HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

98 didik, dapat diidentifikasi bahwa peserta didik memiliki antusias yang sangat tinggi dalam memanfaatkan internet, dari data kuesioner yang telah diisi terlihat dari banyak peserta didik yang memiliki account e- mail, dan sering memanfaatkan internet. Hasil dari data kuesioner yang telah diisi sebagian besar peserta didik membutuhkan untuk dikembangkannya pembelajaran berbasis online tersebut. Dengan adanya hasil tersebut sangat dimungkinkan dalam mengembangkan pembelajaran berbasis online di SMK Negeri 1 Bantul. Tahapan berikutnya merupakan identifikasi sarana dan prasarana pendukung supaya program E-Learning yang diterapkan dapat lebih efektif digunakan, dari hasil data wawancara dan tinjauan langsung di SMK N 1 Bantul diperoleh sarana laboratorium komputer sudah sangat mencukupi, sebanyak 8 laboratorium komputer tersedia di SMK Negeri 1 Bantul dan di dalamnya ada 4 laboratorium yang sudah bisa mengakses internet. Selain itu, terdapat hotspot yang bisa di akses oleh peserta didik. Hal ini sangat mendukung dalam melaksanakan program pembelajaran berbasis online, sehingga peserta didik dapat mengakses pembelajaran tanpa batasan ruang dan waktu. Tahapan selanjutnya yaitu perencanaan materi yang akan disajikan kedalam program E-Learning. Dari hasil analisis pembelajaran yang sudah dilakukan, didapat kesimpulan bahwa pembelajaran di SMK N 1 Bantul lebih menekankan pada metode belajar praktek, sehingga peneliti lebih banyak menggunakan materi berupa video tutorial 99 sebagai media belajar yang memudahkan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yang bersifat praktek. Selain itu juga, peneliti menggunakan multimedia berbasis flash sebagai pengantar pembelajaran yang bersifat teori. Tahapan berikutnya adalah menentukan aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan E-Learning. Dari beberapa aplikasi yang sudah peneliti coba seperti edmodo, efron dan moodle, didapatkan kesimpulan bahwa peneliti menggunakan aplikasi moodle untuk mengembangkan E-Learning, peneliti berasalan moodle adalah sebuah aplikasi yang open source dan penggunaannya mudah serta memiliki banyak fitur yang mendukung dalam proses pembelajaran berbasis online. Setelah tahapan-tahapan di atas terpenuhi, dimulailah pembuatan flowchart lampiran 1 yakni alur masuk bagi user yang menggunakan produk E-Learning. Selain itu, dilakukan pembuatan desain layout E- Learning lampiran 2 sebagai gambaran terhadap produk yang dikembangkan. 3. Pengembangan Produk a. Pengembangan produk awal pembelajaran E-Learning, dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1 Pembuatan naskah materi dan latihan pembelajaran Pada tahapan ini, peneliti membuat materi sistem operasi komputer dalam bentuk flash dan video tutorial. Selain itu, 100 peneliti membuat kamus istilah untuk memudahkan peserta didik memahami istilah-istilah yang belum dipahami. 2 Pendaftaran hosting Dalam membangun sebuah program pembelajaran berbasis online diperlukannya server guna menyimpan data-data dan domain atau alamat dari program tersebut supaya dapat diakses melalui internet. Peneliti menggunaan webhosting yang berbayar dengan alamat www.elsmart.xyz 3 Instalasi moodle 4 Menyusun materi 5 Pembuatan petunjuk penggunaan E-Learning lampiran 25 Pembuatan petunjuk dalam menggunakan program E- Learning bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami cara masuk kedalam E-Learning, cara mendaftar kedalam program E-Learning, cara mengerjakan soal-soal latihan, cara meng-upload tugas kedalam E-Learning dan cara melihat nilai dari peserta didik. b. Hasil pengembangan E-Learning 1 Alamat E-Learning