50
BAB III MOTODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2006:51 desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan
dilaksanakan. Selanjutnya, menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2010:52 penelitian dibedakan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini termasuk dalam
penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh berbentuk angka. Menurut Sukardi 2012:166 penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan
tindakan pengumpulan data untuk menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Sementara itu, menurut Suharsimi
Arikunto 2010:4 penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa melakukan
perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini merupakan penelitian korelasi
karena bertujuan mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD se-gugus 2 kecamatan Pengasih. Selain itu,
penelitian ini menggunakan data yang sudah ada dan tidak memberikan perlakuan yang bersifat mengubah kondisi objek penelitian.
B. Subjek Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono 2009:80 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
51 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD se-gugus 2
kecamatan Pengasih kabupaten Kulon Progo. Jumlah siswa kelas V SD se-gugus 2 kecamatan Pengasih berdasarkan data dari UPTD PAUD dan DIKDAS
kecamatan Pengasih dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Populai Siswa Kelas V SD Se-Gugus 2 Kecamatan Pengasih
NO Nama SD Negeri
Jumlah Siswa
1. Pengasih 3
27 2.
Pengasih 1 18
3. Gebangan
19 4.
Kepek 20
5. Sendangsari
17 6.
Serang 30
7. Klegen
21 8.
Clereng 11
Jumlah Siswa 163
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah populasi pada
penelitian ini adalah 163 siswa. Jumlah tersebut merupakan keseluruhan dari siswa kelas V SD se-gugus 2 kecamatan Pengasih.
2. Sampel
Menurut Sugiyono 2009:81 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Sukardi
2012:54 sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Jadi, sampel merupakan bagian terkecil dari populasi.
a. Ukuran Sampel
Ukuran sampel dihitung dengan rumus yang dikembangkan menurut
Issac
dan
Michael
Sukardi, 2011:55, yaitu:
52 Keterangan:
S = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi akses
P = Proporsi populasi sebagai dasar asumsi pembuatan tabel. Harga ini diambil P=0,50.
d = derajat ketepatan yang direfleksikan oleh kesalahan yang dapat ditoleransi dalam fluktuasi sampel P, d umumnya diambil 0,05.
X
2
= nilai tabel chisquare untuk satu derajat kebebasan relatif level konfiden yang diinginkan. X
2
= 3,841 tingkat kepercayaan 0,95. Hasil dari perhitungan menggunakan rumus yang dikembangkan
menurut
Issac
dan
Michael
di atas dengan jumlah populasi 163 siswa dan taraf kesalahan 5 diperoleh jumlah sampel sebanyak 114,64 yang kemudian
dibulatkan menjadi 115. Menurut Sugiyono 2009:90 pada perhitungan yang menghasilkan pecahan terdapat koma sebaiknya dibulatkan ke atas agar lebih
aman. Jadi, jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 115 siswa kelas V SD di gugus 2 kecamatan Pengasih kabupaten Kulon Progo.
b. Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono 2009:81 teknik
sampling
merupakan teknik pengambilan sampel, terdapat berbagai teknik
sampling
untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian diataranya
probability sampling
dan
nonprobability sampling.
Pengambilan sampel menggunakan teknik
probability sampling
jenis
cluster sampling
dan
simple random sampling
.
Cluster sampling
digunakan untuk menentukan jumlah kelompok sampel penelitian karena, jumlah SD yang ada di gugus 2 Pengasih banyak dan
luas. Menurut Sukardi 2012:61
cluster sampling
adalah memilih sampel bukan didasarkan pada individu, tetapi lebih didasarkan pada kelompok,
daerah, atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama dan
53 wilayah penelitian cukup luas. Berdasarkan
cluster sampling
maka jumlah kelompok sampel pada penelitian ini ada lima SD. Sedangkan
simple ramdom sampling
pada penelitian ini digunakan untuk menentukan SD yang akan digunakan sebagai sampel penelitian.
Simple random sampling
dilakukan dengan undian yaitu dengan menuliskan nama-nama SD pada kertas kecil,
kemudian digulung, dan dimasukkan pada gelas. Setelah itu diambil satu persatu sampai mendapatkan lima SD yang akan digunakan sampel penelitian.
Berdasarkan
simple random sampling
maka diperoleh jumlah sampel penelitian tiap-tiap SD. Adapun SD dan jumlah siswa kelas V yang terpilih
sebagai sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Sampel Penelitian Siswa Kelas V SD
NO Nama SD Negeri
Jumlah Siswa
1. Pengasih 3
27 2.
Klegen 21
3. Pengasih 1
18 4.
Kepek 20
5. Serang
30 Jumlah sampel
116 Jumlah sampel pada penelitian ini ada 116 siswa kelas V dari 5 SD
gugus 2 kecamatan Pengasih. Akan tetapi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan ukuran sampel yang dihitung dengan
rumus menurut
Issac
dan
Michael
yaitu 115.
C. Tempat dan Waktu Penelitian