Pengembangan E-Learning Moodle a. Pengembangan E-Learning

51 sistem tersebut. Course pada moodle terdapat beberapa format, yaitu: 1 LAMS Course Format Merupakan materi utama yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran, di dalam LAMS terdapat activity dan resource untuk mendukung kegiatan pembelajaran pada sistem moodle. 2 SCROM Format Dalam format SCROM, teacher dapat memanfaatkan format tersebut untuk melaksanakan seluruh proses pembelajaran pada course. Teacher tidak dapat memanfaatkan fasilitas activity dan resource lain yang telah disediakan oleh moodle. Jadi, apabila ingin menggunakan activity dan resource lain harus sudah tertanam dalam paket SCROM. 3 Social Format Format ini berorientasi pada social forum. Format ini berguna apabila pembelajaran hanya membutuhkan forum diskusi ataupun interaksi antar user lainnya. Selain itu, format ini berguna untuk papan pengumuman. 4 Topics Format Format ini membagi materi ke dalam kategori-kategori. Setiap kategori dapat memanfaatkan sistem activity dan 52 resource yang telah tersedia di dalam moodle. Format ini cocok dengan desain course yang concept-oriented, dimana proses pembelajaran akan melewati tahapan demi tahapan yang sudah disusun dalam sebuah konsep. 5 Weekly Format Hampir sama seperti halnya topic format, hanya saja yang membedakannya adalah materi yang terdapat dalam weekly format semuanya terjadwal dan tetap. Setiap week mempunyai tanggal mulainya proses pembelajaran dan tanggal berakhirnya proses pembelajaran. jadi user yang memanfaatkan format ini memiliki waktu yang bersamaan dalam proses pembelajarannya. 6 Weekly Format – CSSNo tables Sama dengan weekly format, yang membedakannya adalah tidak adanya layout table dalam format ini. Di dalam format ini juga didukung dengan activity dan resource yang telah disediakan oleh moodle. c Activity and Resouce Sebagai pendukung dari segala aktifitas yang ada di dalam sistem E-Learning supaya lebih interaktif, maka moodle menambahkan bermacam-macam activity dan resource yang dapat dimanfaatkan oleh teacher dalam mendesain sebuah 53 pembelajaran E-Learning. Berikut beberapa activity dan resource yang disediakan oleh moodle, yakni: 1 Assignments Dengan memanfaatkan aktifitas ini, seorang teacher dapat memberikan tugas kepada student dengan format upload ke dalam sistem tersebut. Contohnya adalah tugas laporan, essay dan lain sebagainya. Selanjutnya teacher dapat melihat tugas-tugas yang sudah dikirimkan dan dapat langsung menilai tugas tersebut. 2 Chat Dengan aktifitas ini, seorang user dapat berdiskusi langsung dalam waktu yang bersamaan di dalam sistem moodle. 3 Choice Aktifitas ini memberikan kewenangan terhadap teacher untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan dan memberikan pilihan beberapa pilihan jawaban. Hal ini dapat memberikan efek rangsangan pola pikir dari student terhadap sebuah bahasan. 4 Database activity Aktifitas ini memudahkan user untuk melihat ataupun mencari data mengenai topik apapun yang terdapat di dalam sistem E-Learning. Tidak ada batasan dalam format 54 ini maupun struktur yang dimasukan ke dalam sistem tersebut. 5 Forums Sejenis dengan chat, forum dapat digunakan untuk berdiskusi antara student dengan teacher ataupun student dengan student dalam waktu yang bisa bersamaan. Interaksi yang dilakukan di dalam forum bersifat asinkron. User yang tergabung dalam forum akan mendapat salinan tentang pembicaraan pada forum tersebut melalui email masing-masing. 6 Glossary Aktifitas ini bermanfaat bagi user untuk mengumpulkan ataupun membuat daftar pengertian kata-kata. 7 Lesson Lesson bertujuan supaya teacher membuat aktifitas yang berisi konten-konten menarik dan fleksible. Dalam lesson terbagi menjadi beberapa halaman, yang di mana setiap akhir halaman tersebut terdapat sebuah pertanyaan yang memiliki beberapa jawaban dan nantinya jawaban yang dipilih oleh student akan menentukan kehalaman mana yang akan diaksesnya. 55 8 Quizzes Seorang teacher dapat mendesain berbagai macam soal yang di dalamnya terdapat multiple coiche, true and flase dan pertanyaan lainnya. Dalam hal ini pertanyaan- pertanyaan yang sudah dibuat tidak akan hilang, melainkan tersimpan dalam bank soal yang terdapat dikategorikan dan dimanfaatkan ulang. 