www.elsmart.xyz 101 2 Halaman depan elsmart Gambar 6. Halaman Depan elsmart 3 Halaman registrasi elsmart Gambar 7. Halaman Registrasi elsmart 4 Kategori course Gambar 8. Kategori Course elsmart 102 5 Halaman course Gambar 9. Halaman Course elsmart 6 Materi Gambar 10. Materi dalam Bentuk Multimedia elsmart 7 Quiz Gambar 11. Halaman Quiz elsmart 103 8 Kamus Gambar 12. Halaman Kamus elsmart 9 Forum Gambar 13. Halaman Forum elsmart 10 Book Gambar 14. Halaman Book elsmart 104 11 Video Tutorial Gambar 15. Halaman Video Tutorial elsmart 12 Game Gambar 16. Halaman Game elsmart 4. Validasi Ahli dan Revisi Produk a. Validasi ahli media Sebelum diuji cobakan ke lapangan, produk yang peneliti kembangkan terlebih dahulu meminta penilaian dari ahli media sebagai acuan dalam merevisi E-Learning. Ahli yang menjadi validator dalam pengembangan produk ini adalah Deni Hardianto sebagai pengamapu mata kuliah Pembelajaran Jarak Jauh di Prodi Teknologi Pendidikan. Dalam penilaiannya terhadap produk yang peneliti kembangkan, ahli media langsung mencoba produk E- 105 Learning dan diberikan angket penilaian. Adapun pelaksanaannya dalam penilaian produk tersebut, peneliti mendampingi, sehingga apabila ada pertanyaan terhadap produk tersebut bisa langsung dijawab oleh peneliti. Saran yang diberikan dari ahli media akan menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan perbaikan produk E- Learning yang dikembangkan. Dalam melakukan konsultasi kepada ahli media, terjadi sebanyak 2 kali konsultasi dan diperoleh hasil sebagai berikut. 1 Penilaian Tahap I Terhadap Kualitas Produk E-Learning Penilaian pada aspek media guna mengetahui bagaimana penilaian dari ahli media yang sudah mencoba produk E- Learning. Data yang sudah diperoleh dari ahli media pada konsultasi pertama didapat data sebagai berikut: 106 No Indikator Skor Kategori 1 Aspek Tampilan a. Proporsi layout bagian konten 3 Cukup b. Proporsi layout bagian materi 3 Cukup c. Kesesuaian proporsi warna 3 Cukup d. Kesesuaian pemilihan huruf 4 Baik e. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf 4 Baik f. Kemenarikan sajian animasi 3 Cukup g. Kesesuaian animasi dengan materi 3 Cukup h. Tampilan yang bersih tidak mengandung gambar dan objek yang tidak relevan 4 Baik i. Kemenarikan penggunaan unsur media gambar, animasi dan video 4 Baik 2 Aspek Program a. Kemudahan pemakaian program 4 Baik b. Kemudahan navigasi 4 Baik c. Kemudahan login dan logout 4 Baik d. Ketepatan reaksi tombol 4 Baik e. Kebebasan memilih menu materi 3 Cukup f. Kemudahan berinteraksi dengan program 3 Cukup Tabel 6. Penilaian Ahli Media Tahap I Terhadap Produk E-Learning Penilaian di atas merupakan hasil dari penilian ahli media pada konsultasi pertama. Didapat hasil dari konsultasi pertama yaitu jumlah dari skor secara keseluruhan adalah 53 dan rerata skor 3,5. Jika dikonversi kedalam skala 5 dapat ditarik kesimpulan bahwa produk E-Learning yang dikembangkan mendapatkan predikat “Baik” yang ditinjau dari aspek media. 107 Gambar 17. Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap I 2 Komentar dan Saran dari Ahli Media Tahap I Berikut ini merupakan masukan dari ahli media pada tahap pertama mengenai produk E-Learning yang peneliti kembangkan: a Materi ditambahkan b Warna pada banner diperbaiki dan dibuat lebih cerah c Warna pada animasi banner disesuaikan dengan sasaran dari E-Learning yang dikembangkan. 