Tinjauan Mata Pelajaran Praktik Elektronika Dasar

28 semikonduktor. Komponen penyusun suatu rangkaian elektronika dibagi menjadi 2 jenis komponen, yaitu komponen aktif dan komponen pasif. Komponen Aktif adalah komponen yang bekerja sebagai penggerak nyawa dari suatu rangkaian, sedangkan Komponen pasif adalah komponen yang bekerja hanya sebagai penghubung kopel atau hanya membantu saja.Yang termasuk komponen Aktif adalah: Dioda, Transistor, SCR Silicon Controlled Rectifier, FET Field Effect Transistor, dan I C Integrated Circuit . Yang termasuk komponen pasif adalah: Resistor atau tahanan, kapasitor atau kondensator, Induktor atau kumparan dan Transformator.

c. Tinjauan Mata Pelajaran Praktik Elektronika Dasar

Struktur kurikulum SMK N 2 Yogyakarta menyatakan bahwa elektronika dasar merupakan salah satu mata pelajaran praktik yang termasuk dalam dasar kompetensi kejuruan pada kompetensi keahlian Teknik Audio Video kelas X pada semester genap. Pada SMK N 2 Yogyakarta kompetensi elektronika dasar adalah mata pelajaran praktikum yang mencangkup dua materi yaitu elektronika dasar analog dan elektronika dasar digital. Dua materi tersebut dibagi menjadi dua semester yaitu ganjil dan genap. Pada semester ganjil materi yang diberikan adalah elektronika dasar analog dan untuk semester genap diberikan materi elektronika dasar digital sesuai dengan kopetensi dasar pada silabus. Kompetensi dasar mata pelajaran elektronika dasar digital dijelaskan dalam tabel dibawah ini. 29 Tabel 1. Kompetensi Dasar dan indikator Praktik Elektronika Dasar semester 2 Kompetensi dasar Indikator Menerapkan sistem konversi bilangan pada rangkaian logika. 3.10.1. Menjelaskan sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal. 3.10.2. Menjelaskan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan biner. 3.10.3. Menjelaskan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan oktal. 3.10.4. Menjelaskan konversi sistem bilangan desimal ke sistem bilangan heksadesimal. 3.10.5. Menjelaskan konversi sistem bilangan biner ke sistem bilangan desimal. 3.10.6. Menjelaskan konversi sistem bilangan oktal ke sistem bilangan desimal. 3.10.7. Menjelaskan konversi sistem bilangan heksadesimal ke sistem bilangan desimal. 3.10.8. Menjelaskan sistem bilangan pengkode biner binary encoding Menerapkan aljabar Boolean pada gerbang logika digital. 3.11.1. Menjelaskan konsep dasar aljabar Boolean pada gerbang logika digital. 3.11.2. Mentabulasikan dua elemen biner pada stem penjumlahan aljabar Boolean. 3.11.3. Mentabulasikan dua elemen biner pada stem perkalian aljabar Boolean. 3.11.4. Mentabulasikan dua elemen biner pada stem inversi aljabar Boolean. 3.11.5. Menyederhanakan rangkaian gerbang logika digital dengan aljabar Boolean. 30 Kompetensi dasar Indikator Menerapkan macam-macam gerbang dasar rangkaian logika. 3.12.1. Menjelaskan konsep dasar rangkaian logika digital. 3.12.2. Menjelaskan prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR. 3.12.3. Menjelaskan prinsip dasar gerbang logika eksklusif OR dan NOR. 3.12.4. Menjelaskan penerapan Buffer pada rangkaian elektronika digital. 3.12.5. Menjelaskan prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital Menerapkan macam-macam rangkaian Flip- Flop. 3.13.1. Menjelaskan prinsip dasar rangkaian Clocked S-R Flip-Flop. 3.13.2. Menjelaskan prinsip dasar rangkaian Clocked D Flip-Flop. 3.13.3. Menjelaskan prinsip dasar rangkaian J- K Flip-Flop. 3.13.4. Menjelaskan rangkaian Toggling Mode S-R dan D Flip-Flop. 3.13.5. Menjelaskan prinsip dasar rangkaian Triggering Flip-Flop. 3.13.6. Menyimpulkan rangkaian Flip-Flop berdasarkan tabel eksitasi. 3.13.7. Menjelaskan prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian ini di dukung oleh Penelitian Wahyu Jatmiko 2014 dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Pengukuran Besaran Listrik dengan Alat Ukur Analog dan Digital Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika SMK Ki Ageng Pemanahan Bantul ” dengan jenis penelitian yang sama yaitu penelitian pengembangan Research and Development menggunakan model pengembangan Borg dan Gall yang disederhanakan