Bilangan biner Uraian Materi 1.

Modul Teknik Elektronika Dasar Kelas X Halaman 12 2 =1 2 1 =2 2 2 =4 2 3 =8 2 4 =16 2 5 =32 2 6 =64 dst Bilangan biner dinyatakan dalam radik 2 atau disebut juga dengan sistem bilangan basis 2, dimana setiap biner atau biner digit disebut bit. Tabel dibawah ini kolom sebelah kanan memperlihatkan pencacahan bilangan biner dan kolom sebelah kiri memnunjukkan nilai sepadan bilangan desimal. Tabel 1. Pencacah Biner dan Desimal Pencacah Pencacah Biner Desimal 8 4 2 1 1 1 2 1 3 1 1 4 1 5 1 1 6 1 1 7 1 1 1 8 1 9 1 1 10 1 1 11 1 1 1 12 1 1 13 1 1 1 14 1 1 1 15 1 1 1 1 Bilangan biner yang terletak pada kolom sebelah kanan yang dibatasi bilangan biasa disebut bit yang kurang signifikan LSB, Least Significant Bit, sedangkan kolom sebelah kiri dengan batas bilangan dinamakan bit yang paling significant MSB Most Significant Bit. Perhitungan dalam biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, Modul Teknik Elektronika Dasar Kelas X Halaman 13 perhitungan menggunakan angka 0 hingga 9, sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. contoh: mengubah bilangan desimal menjadi biner desimal = 10. berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 2 3 , selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 2 1 . sehingga dapat dijabarkan seperti berikut 10 = 1 x 2 3 + 0 x 2 2 + 1 x 2 1 + 0 x 2 . dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010 dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner, 5 hasil pembagian pertama : 2 = 2 sisa 1 1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner, 2hasil pembagian kedua: 2 = 1 sisa 0 0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner, 1 hasil pembagian ketiga: 2 = 0 sisa 1 1 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010 atau dengan cara yang singkat 10 : 2 = 5 sisa 0, 5 : 2 = 2 sisa 1, 2 : 2 =1 sisa 0, 1 : 2 = 0 sisa 1 sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010

c. Bilangan Oktal

Oktal atau sistem bilangan basis 8 adalah sebuah sistem bilangan berbasis delapan. Simbol yang digunakan pada sistem ini adalah 0,1,2,3,4,5,6,7. Konversi Sistem Bilangan Oktal berasal dari Sistem bilangan biner yang dikelompokkan tiap tiga bit biner dari ujung paling kanan LSB atau Least Significant Bit. Contoh penulisan : 17 8 Posisi digit bilangan oktal adalah sebagai berikut: Position value pada Sistem Bilangan Oktal adalah perpangkatan dari nilai 8. Dibawah ini contoh sistem bilngan oktal: Modul Teknik Elektronika Dasar Kelas X Halaman 14 Contoh: 12 8 = ……………… 10 2 x = 2 2 x = 8 10

d. Bilangan heksa desimal

Heksadesimal atau sistem bilangan basis 16 adalah sebuah sistem bilangan yang menggunakan 16 simbol. Berbeda dengan sistem bilangan desimal, simbol yang digunakan dari sistem ini adalah angka 0 sampai 9, ditambah dengan 6 simbol lainnya dengan menggunakan huruf A, B, C, D, E, F. Sistem bilangan ini digunakan untuk menampilkan nilai alamat memori dalam pemrograman komputer. Nilai desimal yang setara dengan setiap simbol tersebut diperlihatkan pada tabel berikut: Tabel 2. Heksa Desimal 0 hex = 1 hex = 1 2 hex = 1 3 hex = 1 1 4 hex = 1 5 hex = 1 1 6 hex = 1 1 7 hex = 1 1 1 8 hex = 1 9 hex = 1 1 A hex = 1 1 B hex = 1 1 1 C hex = 1 1 D hex = 1 1 1 E hex = 1 1 1 F hex = 1 1 1 1