9 SCROMAICC Packge Dengan memanfaatkan fasilitas dari SCROM packgae ini, seorang teacher dapat mendesain pembelajaran dengan menggunakan fasilitas grafis, slide presentasi berbasis flash, video, audio, program java script dan konten apapun yang bisa di buka melalui web browser. 10 Survey Konten ini merupakan fasilitas pemberian feedback, angket ataupun kuesioner yang dapat memberikan saran ataupun kritikan terhadap teacher ataupun course yang dikembangkan. Sehingga kinerja dari teacher ataupun isi dari course dapat ditingkatkan kembali. 11 Wikis Konten ini memberikan kemudahan bagi teacher ataupun student dalam hal menulis dokumen web tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman. 56 12 Text Page Dengan memanfaatkan resource seperti ini, teacher dapat dengan mudah membuat tulisan yang hanya berupa text. Terdapat juga tipe-tipe format text yang disediakan supaya text yang dibuat menjadi lebih indah untuk dilihat. 13 HTML Page Dengan memanfaatkan konten ini, seorang teacher dapat membuat halaman web secara lengkap. Javascript dapat ditambahkan kedalam halaman web tersebut apabila diperlukan. 14 Link to File or Web Page Dengan memanfaatkan resource tersebut, seorang teacher dengan mudah membuat link ke halaman web ataupun file lain yang terdapat di dalam internet. Link tersebut juga dapat diarahkan ke file yang berada di komputer lokal. 15 Directory Dengan memanfaatkan resource ini, student dengan mudah melihat keseluruhan direktori ataupun yang terdapat di bawah direktori course tersebut. 16 IMS Content Packges Resource tersebut dapat dengan mudah dibuat dari beragam aplikasi conten-authoring yang keluarannya akan berupa file yang berformat .zip. moodle akan mengekstrak file 57 tersebut secara otomatis supaya dapat dilihat dengan menggunakan moodle. Konten ini biasanya berupa slide presentasi yang terdiri dari beberapa halaman dan memiliki navigasi per-halamannya. 17 Labels Labels berguna untuk menginstruksikan secara singkat sebagai informasi apa yang harus dilaksanakan kepada student.

c. Pengembangan E-Learning dengan Menggunakan Moodle

Moodle sebagai salah satu portal system E-Learning dapat dengan mudah dimanfaatkan bagi pengguna. Selain itu, moodle dapat dengan mudah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dengan sifatnya yang fleksible dan open source berikut langkah-langkah dalam pengembangan moodle menurut Herman Dwi Sarjono 2010 sebagai berikut: a Mendapatkan web hosting Untuk dapat membangung sebuah system pembelajaran berbasis online, maka diperlukannya sebuah server sebagai wadah bagi system tersebut, domain atau alamat URL pun harus ada sebagai syarat dalam mencari E-Learning yang akan dikembangkan. Dengan demikian dalam pengembangan moodle harus mengutamakan web hosting dan domain terlebih dahulu. Banyak penyedia jasa web hosting dan domain, mulai 58 dari yang berbayar hingga gratis. Berikut contoh pendaftaran web hosting gratis di keytoschool. 1 Akseslah www.keytoschool.com 2 Klik “register now” dan mulailah mengisi formulir secara lengkap yang terdapat di form pendaftaran, kemudian klik “continue”. 3 Pilihlah jenis domain yang sesuai, apabila belum memiliki domain sendiri, maka bisa dengan memilih pilihan “our sub-domain”. Kemudia klik “moodle”. 4 Pilihlah domain yang sudah disediakan oleh system terebut dan isilah sub-domain yang kita inginkan. Domain dan sub- domain yang sudah kita buat nantinya akan menjadi alamat URL dari portal E-Learning yang kita kembangkan. Selanjutnya klik ”moodle”. 5 Isilah identitas dari E-Learning yang akan kita kembangkan. Ini dapat diisi ulang pada tahap selanjutnya. maka proses registrasi web hosting selesai dan portal E- Learning sudah siap digunakan dan dimodifikasi sesuai dengan keinginan. b Mengubah identitas E-Learning Peran yang kita dapat sekarang adalah sebagai administrator sebuah E-Learning yang sudah dikembangkan. Sebagai seorang admin kita dapat melakukan apa saja terhadap E- 59 Learning yang sudah dibuat. Identitas dari E-Learning bisa dirubah sesuai dengan keperluan yang diinginkan, berikut adalah langkah-langkahnya: 1 Login ke portal E-Learning yang sudah dibuat sebagai seorang admin. 