3 Revisi Berdasarkan komentar dan saran dari ahli media, maka dilakukannya revisi terhadap produk E-Learning. Berikut ini merupakan beberapa tampilan yang dilakukan perbaikan sesuai dengan saran dari ahli media: 10 Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap I 108 Gambar 18. Materi yang belum direvisi Gambar 19. Materi yang sudah direvisi Gambar 20. Banner yang belum direvisi Gambar 21. Banner yang sudah direvisi 109 Gambar 22. Warna animasi yang belum direvisi Gambar 23. Warna animasi yang sudah direvisi 4 Penilaian Tahap II Terhadap Kualitas Produk E-Learning Setelah dilakukannya revisi terhadap produk E-Learning yang peneliti kembangkan, peneliti kembali melakukan konsultasi kepada ahli media untuk menilai produk yang sudah diperbaiki yang bertujuan untuk memantapkan produk yang peneliti kembangkan. Adapun data hasil penilaian dari ahli media dapat dilihat pada tabel berikut ini: 110 No Indikator Skor Kategori 1 Aspek Tampilan a. Proporsi layout bagian konten 4 Baik b. Proporsi layout bagian materi 4 Baik c. Kesesuaian proporsi warna 5 Sangat Baik d. Kesesuaian pemilihan huruf 4 Baik e. Kesesuaian pemilihan ukuran huruf 4 Baik f. Kemenarikan sajian animasi 4 Baik g. Kesesuaian animasi dengan materi 4 Baik h. Tampilan yang bersih tidak mengandung gambar dan objek yang tidak relevan 4 Baik i. Kemenarikan penggunaan unsur media gambar, animasi dan video 4 Baik 2 Aspek Program a. Kemudahan pemakaian program 4 Baik b. Kemudahan navigasi 4 Baik c. Kemudahan login dan logout 4 Baik d. Ketepatan reaksi tombol 4 Baik e. Kebebasan memilih menu materi 4 Baik f. Kemudahan berinteraksi dengan program 4 Baik Tabel 7. Penilaian ahli media tahap II Terhadap Produk E-Learning Penilaian di atas merupakan hasil dari penilian ahli media pada konsultasi kedua. Didapat hasil dari konsultasi kedua yaitu jumlah dari skor secara keseluruhan adalah 61 dan rerata skor 4. Jika dikonversi kedalam skala 5 dapat ditarik kesimpulan bahwa produk E-Learning yang dikembangkan mendapatkan predikat “Baik” yang ditinjau dari aspek media. 111 Gambar 24. Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap II 5 Komentar dan Saran Ahli Media Tahap II Masukan dari ahli media pada tahap II, peneliti disarankan untuk mengganti warna banner kembali, dikarenakan warna yang sebelumnya terlalu terang. 6 Revisi Berdasarkan dari komentar dan saran ahli media pada tahap kedua, maka dilakukan revisi terhadap produk E-Learning. Berikut adalah tampilan yang dilakukan revisi dan perbaikan: Gambar 25. Warna banner yang belum direvisi Gambar 26. Warna banner yang sudah direvisi 10 20 Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap II 112 b. Validasi ahli materi Penilaian ahli materi guna menjadi pedoman dalam merevisi bagian materi dari produk yang dikembangkan sebelum diuji cobakan ke lapangan. Adapun ahli materi yang menjadi validator untuk materi di produk E-Learning ini adalah Ariyawan Agung Nugroho selaku pengampu mata kuliah Sistem Operasi di Prodi Teknologi Pendidikan. Banyaknya konsultasi kepada ahli materi ini sebanyak 2 kali konsultasi. Perolehan data validasi dari ahli materi diperoleh melalui angket yang diberikan kepada ahli materi. Kemudian ahli materi melakukan uji coba produk E-Learning yang selanjutnya memberikan penilaian dari aspek materi yang tersedia di dalam produk E-Learning. 1 Penilaian Tahap I Terhadap Kualitas Materi Penilaian pada aspek materi guna mengetahui bagaimana pandangan dari ahli materi terhadap materi yang terdapat pada produk E-Learning yang dikembangkan. Dari data yang sudah didapatkan dari ahli materi yang sudah mencoba produk tersebut maka didapat data sebagai berikut: 113 No Indikator Skor Kategori 1 Aspek Pembelajaran a. Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi 5 Sangat Baik b. Ketepatan penerapan strategi belajar mandiri 3 Cukup c. Variasi penyampaian materi 3 Cukup d. Kemenarikan materi dalam membantu pemahaman pengguna 3 Cukup e. