Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 yang ingin menyampaikan materinya secara detail. Keterbatasan ini banyak dikeluhkan pendidik dan peserta didik, keterbatasan waktu dalam menjelaskan materi membutuhkan waktu yang cukup lama justru hanya bisa dijelaskan dengan waktu yang sangat singkat. Selain itu, pemanfaatan E-Learning pada saat ini masih belum dimaksimalkan dan masih belum menggunakan alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan, karena hanya digunakan pendidik untuk memasukkan materi dalam bentuk teks kedalam server, lalu peserta didik hanya diminta untuk men-download dan mempelajari materi tersebut. Selain itu juga, pengembangan E- Learning pada saat ini masih belum mempertahikan prinsip pembelajaran yang digunakan untuk membangun sistem E-Learning tersebut, sehingga sistem E-Learning yang dikembangkan banyak penambahan konten yang menarik tetapi tidak sesuai dengan konteks pembelajaran yang justru dapat menimbulkan gangguan-gangguan dalam proses memahami materi tersebut. Setelah dilakukan observasi awal di SMK Negeri 1 Bantul Yogyakarta, diperoleh informasi bahwa belum tersedia dan dikembangkan fasilitas pembelajaran berbasis online. Adapun materi-materi pembelajaran tertentu yang sudah dikemas dalam bentuk online hanya diunggah pada website sekolah, dan masih banyak pendidik yang belum memanfaatkan website sekolah tersebut. Website sekolah hanya terdapat informasi- informasi mengenai sekolah tersebut, mulai dari profil sekolah, visi misi, data guru, dan lain sebagainya. Terlebih sekolah tersebut memiliki 6 jaringan internet dan fasilitas laboratorium komputer yang sudah memadai. Pada era pesatnya perkembangan teknologi informasi yang ada, seharusnya sudah dikembangkan dan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis komputer dalam hal ini adalah E-Learning pada pembelajaran di sekolah tersebut, guna membantu meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas dalam proses belajar dan pembelajaran. Pendidik harus mampu menggunakan teknologi informasi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Selain itu, pada saat ini pemerintah telah menginstruksikan kepada pendidik supaya memanfaatkan teknologi dengan baik sebagai alat bantu untuk memperjelas materi yang akan disampaikan kepada peserta didik, terlebih pada saat ini, sekolah-sekolah sudah mempunyai fasilitas komputer yang didukung oleh jaringan internet. Tidak hanya itu, kecepatan akses internet di Indonesia ini sudah sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pengembangan E-Learning yang memperhatikan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning yang digagas oleh Ruth Clark, diharapkan dengan menggunakan alat bantu tersebut dapat membantu dalam memperjelas isi dari materi tersebut. Alat bantu yang dimaksud adalah suara, musik instrument, gambar, video, penggunaan bahasa atau teks yang sesuai dengan materi yang diajarkan. sehingga timbul prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Ruth Clark yang dikenal dengan prinsip 1. multimedia yaitu upaya penggunaan alat bantu teks dan gambar untuk memperjelas 7 pesan, 2. Contiguity yakni saat kata-kata dan gambar disajikan secara lebih dekat dalam satu layar, akan menjadikan penyajian teks dan gambar yang digabungkan secara berdekatan dalam satu layar, 3. Coherence yaitu penghapusan alat bantu yang tidak sesuai dengan materi, 4. Modality yaitu penggunaan alat bantu animasi dan narasi sebagai upaya memperjelas materi,5. Redudancy yaitu penggunaan audio dan teks secara berlebihan akan merusak penjelasan dari grafik, 6. Personalization yakni dengan menggunakan bahasa sehari-hari akan meningkatkan pemahaman peserta didik.

B. Identifikasi Masalah

Latar belakang di atas banyak bermunculan berbagai masalah yang dapat dipecahkan solusinya dengan membangun sistem E-Learning dalam pembelajaran, diantaranya sebagai berikut : 1. Pendidik kurang memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. 2. Proses pembelajaran yang kurang optimal di dalam kelas. 3. Sekolah belum memiliki e-learning sebagai salah satu media yang layak digunakan untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pengembangan E-Learning dengan mengguanakan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning yang dikemukaan oleh Ruth Clark. Selain itu, penelitian ini juga dibatasi pada materi Sistem Operasi Komputer kelas X SMK N 1 Bantul. 8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang dimunculkan, maka masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini mencakup: 1. Bagaimana mengembangkan E-Learning dengan menggunakan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning Ruth Clark ? 2. Seberapa jauh kelayakan pembelajaran sistem operasi komputer dengan menggunakan E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning Ruth Clark ? 3. Bagaimana kualitas kelayakan E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning Ruth Clark ?

