15 pembelajaran. Interaksi yang terus-menerus menimbulkan pengalaman-
pengalaman dan keinginan untuk memahami sesuatau yang baru, yang belum dipahami, atau yang belum dialami. Keinginan siswa akan hal-hal
yang belum diketahuinya mendorong keterlibatan siswa secara aktif dalam suatu proses pembelajaran.
Pembelajaran aktif merupakan proses pembelajaran di mana seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan juda mengemukakan gagasannya. Hamzah, 2011: 106. Pembelajaran yang aktif bukanlah
tujuan dari kegiatan pembelajaran, tetapi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran yang aktif, guru bertugas menciptakan suasana belajar yang kondusif, peran guru hanya sebagai fasilitator, sedangkan
siswa sebagai peserta belajar yang aktif.
2. Jenis aktivitas
Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat seperti yang
terjadi pada seklah tradisional. Paul D. Dierich Sardiman, 2007: 101 menggolongkan kegiatan-
kegiatan siswa, antara lain : a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memerhatikan gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi dan pekerjaan orang lain.
16 b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
c. Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta diagram.
f. Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.
g. Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
h. Emotional activities, misalnya menaruh minat, rasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Menurut Paul D. Dierich Oemar Hamalik, 2008, klasifikasi Aktivitas Belajar siswa dapat dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu:
1 Kegiatan-kegiatan visual: Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain
bekerja atau bermain. 2 Kegiatan-kegiatan lisan oral: Mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan suatu
17 pertanyaan, member saran, mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi, dan interupsi. 3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan: Mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4 Kegiatan-kegiatan menulis: Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman,
mengerjakan tes, dan mengisikan angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar: Menggambar, membuat grafik, chart,
diagram peta, dan pola. 6 Kegiatan-kegiatan metrik: Melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.
7 Kegiatan-kegiatan mental: Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan
membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan emosional: Minat, membedakan, berani, tenang,
dan lain-lain.
3. Indikator Keaktifan