2 Akses front page front page setting, dan isilah identitas dari E-Learning. 3 Di dalam front page setting kita juga dapat mengatur tampilan halaman depan, baik tampilan sebelum login maupun tampilan sesudah login. c Mengubah theme Theme menjadikan sebuah tampilah dari E-Learning yang dikembangkan menjadi lebih menarik untuk dilihat, sebagai admin kita dapat mengatur, banner, komposisi warna, jenis dan ukuran font, layout maupun icon yang menyertainya. Dalam situ webnya, moodle sudah banyak memberikan pilihan theme yang cukup banyak. Adapun langkah-langkahnya, kita klik Appearence pilih theme lalu pilih theme selector setelah itu kita dapat memilih salah satu dari theme yang sudah di sediakan oleh system di dalam E-Learning. d Membuat kategori Course yang dibuat dapat dikelempokan berdasarkan kategori ataupun sub-kategori. Kategori ini bisa berupa fakultas, 60 jurusan, program studi ataupun kelas. Adapun cara dari pembuatan kategori di dalam moodle adalah sebagai berikut: 1 Buatlah kategori terlebih dahulu melalui course add edit course. 2 Lalu klik tombol “add new category” dan tuliskan categori name sesuai dengan yang kita inginkan. e Membuat user Sebagai seorang administrator di dalam E-Learning yang dikembangkan, admin dapat menambahkan user baru sesuai kebutuhkan. Pembuatan user dapat dibuat satu persatu ataupun sekaligus dalam jumlah yang besar dengan cara upload file berbetunk .txt yang bisa di buat melalui notepad ataupun dengan file yang mendukung. Adapun caranya sebagai berikut: 1 Pilihlah user account add new user. Lalu isilah formulir yang ada secara lengkap dan sesuai. 2 Untuk menambahkan user dengan jumlah yang sekaligus banyak dapat menggunakan upload file, yaitu: user account upload user. Sebelumnya anda harus mempersiapkan file yang akan di upload. f Mengangkat status user Sebagai administrator kita dapat mengangkat status seorang user menjadi tingkat yang lebih tinggi. Adapun status user mulai dari yang tertinggi adalah administrator, course creator, 61 teacher, non-editing teacher, user. Adapun cara untuk mengangkat status user adalah sebagai berikut: 1 Klik user permission 2 lalu pilihlah assign system roles. Dan kemudian pilihlah jabatan yang akan kita berikan kepada user tersebut, lalu pilihlah salah satu user yang akan kita angkat dan klik add. Dengan demikian status user tersebut akan berubah.

4. Prinsip-prinsip Efektifitas E-Learning Ruth Clark

Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan prinsip-prinsip efektif E-Learning yang di gagas oleh Ruth Clark. Ruth Clark 2002 menuturkan enam prinsip penerapan E-Learning supaya sebuah proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif. Adapun prinsip- prinsip tersebut ialah: a. Prinsip Multimedia Pada saat teks-teks dan gambar-gambar disajikan secara bersama-sama, peserta didik memiliki kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan pictorial serta dapat membangun hubungan diantara keduanya. Apabila hanya teks saja yang disajikan dalam pembelajaran, peserta didik hanya membangun model mental verbal, dan hanya kecil kemungkinan membangun mental pictorial serta kemungkinan hanya sedikit dalam membuat hubungan diantara model-model verbal dan pictorial tersebut. 62 Dalam teori kognitif multimedia learning, didasarkan pada ide bahwa manusia memiliki dua saluran yang secara kualitatif berbeda dalam memproses materi-materi untuk representasi berbasis visual dan untuk representasi berbasis verbal. Disatu sisi bahasa merupakan salah satu perangkat kognitif yang penting. Dengan menggunakan bahasa, seseorang dapat menggambarkan materi dalam bentuk abstrak atau interpretasi yang membutuhkan beberapa upaya untuk penerjemahan. Dilain sisi, gambar-gambar adalah mode asli dari representasi pengetahuan dalam pemikiran seseorang. Dengan menggunakan gambar-gambar, seseorang dapat melukiskan materi dalam bentuk yang lebih dekat dengan pengalaman indrawi. Gambar-gambar dapat memberikan representasi informasi secara non-linear dan menyeluruh. Walaupun materi yang sama bisa dideskripsikan dalam kata-kata dan dilukiskan dalam gambar-gambar, hasil dari representasi verbal dan representasi pictorial justru saling melengkapi satu sama lain, kedua representasi tersebut tidak dapat menggantikan satu sama lain. Dalam enam tes dari sembilan tes yang dilakukan, peserta didik yang menerima penjelasan teks, ilustrasi atau narasi dan animasi terbukti lebih baik dalam menerima informasi dan tes 63 retensi daripada peserta didik yang menerima teks saja atau narasi saja. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut teori kognitif tentang multimedia learning, penggunaan representasi verbal dan representasi pictorial dapat menghasilkan pembelajaran dan pemahaman yang lebih mendalam dari pada hanya menggunakan satu representasi. Dikarenakan manusia dapat dengan mudah mengkonstruksi materi-materi yang disajikan apabila materi tersebut menggunakan gambar-gambar sebagai yang melukiskan materi dan kata-kata sebagai penjelas dari gambar tersebut. b. Prinsip Contiguity Pada saat kata-kata dan gambar-gambar yang saling terkait dan saling bersandingan di dalam satu halaman atau satu layar, maka peserta didik tidak diharuskan menggunakan sumber- sumber kognitif secara visual mereka untuk mencari kata-kata dan gambar yang disajikan secara berdekatan dalam satu layar atau satu halaman dibandingkan dengan kata-kata dan gambar disajikan secara terpisah. Peserta didik akan lebih mudah menangkap dan menyimpan presentasi tersebut secara bersamaan dalam memori kerja pada waktu yang bersamaan. Apabila teks dan gambar disajikan secara berjauhan maka, peserta didik harus bekerja ekstra dalam mencari hal tersebut di 64 halaman atau layar lain, dengan demikian peserta didik tidak dapat menyimpan presentasi tersebut secara bersamaan. Dalam lima dari lima tes, peserta didik dalam kelompok presentasi terpadu memberikan lebih banyak solusi terhadap pertanyaan-pertanyaan problem-solving dari pada peserta didik dalam kelompok presentasi terpisah. Dalam hal ini membentuk “pengaruh keterdekatan ruang terhadap transfer”. Memposisikan teks dan gambar secara berdekatan dapat menghasilkan kinerja lebih baik dalam tes transfer. Penyajian materi dalam bentuk teks dan ilustrasi gambar, akan memudahkan peserta didik dalam mencerna informasi yang disajikan melalui E-Learning. c. Prinsip Coherence Peserta didik dapat menerima ilmu lebih baik apabila materi pembelajaran ekstra ditiadakan dari pada dimasukan dalam satu materi. Dalam prinsip ini terdapat tiga versi yang saling berkaitan satu sama lain, yakni 1 pembelajaran akan terganggu apabila kata-kata dan gambar tidak relevan dengan materi, dimasukan kedalam presentasi tersebut; 2 pembelajaran terganggu apabila suara musik tidak relevan dengan presentasi multimedia; 3 pembelajaran akan mengalami peningkatan apabila kata-kata yang tidak dibutuhkan, tidak dimasukan kedalam presentasi. 65 Dalam pembelajaran, materi tambahan akan beradu dalam memperebutkan posisi dimemori kerja, sehingga dapat menyebabkan pengalihan perhatian peserta didik dalam menerima materi yang penting. Dalam semua dari sebelas tes, peserta didik yang menerima presentasi multimedia singkatpadat dapat menerima informasi tersebut lebih baik dalam tes retensi daripada peserta didik yang menerima presentasi multimedia yang menambahkan pesan ekstra di dalam materi tersebut. d. Prinsip Modality Apabila animasi dan narasi disajikan secara bersamaan dalam sebuah presentasi pembelajaran maka peserta didik dapat menerima informasi tersebut lebih baik, dibandingkan dengan animasi dan teks on-screen. Jika gambar-gambar dan teks disajikan secara visual animasi dan teks, maka saluran visual akan berdampak kelebihan beban sedangkan saluran auditori masih sangat minim penggunaannya. Dengan menyajikan kata-kata dalam bentuk audio, maka materi tersebut dapat diproses secara bersamaan tanpa adanya beban. Materi yang berupa audio dapat terserap oleh saluran auditori sedangkan materi yang berupa gambar dapat diterima oleh saluran pictorialvisual.