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal latihan 3 Cukup f. Kejelasan soal latihan 3 Cukup g. Tingkat kesulitan soal latihan 4 Baik h. Ketepatan pemberian feedback 3 Cukup i. Ketersediaan kamusglossarium 3 Cukup 2 Aspek Materi a. Cakupan materi 4 Baik b. Kejelasan isi materi 2 Kurang c. Struktur dan urutan isi materi 2 Kurang d. Kejelasan bahasa yang digunakan 2 Kurang e. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar 5 Sangat Baik Tabel 8. Penilaian ahli materi tahap I pada program E-Learning Penilaian di atas merupakan hasil dari penilian ahli materi pada konsultasi pertama. Didapat hasil dari konsultasi pertama yaitu jumlah dari skor secara keseluruhan adalah 45 dan rerata skor 3,2. Jika dikonversi kedalam skala 5 dapat ditarik kesimpulan bahwa produk E-Learning yang dikembangkan mendapat predikat “Baik” yang ditinjau dari aspek materi. 114 Gambar 27. Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap I 2 Komentar dan Saran dari Ahli Materi Berikut meruapakan masukan dari ahli materi tahap pertama mengenai program E-Learning yang dikembangkan oleh peneliti: a Penggunaan bahasa b Struktur penyampaian materi c Kemenarikan warna latar media 3 Revisi Berdasarkan dari komentar dan saran ahli media pada tahap kedua, maka dilakukan revisi terhadap program E-Learning. Berikut adalah beberapa tampilan yang dilakukan revisi dan perbaikan: 5 10 Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap I 115 Gambar 28. Struktur materi sebelum direvisi Gambar 29. Struktur materi sesudah direvisi Gambar 30. Background multimedia sebelum direvisi 116 Gambar 31. Background multimedia sesudah direvisi 4 Penilaian Tahap II Terhadap Kualitas Materi Setelah dilakukannya revisi terhadap produk E-Learning yang peneliti kembangkan, peneliti kembali melakukan konsultasi kepada ahli materi untuk menilai kembali produk yang sudah diperbaiki yang bertujuan untuk memantapkan kembali produk yang peneliti kembangkan. Adapun data hasil penilaian dari ahli materi dapat dilihat pada tabel berikut ini: 117 No Indikator Skor Kategori 1 Aspek Pembelajaran a. Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi 5 Sangat Baik b. Ketepatan penerapan strategi belajar mandiri 3 Cukup c. Variasi penyampaian materi 3 Cukup d. Kemenarikan materi dalam membantu pemahaman pengguna 4 Cukup e. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal latihan 4 Cukup f. Kejelasan soal latihan 3 Cukup g. Tingkat kesulitan soal latihan 4 Baik h. Ketepatan pemberian feedback 3 Cukup i. Ketersediaan kamusglossarium 3 Cukup 2 Aspek Materi a. Cakupan materi 4 Baik b. Kejelasan isi materi 3 Kurang c. Struktur dan urutan isi materi 3 Kurang d. Kejelasan bahasa yang digunakan 3 Kurang e. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar 5 Sangat Baik Tabel 9. Penilaian ahli materi tahap II pada program E-Learning Penilaian di atas merupakan hasil dari penilian ahli materi pada konsultasi kedua. Didapat hasil dari konsultasi kedua yaitu jumlah dari skor secara keseluruhan adalah 50 dan rerata skor 3,6. Jika dikonversi kedalam skala 5 dapat ditarik kesimpulan bahwa produk E-Learning yang dikembangkan mendapatkan predikat “Baik” yang ditinjau dari aspek materi. 118 Gambar 32. Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap II 5 Komentar dan Saran Berikut merupakan masukan dari ahli materi tahap kedua mengenai program E-Learning yang dikembangkan oleh peneliti: a Glossarium ditambah b Sisa topik yang kosong dihilangkan c Dilengkapi materi pada multimedia 6 Revisi Berdasarkan dari komentar dan saran ahli media pada tahap kedua, maka dilakukan revisi terhadap program E-Learning. Berikut adalah beberapa tampilan yang dilakukan revisi dan perbaikan: 5 10 Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap II 119 Gambar 33. Glossarium sebelum direvisi Gambar 34. Glossarium sesudah direvisi Gambar 35. Topik sebelum direvisi 120 Gambar 36. Topik sesudah direvisi 5. Hasil Uji Coba Tahap Awal dan Revisi Produk a. Hasil Uji Coba Tahap Awal Uji coba Tahap Awal terhadap program E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark melibatkan sebanyak 3 orang peserta didik kelas X RPL 2 SMK Negeri 1 Bantul. Dalam pemilihan subjek uji coba tahap awal dilakukan dengan menunjuk secara acak 3 orang peserta didik oleh pendidik, berikut merupakan tabel hasil uji coba lapangan: 121 No Aspek yang diamati Jumlah skor tiap aspek Rata- rata Kriteria 1 Kemenarikan tampilan media 13 4,3 Sangat Baik 2 Kemudahan penggunaan media 13 4,3 Sangat Baik 3 Kemudahan penggunaan tombolnavigasi 12 4 Baik 4 Kejelasan petunjuk 12 4 Baik 5 Kesesuaian materi 15 5 Sangat Baik 6 Kemudahan memahami materi 13 4,3 Sangat Baik 7 Materi yang bervariasi 13 4,3 Sangat Baik 8 Kemudahan dalam memahami bahasa 13 4,3 Sangat Baik 9 Kesesuaian gambar 13 4,3 Sangat Baik 10 Keterbacaan tekstulisan 13 4,3 Sangat Baik 11 Keberadaan motivasi belajar 13 4,3 Sangat Baik 12 Kemudahan dalam belajar 13 4,3 Sangat Baik Jumlah 51,7 Rata-rata 4,3 Sangat Baik Tabel 10. Hasil Uji Coba Tahap Awal Program E-Learning Keterangan: 1 Jumlah subjek uji coba tahap awal sebanyak 3 orang peserta didik 2 Jumlah butir soal sebanyak 12 soal dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 3 Kolom jumlah dalam tabel menunjukkan akumulasi dari rata- rata skor pada tiap aspek. 4 Rata-rata menujukkan hasil dari pembagian jumlah rata-rata tiap aspek dengan jumlah aspek yang diamati sehingga dapat ditentukan kriteraia kelayakan dari program E-Learning yang dikembangkan berdasarkan rata-rata skor secara keseluruhan. Setelah dilakukannya penghitungan pada kuesioner yang dibagikan kepada 3 orang peserta didik kelas X RPL 2 sebagai subjek penelitian, diperoleh data uji coba tahap awal dengan hasil rerata skor 4,3 dengan kriteria “Sangat Baik . 122 b. Revisi Dalam pelaksanaan uji coba tahap awal, peneliti melakukan wawancara kepada peserta didik yang sudah menggunakan program E-Learning yang peneliti kembangkan. Adapun saran dari peserta didik yang sudah diwawancarai adalah menambah kesempatan pengulangan dalam mengerjakan “Quiz”, yang sebelumnya tidak ada pengulangan dalam mengerjakan “Quiz” tersebut. Gambar 37. Quiz sebelum direvisi Gambar 38. Quiz sesudah direvisi 123 6. Hasil Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk a. Hasil Uji Coba Lapangan Uji coba lapangan terhadap program E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark melibatkan sebanyak 8 orang peserta didik kelas X RPL 2 SMK Negeri 1 Bantul. Dalam pemilihan subjek uji coba lapangan dilakukan dengan menunjuk secara acak 8 orang peserta didik oleh pendidik, berikut merupakan tabel hasil uji coba lapangan: No Aspek yang diamati Jumlah skor tiap aspek Rata- rata Kriteria 1 Kemenarikan tampilan media 37 4,6 Sangat Baik 2 Kemudahan penggunaan media 37 4,6 Sangat Baik 3 Kemudahan penggunaan tombolnavigasi 34 4,2 Baik 4 Kejelasan petunjuk 37 4,6 Sangat Baik 5 Kesesuaian materi 38 4,7 Sangat Baik 6 Kemudahan memahami materi 36 4,5 Sangat Baik 7 Materi yang bervariasi 36 4,5 Sangat Baik 8 Kemudahan dalam memahami bahasa 35 4,4 Sangat Baik 9 Kesesuaian gambar 36 4,5 Sangat Baik 10 Keterbacaan tekstulisan 36 4,5 Sangat Baik 11 Keberadaan motivasi belajar 36 4,5 Sangat Baik 12 Kemudahan dalam belajar 39 4,9 Sangat Baik Jumlah 54,5 Rata-rata 4,5 Sangat Baik Tabel 11. Hasil Uji Coba Pelaksanaan Lapangan Program E-Learning Keterangan: 1 Jumlah subjek uji coba lapangan sebanyak 8 orang peserta didik 2 Jumlah butir soal sebanyak 12 soal dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 124 3 Kolom jumlah dalam tabel menunjukkan akumulasi dari rata- rata skor pada tiap aspek. 