Jenis-Jenis Motivasi Belajar Tinjauan Tentang Motivasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD

23 b. Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan keinginan untuk selalu maju. c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-temannya. d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru. e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar. Motivasi belajar siswa perlu ditumbuhkan dan diperkuat agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Siswa yang belajar tanpa motivasi yang tinggi akan merasa sulit untuk menerima penjelasan guru. Oleh karena itu, guru perlu untuk selalu menumbuhkan motivasi belajar yang ada pada siswa dengan memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran.

3. Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Menurut Martinis Yamin 2007:163 motivasi belajar dibedakan dalam dua jenis, yaitu: a. Motivasi intrinsik Menurut Martinis Yamin 2007:164 motivasi intrinsik merupakan kegiatan belajar yang dimulai dan diteruskan bedasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Sedangkan menurut Sardiman 2012:89 motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Selanjutnya menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:43 motivasi intrinsik adalah tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Sebagai contoh siswa yang belajar sungguh-sungguh untuk mendapatkan pengetahuan yang dipelajarinya. Siswa yang memiliki motivasi belajar intrinsik akan belajar 24 berdasarkan dorongan yang ada pada dirinya sendiri dan merasa perlu untuk mencapai tujuan belajar dengan tanpa mengharapkan pujian dan hadiah. b. Motivasi ekstrinsik Menurut Sardiman 2012:90 motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan menurut Martinis Yamin 2007:163 motivasi ekstrinsik merupakan bentuk motivasi yang berupa kegiatan belajar yang tumbuh berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajar. Selanjutnya menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:44 motivasi ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi penyertanya. Sebagai contoh siswa yang belajar sungguh-sungguh bukan karena ingin memahami materi yang dipelajari tetapi didorong oleh keinginan untuk naik kelas dan mendapat nilai yang baik. Siswa yang belajar dengan motivasi ekstrinsik cenderung melakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan tujuan yang ada diluar kegiatan belajar seperti hadiah dan pujian. Motivasi ekstrinsik dalam proses pembelajaran diperlukan karena menurut Sardiman 2012:91 keadaan siswa dinamis, berubah-ubah, dan kemungkinan dalam proses pembelajaran ada komponen yang kurang menarik siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu motivasi intinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul secara sadar dari dalam diri siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang muncul karena pengaruh dari 25 luar diri siswa. Akan tetapi, motivasi intrinsik yang ada pada siswa tidak mudah untuk selalu muncul, sehingga membutuhkan motivasi yang berasal dari luar siswa. Menurut Djaali 2011:110 pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar, tergantung pada kondisi dalam lingkungan dan siswa. Dalam penelitian ini, hanya akan membahas tentang motivasi belajar intrinsik yaitu motivasi belajar yang muncul dari dalam diri siswa sendiri tanpa adanya dorongan dari luar. 4. Prinsip-Prinsip Motivasi Dalam Proses Pembelajaran Menurut Keller Sugihartono, 2007:78 menyusun seperangkat prinsip- prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran atau model ARCS. Model ARCS terdiri dari empat kondisi yang perlu diperhatikan guru agar proses pembelajaran yang dilakukan dapat menarik, bermakna, dan memberi tantangan pada siswa. Keempat kondisi tersebut antara lain: a. Attention perhatian Perhatian siswa muncul karena adanya dorongan ingin tahu. Rasa ingin tahu siswa perlu mendapat rangsangan agar tertarik untuk memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, agar siswa tertarik pada materi pelajaran yang disampaikan, guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi yang disampaikan. b. Relevance relevansi Relevance menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran yang disampaikan dengan kebutuhan siswa. Motivasi belajar akan terpelihara apabila siswa menganggap apa yang dipelajari dapat memenuhi kebutuhan dan bermanfaat. 26 c. Confidence kepercayaan diri Kepercayaan diri membantu siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan. Kenyakinan yang tinggi atas kemampuan yang dimiliki akan memotivasi siswa untuk belajar sungguh-sungguh dan tekun untuk mencapai prestasi belajar tinggi. Oleh karena itu, kepercayaan diri siswa perlu ditinggkatkan seperti meningkatkan harapan berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil. d. Satisfaction kepuasan Keberhasilan mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan siswa, sehingga akan termotivasi untuk mencapai tujuan yang sama. Motivasi belajar siswa akan tetap meningkat apabila guru dapat memberikan penguatan seperti pujian, hadiah, pemberian kesempatan, dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa akan meningkat jika guru dapat menciptakan proses pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan bermakna. Agar motivasi belajar siswa meningkat maka guru perlu memperhatikan kondisi-kondisi yang dapat memotivasi seperti memberikan pujian jika siswa berhasil.

5. Peran Motivasi dalam Belajar

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN GIRIMARTO

1 9 137

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Hubungan Antara Kecerdasan Linguistik Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar.

1 3 18

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN BELAJAR WAKTU LUANG DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN BELAJAR WAKTU LUANG DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDUNG WADUK 4 KECAMATA

0 1 15

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS KECAMATAN GONDOMANAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 127

HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 5 KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 2 147

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN RASA INGIN TAHU DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD BAGI SISWA KELAS V SE-GUGUS SENDANGADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA.

5 14 236

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUANALAM (IPA) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS MULYODADI KECAMATAN BAMBANGLIPURO.

1 1 128

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD Se-GUGUS II DEPOK SLEMAN.

0 0 131

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DILEM GUNUNGKIDUL.

0 1 229

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5