E. Tujuan Pengembangan

1. Menghasilkan E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning Ruth Clark. 2. Mengetahui keyalakan pembelajaran sistem operasi komputer dengan mengguanakn E-Learning. 3. Mengetahui kelayakan E-Learning sebagai media pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning Ruth Clark.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk E-Learning yang dikembangkan menggunakan model sistem manajemen pembelajaran online berbasis Learning Management System LMS open source yang dikembangkan dengan aplikasi moodle v.2.7. Selain itu, pembuatan materi dengan menggunakan multimedia berbasis flash. Pada E-Learning ini dimasukan materi Sistem Operasi 9 Komputer untuk siswa SMK Negeri 1 Bantul kelas X yang disajikan dengan mengguanakn prinsip-prinsip efektifitas E-Learning yang dikemukakan oleh Ruth Clark. Sistem E-Learning ini dapat dijalankan pada sistem operasi komputer berbasis Ms Windows atau Linux, dengan hardware pendukung minimum sebagai berikut: 1. Processor Pentium 3,666MHz atau AMD Duron 900 2. RAM 128 MB non share atau VGA on board 3. Terdapat soundcard dan audio system 4. VGA 32 MB 5. Hard Disc free kapasitas sisa 55 MB option untuk instalasi 6. Monitor dengan kemampuan SVGA 7. Resolusi monitor 1024 x 768 pixel dengan resolusi 32 bit 8. Sistem operasi Windows 98 ME NT XP Vista Windows 7 8 10 Linux Mac OS atau sistem operasi lain yang dapat mendukung browser yang terkoneksi dengan internet 9. Jaringan internet untuk dapat mengkases e-learning 10. LAN card untuk mengkoneksikan ke dalam jaringan apabila mengguanakan kabel, atau dapat menggunakan model USB

G. Manfaat Pengembangan

1. Bagi peserta didik, E-Learning akan bermanfaat dalam mewujudkan proses pembelajaran yang menarik dan fleksible. 10 2. Bagi pendidik, E-Learning dapat menjadikan sebagai salah satu media pembelajaran alternatif yang bermutu. 3. Bagi pemerintah dan masyarakat, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu referensi bagi peneliti berikutnya dalam mengembangkan metode, media dan alat bantu pembelajaran yang bermutu di masa yang akan datang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman sebagai konsekuensi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi

Beberapa asumsi agar E-Learning dapat dimanfaatkan dengan baik, yaitu: a. E-Learning didesain dengan baik sebagai pembelajaran online yang layak. b. Ketersediaan komputer yang cukup dan baik. c. Tersedia jaringan internet yang dapat mengakses E-Learning.

2. Keterbatasan Pengembangan

a. Produk E-Learning yang dikembangkan hanya diuji coba dalam satu kelas. b. Produk E-Learning yang dikembangkan masih terbatas hanya satu materi pembelajaran. c. Pengembangan E-Learning dengan menggunakan prinsip-prinsp efektifitas E-Learning yang dikemukakan oleh Ruth Clark dengan 11 menggabungkan beberapa keahlian sehingga pembuatan media harus dikonsultasikan kepada ahli media, ahli materi, guru, peserta didik dan orang-orang yang berkompeten di bidangnya.

I. Definisi Istilah

Berikut dijelaskan mengenai definisi istilah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini: 1. AECT Association for Educational Communication and Technology Asosiasi yang mewadahi para profesional teknologi pendidikan di seluruh dunia. 2. E-Learning Pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer yang terhubung oleh internet. 3. Moodle Perangkat lunak pengelola course berbasis internet yang diproduksi untuk kegiatan belajar. 4. Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah mengengah kejuruan merupakan sistem pendidikan kejuruan yang dikembangkan dari konsep vocational education pendidikan vokasi.