4 Rata-rata menujukkan hasil dari pembagian jumlah rata-rata tiap aspek dengan jumlah aspek yang diamati sehingga dapat ditentukan kriteraia kelayakan dari program E-Learning yang dikembangkan berdasarkan rata-rata skor secara keseluruhan. Setelah dilakukannya penghitungan pada kuesioner yang dibagikan kepada 8 orang peserta didik kelas X RPL 2 sebagai subjek penelitian, diperoleh data uji coba tahap awal dengan hasil rerata skor 4,5 dengan kriteria “Sangat Baik . b. Revisi Dalam pelaksanaan uji coba lapangan yang peneliti laksanakan kepada 8 orang peserta didik terdapat sebuah saran untuk peneliti, yakni penambahan permainan kedalam course E- Learning yang peneliti kembangkan. Penambahan permainan yang peneliti tambahkan adalah permainan sederhana yang di dalamnya terdapat soal-soal berkaitan dengan materi yang ada di dalam pembelajaran E-Learning tersebut. Adapun jenis-jenis permainan yang peneliti tambahkan yaitu: Gambar 39. Permainan Sederhana Ular Tangga 125 Gambar 40. Permainan Sederhana Millionaire 7. Hasil Pelaksanaan Uji Lapangan dan Revisi Produk a. Hasil Pelaksanaan Uji Lapangan Uji lapangan terhadap program E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark melibatkan sebanyak 29 orang peserta didik kelas X RPL 2 SMK Negeri 1 Bantul, berikut merupakan tabel hasil uji lapangan: No Aspek yang diamati Jumlah skor tiap aspek Rata- rata Kriteria 1 Kemenarikan tampilan media 123 4,2 Baik 2 Kemudahan penggunaan media 122 4,2 Baik 3 Kemudahan penggunaan tombolnavigasi 116 4 Baik 4 Kejelasan petunjuk 122 4,2 Baik 5 Kesesuaian materi 131 4,5 Sangat Baik 6 Kemudahan memahami materi 124 4,3 Sangat Baik 7 Materi yang bervariasi 117 4 Baik 8 Kemudahan dalam memahami bahasa 129 4,4 Baik 9 Kesesuaian gambar 126 4,3 Sangat Baik 10 Keterbacaan tekstulisan 128 4,4 Sangat Baik 11 Keberadaan motivasi belajar 122 4,2 Baik 12 Kemudahan dalam belajar 131 4,5 Sangat Baik Jumlah 51,2 Rata-rata 4,3 Sangat Baik Tabel 12. Hasil Uji Pelaksanaan Lapangan Program E-Learning 126 Keterangan: 1 Jumlah subjek uji lapangan sebanyak 29 orang peserta didik 2 Jumlah butir soal sebanyak 12 soal dengan skor tertinggi 5 dan skor terendah 1 3 Kolom jumlah dalam tabel menunjukkan akumulasi dari rata- rata skor pada tiap aspek. 4 Rata-rata menujukkan hasil dari pembagian jumlah rata-rata tiap aspek dengan jumlah aspek yang diamati sehingga dapat ditentukan kriteraia kelayakan dari program E-Learning yang dikembangkan berdasarkan rata-rata skor secara keseluruhan. Setelah dilakukannya penghitungan pada kuesioner yang dibagikan kepada 29 orang peserta didik kelas X RPL 2 sebagai subjek penelitian, diperoleh data uji coba tahap awal dengan hasil rerata skor 4,3 dengan kriteria “Sangat Baik . Dari hasil pengamatan langsung, peserta didik secara keseluruhan dapat menggunakan E-Learning dan dari pengamatan langsung di lapangan, peserta didik sangat antusias dalam mengakses E- Learning. Hal tersebut dilihat dari banyaknya akses ke dalam situs E-Learning yang dikembangkan lampiran 23 dan hasil dari pengerjaan Quiz lampiran 24. b. Revisi Dari hasil uji pelaksanaan lapangan, tidak ditemukan adanya masalah apapun dalam penggunaan E-Learning, peserta didik kelas X RPL 2 dapat menggunakan program E-Learning dengan baik, pada kolom komentar dan saran tidak terdapat masukan untuk merevisi program E-Learning. Jika ditarik 127 kesimpulan, pada tahap uji lapangan ini sudah tidak ada hal yang perlu direvisi kembali.

