Uji Coba Instrumen HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH.

66 mengerjakan dengan jujur. Dalam pelaksanaan tes peneliti menyebarkan soal tes secara langsung dan bertindak sebagai pengawas pelaksanaan tes. i. Menafsirkan hasil soal tes Hasil dari pelaksanaan tes akan mendapatkan skor yang kemudian diubah dalam bentuk nilai. Menurut Purwanto 2009:205 penilaian adalah mengubah skor menjadi nilai menggunakan skala atau acuan tertentu. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0-100. Menurut Purwanto 2009:207 untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa menggunakan rumus sebagai berikut:

F. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen angket dan soal tes dilakukan sebelum pengambilan data. Tujuan uji coba instrumen adalah untuk mengetahui validitas dan realibilitas instrumen yang dibuat. Validitas konstruk dilakukan dengan mengkonsultasikan kepada dosen yang ahli dalam bidang penelitian ini yaitu dosen yang mengampu mata kuliah metode penelitian pendidikan. Menurut Sugiyono 2009:125 untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat para ahli atau experts judgment . Validitas eksternal dilakukan dengan uji coba instrumen kepada siswa kelas V SD sebagai subjek uji coba yanag memiliki karakteristik sama dengan SD yang akan digunakan untuk penelitian. 1. Uji Validitas Instrumen Menurut Saifuddin Azwar 2008:5 validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. 67 Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. a. Angket Pengujian validitas angket dilakukan menggunakan bantuan Statistical Package for Social Sciences SPSS dengan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson Suharsimi Arikunto, 2010:213 sebagai berikut: Keterangan : = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah subyek = jumlah skor X = jumlah skor Y = jumlah perkalian antara X dan Y = jumlah X kuadrat = jumlah Y kuadrat Menurut Sugiyono 2009:126 bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,30 ke atas maka instrumen tersebut memiliki validitas yang baik, tetapi apabila harga koefisien korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir soal instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Selanjutnya, menuru t V. Wiratna Sujarweni 2008: 193 suatu butir dinyatakan valid jika r hitung r tabel . Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel pada degree of freedom df = n-2 pada signifikan 5, df = 36-2= 34 yaitu 0,283. b. Soal Tes Validitas soal tes dihitung menggunakan rumus point-biserial. Menurut Anas Sudijono 2010:257 point-biserial digunakan untuk menguji validitas 68 soal tes apabila menjawab benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0. Rumus point-biserial tersebut adalah: Keteranagan: = Angka validitas butir soal yang dicari Mp = rerata skor subjek menjawab betul pada item yang dicari vaditasnya Mt = skor rerata total Sd = simpangan baku p = proporsi siswa yang menjawab butir soal benar q = proporsi siswa yang menjawab butir soal salah Tingkat kesukaran TK soal tes dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = tingkat kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar P = jumlah siswa peserta tes Purwanto, 2009: 99 Tabel 8. Rentang Tingkat Kesukaran Soal Tes Prestasi Belajar IPS Rentang TK Kategori 0,00-0,19 Sangat sukar 0,20-0,39 Sukar 0,40-0,59 Sedang 0,60-0,70 Mudah 0,80-1,00 Sangat mudah Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal tes dapat dilihat pada lampiran 9. Sedangkan, besar daya beda ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: DB = daya beda T B = jumlah siswa menjawab benar pada kelompok kemampuan tinggi T = jumlah kelompok siswa kemampuan tinggi R B = jumlah siswa menjawab benar pada kelompok kemampuan rendah R = jumlah kelompok siswa kemampuan rendah Purwanto, 2009: 102 69 Hasil perhitungan daya beda soal tes dapat dilihat pada lampiran 10. Menurut Suharsimi Arikunto 2009:218 daya beda dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 0,00-0,20 = jelek atau kurang baik 0,20-0,40 = cukup 0,04-0,70 = baik 0,70-1,00 = baik sekali 2. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Sukardi 2012:127 reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Selanjutnya, menurut Eko Putro Widoyoko 2010:155 harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7. a. Angket Uji realibilitas instrumen motivasi belajar menggunakkan rumus alpha . Menurut Suharsimi Arikunto 2010:239 rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Adapun rumus alpha tersebut sebagai berikut: Keterangan : = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaansoal = jumlah varians butir = varians total Suharsimi Arikunto, 2010: 239 b. Soal Tes Uji reliabilitas soal tes dihitung menggunakan rumus K-R 21 karena menurut Suharsimi Arikunto 2010:234 harga dari perhitungan rumus K-R 70 21 lebih tinggi dibandingkan harga yang menggunakan teknik belah dua. Rumus K-R 21 sebagai berikut: keterangan r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal tes M = skor rata-rata = varian total Suharsimi Arikunto, 2010:232

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN GIRIMARTO

1 9 137

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN LINGUISTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR Hubungan Antara Kecerdasan Linguistik Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Sekolah Dasar.

1 3 18

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN BELAJAR WAKTU LUANG DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN BELAJAR WAKTU LUANG DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDUNG WADUK 4 KECAMATA

0 1 15

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS KECAMATAN GONDOMANAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 127

HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 5 KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 2 147

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN RASA INGIN TAHU DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SD BAGI SISWA KELAS V SE-GUGUS SENDANGADI MLATI SLEMAN YOGYAKARTA.

5 14 236

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUANALAM (IPA) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS MULYODADI KECAMATAN BAMBANGLIPURO.

1 1 128

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD Se-GUGUS II DEPOK SLEMAN.

0 0 131

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DILEM GUNUNGKIDUL.

0 1 229

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5