarik terhadap pembelajaran. Aktivitas siswa hanya duduk, mendengarkan, dan menulis catatan. Hal ini tidak sesuai dengan salah satu tujuan IPS yaitu mengembangkan rasa ingin tahu anak dan memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama. Dalam pencapain tujuan pembelajaran IPS di SD, guru harus dapat memilih pendekatan pembelajaran yang mampu membantu mengarahkan pemahaman dan peran aktif siswa. Penggunaan pendekatan yang kurang tepat 38 dalam pembelajaran IPS akan membuat siswa semakin tidak tertarik terhadap pembelajaran tersebut, sehingga berdampak pada rendahnya aktivitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa SD yang berada pada tahap operasional konkrit, masih memerlukan bimbingan guru dan gemar membentuk kelompok sebaya dalam pergaulannya. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dapat dicapai dengan menggunakan pendekatan Kooperatif tipe STAD karena STAD mempunyai ciri belajar dalam kelompok kecil dimana siswa dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama. Setelah mengikuti proses pembelajaran menggunakan pendekatan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions STAD, siswa kelas V SD Negeri Tlacap diharapkan memiliki mainat dan gairah yang tinggi dalam pembelajaran IPS sehingga keaktifan siswa dapat meningkat. Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Siswa : keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS masih rendah Menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD Diduga: melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Tlacap Guru belum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD Kondisi Akhir Kondisi Awal Tindakan Menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD 39

C. Hipotesis Tindakan