B. PEMBAHASAN

Penelitian pengembangan E-Learning yang dihasilkan adalah program yang mengacu pada prinsip-prinsip Ruth Clark 2002. Penelitian pengembangan E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark di SMK Negeri 1 Bantul dikembangkan melalui beberapa tahapan penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall. Tahapan pelaksanaan penelitian dan pengembangan program E-Learning ini yakni, melakukan penelitian pendahuluan dan observasi, perencanaan, pengembangan produk awal, validasi ahli, uji coba lapangan awal, uji coba lapangan, uji pelaksanaan lapangan. Penelitian pendahuluan dan observasi dilakukan berupa kegiatan peninjauan langsung, wawancara tidak terstruktur dan pemberian kuesioner kepada pendidik dan peserta didik untuk mengetahui kendala dan mengetahui kebutuhan dari masing-masing subjek. Adapun metode pengumpulan informasi dengan cara wawancara tidak terstruktur dengan pendidik dan beberapa peserta didik, pemberian kuesioner kepada pendidik dan peserta didik kelas X RPL 2 serta peninjauan langsung terhadap fasilitas dan proses pembelajaran yang ada di kelas. Perencanaan yang dilakukan setelah ditemukannya beberapa kendala dan kebutuhan dari pendidik dan peserta didik yakni, pemilihan mata pelajaran yang akan dimasukan kedalam sistem E-Learning, 128 menganalisis karakter peserta didik yang akan menggunakan sistem E- Learning, penyusunan elemen-elemen yang akan dimasukan kedalam sistem E-Learning, pembuatan flowchart sebagai alur akses user, pembuatan layout E-Learning sebagai gambaran awal dan yang terakhir adalah penentuan dari aplikasi yang digunakan untuk membuat E- Learning sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Ruth Clark 2002. Berdasarkan dari perencanaan dan rancangan yang sudah disusun tahapan selanjutnya adalah pengembangan produk awal yakni menyusun materi yang akan ditampilakan kedalam sistem E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark, pendaftaran hosting untuk menyimpan data-data E-Learning, installasi aplikasi moodle, dan selanjutnya adalah pembuatan petunjuk penggunaan E-Learning untuk user. Produk E-Learning yang telah selesai dibuat kemudian dilakukan penialaian oleh ahli materi dan ahli media yang bertujuan untuk membuat produk yang layak untuk diuji cobakan. Penilaian dari ahli materi dan ahli media akan menjadi acuan dalam melakukan revisi produk E-Learning. Pada penilaian ahli media tahap I diperoleh hasil skor 53 dengan rerata 3,5 yang termasuk dalam kategori “BAIK”, selanjutnya pada penilaian ahli media tahap II diperoleh skor 61 dengan rerata 4 yang termasuk kedalam kategori “BAIK”. Adapun hasil akhir dari penilaian ahli materi pada tahap I memperoleh skor 45 dengan rerata 3,2 yang dinyatakan dalam kategori 129 “BAIK”, pada penilaian ahli materi tahap II memperoleh skor 50 dengan rerata 3,6 dan dinyakatakn dalam kategori “BAIK”. Dilihat dari hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi, produk E-Learning mendapatkan kelayakan dan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning yang dikemukakan oleh Ruth Clark 2002, yang selanjutnya bisa untuk diuji cobakan di lapangan. Adapun saran yang diberikan oleh ahli media dan ahli materi dijadikan sebagai acuan untuk merevisi produk E-Learning yang dikembangkan. Setelah dilaksanakannya penilaian dari ahli media dan ahli materi dan direvisi menurut saran yang diberikan, tahapan selanjutnya adalah uji coba ke lapangan. Adapun uji coba tahap awal yang melibatkan 3 orang peserta didik kelas X RPL 2, hasil yang diperoleh dari uji coba tahap awal mendapatkan skor 51,7 dengan rerata 4,3 dan termasuk kedalam kategori sangat baik. Adapun komentar dan saran dari 3 orang peserta