Sistem Operasi Komputer Kajian Teori
74
2. Richard E. Mayer 2009:108 mengemukakan bahwa dalam enam dari sembilan tes eksperimen, peserta didik yang menerima representasi
multimedia bisa mengingat lebih banyak langkah-langkah penjelasan kasual dibandingakan peserta didik yang hanya menerima representasi
teks saja, meskipun kedua kelompok tersebut menerima penjelasan verbal yang sama persis. Pola ini membentuk “multimedia effects
terhadap retensi”. 3. Mayer 2002 membandingkan pembelajaran dengan topik ilmu
pengetahuan, versi
pertama pembelajaran
dijelaskan dengan
menggunakan teks yang terpisah dari gambar dan versi kedua pembelajaran dilakukan dengan menggunakan teks dan gambar dalam
satu layarhalaman. Hasilnya versi yang kedua yaitu dengan menggunakan teks dan gambar yang tergabung dalam satu layar lebih
efektif dan menghasilkan peningkatan rata-rata 68, dibanding dengan versi pertama yaitu menyajikan pembelajaran secara terpisah antara
materi dan gambar. 4. Penelitian Yulia Fransisca 2011 yang berjudul “Pengembangan E-
Learning dengan Menerapkan Prinsip Coherence sebagai Media Pembelajaran” Tesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 “e-
liska” yang dikembangkan merupakan model sistem pembelajaran LMS online berbasis software aplikasi moodle menggunakan model
pengembangan Alessi Trollip melalui tiga tahapan yaitu perencanaan, desain dan pengembangan; 2 “e-liska” layak sebagai
75
media pembelajaran berdasarkan validasi ahli materi dengan penilaian rata-rata keseluruhan grand mean sebesar 4,796 kategori sangat
baik; ahli media dengan penilaian rata-rata keseluruhan grand mean sebesar 4 kategori baik, serta berdasarkan penilaian pendidik dengan
penilaian rerata keseluruhan grand mean sebesar 3,77 kategori baik, dan peserta didik dengan penilaian rerata keseluruhan grand
mean sebesar 3,98 kategori baik; 3 efektifitas media E-Learning “e- liska” dengan media pembelajaran yang menggunakan prinsip
coherence lebih baik dari pada media pembelajaran yang tidak menggunakan prinsip coherence. Hal ini berdasarkan pencapaian hasil
belajar kognitif siswa setelah menggunakan ”e-liska”. Untuk kelas kontrol yang tidak menggunakan e-learning dengan media berdasarkan
prinsip coherence diperoleh nilai gain kelompok kontrol berada antara 9,52 dan 57,14 nilai rata-rata M sebesar 30,48, nilai media Me
sebesar 28,57, nilai mode Mo sebesar 19,05. Untuk kelas eksperimen menggunakan E-Learning dengan prinsip coherence diperoleh skor
gain berada antara 28,57 dan 57,14, nilai rata-rata M sebesar 43,17, nilai median Me sebesar 42,86, nilai mode Mo sebesar 47,62.
5. Penelitian Ali Rahmat Unton 2011 yang berjudul “Pengembangan E- Learning Dengan Menerapkan Prinsip Modality Sebagai Media
Pembelajaran” Tesis. Hasil penelitian berdasarkan data dan kajian produk akhir e-Physic dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 e-Physic
yang dihasilkan merupakan model sistem manajemen pembelajaran
76
LMS online berbasis software aplikasi moodle; 2 e-Physic layak sebagai media pembelajaran berdasarkan ahli media dan ahli materi,
serta berdasarkan penilaian guru dan siswa; 3 Keefektifan e-Physic dengan menerapkan prinsip modality dapat disimpulkan bahwa
presentasi multimedia yang menggunakan animasi bernarasi lebih baik dari pada presentasi multimedia menggunakan animasi teks, hal ini
berdasarkan pencapaian hasil belajar kognitif siswa setelah menggunakan e-Physic.