Prinsip-prinsip Efektifitas E-Learning Ruth Clark
65
Dalam pembelajaran, materi tambahan akan beradu dalam memperebutkan posisi dimemori kerja, sehingga dapat
menyebabkan pengalihan perhatian peserta didik dalam menerima materi yang penting. Dalam semua dari sebelas tes,
peserta didik
yang menerima
presentasi multimedia
singkatpadat dapat menerima informasi tersebut lebih baik dalam tes retensi daripada peserta didik yang menerima
presentasi multimedia yang menambahkan pesan ekstra di dalam materi tersebut.
d. Prinsip Modality Apabila animasi dan narasi disajikan secara bersamaan
dalam sebuah presentasi pembelajaran maka peserta didik dapat menerima informasi tersebut lebih baik, dibandingkan
dengan animasi dan teks on-screen. Jika gambar-gambar dan teks disajikan secara visual animasi dan teks, maka saluran
visual akan berdampak kelebihan beban sedangkan saluran auditori masih sangat minim penggunaannya. Dengan
menyajikan kata-kata dalam bentuk audio, maka materi tersebut dapat diproses secara bersamaan tanpa adanya beban.
Materi yang berupa audio dapat terserap oleh saluran auditori sedangkan materi yang berupa gambar dapat diterima oleh
saluran pictorialvisual.
66
Dalam empat dari empat tes yang dilaksanakan, peserta didik yang menerima animasi dan narasi dapat bekerja lebih
baik dalam tes retensi dibandingkan peserta didik yang menerima animasi dan teks on-screen. Mousavi, Low dan
Sweller 1995 dalam Mayer 2009:205 mengungkapkan penggunaan istilah modality effect merujuk pada gagasan
dimana “kapasitas kognitif secara efektif mungkin dapat ditingkatkan lagi jika memori kerja untuk visual maupun verbal
dapat digunakan secara bersamaan” untuk memproses pesan- pesan multimedia yang masuk. Adapun Moreno dan Mayer
1999 dalam Mayer 2009:206 memaparkan pendapatnya tentang modality effect dalam ranah yang lebih kecil, dimana
dengan merujuk pada situasi penyajian gambar dan teks terucap lebih baik dari pada penyajian gambar dan teks secara tercetak.
Ada tiga ide teoritis yang mendasari modality effect, yakni 1 pemrosesan dual channel ide yaitu terdapat dua saluran
terpisah dalam memproses materi yang disajikan secara visual dan materi yang disajikan secara auditori; 2 kapasitas terbatas
yaitu dalam memproses materi, setiap saluran terdapat keterbatasan-keterbatasan dalam jumlah pemrosesan; 3
pembelajaran aktif yaitu di mana terjadi ketika peserta didik memilih, menata dan memadukan pengetahuan dalam masing-
masing saluran.
67
Apabila di dalam E-Learning terdapat sebuah animasi dan narasi, sebaiknya disatukan supaya peserta didik dapat secara
jelas dalam menerima informasi yang disampaikan. Selain itu, setiap peserta didik mempunyai gaya belajar yang berbeda.
Dengan adanya 2 cara penyampaian informasi yakni dengan sebuah gambaran animasi dan narisi, peserta didik yang
mempunyai 2 gaya belajar berbeda dapat terbantu. e. Prinsip Redundancy
Penggunaan visualisasi, teks dan suara yang berlebihan dan tidak berhubungan dengan materi terkait, akan berdampak pada
rusaknya konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kebanyakkan kasus pada website E-Learning masih dijumpai
penambahan-penambahan yang
tidak perlu.
Misalnya penambahan permainan, musik latar dan ikon-ikon tokoh-tokoh
kartun. Kegiatan tersebut dapat merusak kegiatan pembelajaran dan penyampaian informasi.
Kalyuga, Chandler dan Sweller 1998 dalam Mayer 2009:223-224 menggunakan istilah redundancy effect dalam
cakupan yang lebih luas untuk merujuk pada setiap situasi multimedia dimana “membuang materi redundan bisa
menghasilkan kinerja yang lebih baik, jika dibandingkan materi yang mengandung redundan”. Sedangkan Mayer 2009:224
mengungkapkan pengertian redundancy effect yang lebih
68
sempit di mana merujuk pada situasi multimedia pembelajaran dari animasi dan narasi lebih baik daripada pembelajaran dari
materi yang sama disertai teks cetak yang isinya identik dengan isi narasi.
f. Prinsip Personalization
Penggunaan bentuk percakapan dan gaya-gaya pedagogis dapat meningkatkan proses kegiatan pembelajaran. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass dalam bukunya “The Media Equation” menunjukkan bahwa
seseorang memberikan respon terhadap komputer, seperti ia memberikan respon kepada orang lain.
Berdasarkan penelitian Reeves dan Nass, Mayer dan lain- lain, menetapkan bahwa program pembelajaran yang
melibatkan peserta didik secara langsung dengan menggunakan bentuk percakapan dan gaya pedagogis menghasilkan gaya
belajar yang lebih baik dibandingkan dengan program pembelajaran yang sama tetapi dengan menggunakan bahasa
yang formal. Selain itu, penambahan agen pembelajaran karakter
yang menawarkan
instruksional juga
dapat meningkatkan pembelajaran.