didik akan menjadi acuan dalam merevisi program. proses selanjutnya adalah uji coba lapangan, pada tahap ini peneliti melibatkan 8 orang peserta didik kelas X RPL 2, hasil yang diperoleh dari uji coba lapangan mendapatkan skor 54,5 dengan rerata 54 dan termasuk kedalam kategori sangat baik. Adapun saran dan komentar dari 8 orang peserta didik akan menjadi acuan dalam merevisi program E-Learning. Tahap selanjutnya adalah uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan 29 orang peserta didik kelas X RPL 2, hasil yang diperoleh dari uji pelaksanaan lapangan mendapatkan skor 51,2 dengan rerata 43 dan termasuk kedalam kategori sangat baik, pada uji 130 pelaksanaan lapangan tidak ditemukannya komentar atau saran untuk merivisi E-Learning yang dikembangkan. Setelah dilakukannya validasi oleh ahli media dan ahli materi serta telah dilaksanakannya serangkaian uji coba selama tiga kali yang masing-masing uji coba mendapatkan kategori “Layak”, dapat ditarik kesimpulan bahwa program E-Learning yang dikembangkan “Layak” untuk digunakan sesuai dengan prinsip-prinsip Ruth Clark. Hasil pengisian kolom komentar pada kuesioner penilaian yang dibagikan kepada peserta didik secara keseluruhan beranggapan bahwa, produk E-Learning yang dikembangkan sangat membantu untuk proses pembelajaran. Selain itu, dari hasil pengamatan dan data akses user, peserta didik sangat antusias dalam mengakses E-Learning yang dikembangkan, hal ini dapat dilihat dari data login user lampiran 23 ketika mengakses E-Learning yang dikembangkan. Hasil dari penggunaan teori efektifitas E-Learning Ruth Clark sangat membantu bagi peserta didik yang beragam cara menerima materi, muali dari peserta didik yang memiliki gaya belajar auditory, visual dan kinestetik. Dalam penggunaan prinsip multimedia, contyguity, coherence, redundancy pada materi yang disampaikan, peserta didik yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik sangat terbantu, dikarenakan pembelajaran yang menerapkan gambar untuk memperjelas pesan. Sedangkan dalam penggunaan prinsip modality dan personalization peserta didik yang gaya belajarnya auditori juga bisa menerima pesan, dikarenakan adanya materi berupa narasi untuk memperjelas informasi. 131

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pengembangan E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip Ruth Clark di SMK Negeri 1 Bantul telah melaksanakan 9 langkah penelitian pengembangan berdasarkan model yang dikemukakan oleh Borg and Gall 1989 dan dinyatakan “LAYAK” serta sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Ruth Clark 2002. Dilihat dari beberapa hasil penelitian yakni hasil dari validasi ahli media, validasi ahli materi, uji coba lapangan awal, uji coba lapangan dan uji pelaksanaan lapangan. Adapun pada validasi tahap I memperoleh skor 53 dengan rerata 3,5 dan dikategorikan “Baik”, pada validasi media tahap II memperoleh skor 61 dengan rerata 4 dan dikategorikan “Baik”. Pada validasi materi tahap I memperoleh skor 45 dengan rerata 3,2 dan dikategorikan “Baik”, pada validasi Materi tahap II memperoleh skor 50 dengan rerata 3,6 dan dikategorikan “Baik”. Uji lapangan awal dilaksanakan dengan subjek sebanyak 3 orang peserta didik dengan memperoleh skor 51,7 dengan rerata 4,3 dan dikategorikan “Sangat Baik”. Selanjutnya dilaksanakan uji coba lapangan dengan subjek 8 orang peserta didik yang memperoleh skor 54,5 dengan rerata 4,5 dan dikategorikan “Sangat Baik”. Adapun uji lapangan dilaksanakan dengan subjek seluruh peserta didik kelas X RPL 2 dengan jumlah 29 mendapatkan skor 51,2 dengan rerata 4,3 dan dikategorikan “Sangat Baik”. Selain itu, data di atas didukung dengan antusiasnya peserta didik