39
C. Kemampuan Berhitung Permulaan pada Anak Usia Dini
1. Pengertian Berhitung Permulaan pada Anak Usia Dini
Menurut Ahmad S. 2011: 98 kemampuan berhitung permulaan pada anak usia dini adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk
mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungannya yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan
perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenai jumlah, yaitu berhubungan dengan jumlah dan pengurangan.
Anak sampai usia 5 tahun belum dapat melakukan perhitungan dengan bilangan abstrak sehingga pada tahap berhitung permulaan anak
berhitung dengan benda-benda didekatnya dan suasana yang menyenangkan. Baru pada usia enam tahun anak mulai berkembang konsep bilangan sampai
pada peningkatan ke tahap pengertian mengenai penjumlahan, konsep jumlah berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan, semakin tinggi
kemampuan anak, maka semakin mudah memecahkan masalah yang lebih rumit.
Usia siswa di taman kanak-kanak kelompok A berkisar antara 3 – 6
tahun. Lestari K.W. 2011: 17 – 18 mengatakan bahwa konsep angka
pada anak usia 3 – 6 tahun dikembangkan melalui 3 tahap. Tahap
pengembangan konsep angka tersebut adalah sebagai berikut: a. Menghitung
Tahap awal menghitung pada anak adalah menghitung melalui hapalan atau membilang. Kemampuan menghitung pada tahap ini dikembangkan
40 melalui kegiatan menyanyi, permainan jari, dan kegiatan lain yang
menggunakan angka. b. Hubungan satu-satu
Tahap ini dilakukan dengan menghubungkan satu angka dengan satu benda yang terkait. Maksudnya adalah menghubungkan satu, dan hanya
satu angka dengan benda yang berkaitan. Teknik ini bisa dilakukan melalui kegiatan sehari-hari.
c. Menjumlah, membandingkan, dan simbol angka Konsep menjumlah dapat diperkenalkan dengan benda yang nyata dan
sering dijumpai oleh anak. Seorang ibu mengambil 2 buah jeruk, kemudian meminta sang anak mengabil 3 buah jeruk lagi. Anak
menghitung buah jeruk yang telah diambil. Konsep membandingkan dapat diperkenalkan dengan benda yang nyata dan sering dijumpai oleh
anak juga. Seorang ayah menjalankan 1 mobil-mobilan dan seorang anak menjalankan 2 mobil-mobilan. Ayah menanyakan mana yang jumlahnya
lebih banyak atau lebih sedikit kepada anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan benda dan perbandingan yang lain. Anak yang paham tentang
konsep perbandingan akan paham tentang jumlah benda yang lebih banyak, jumlah benda yang lebih sedikit, dan benda yang memiliki
jumlah yang sama.
41 Mengacu pada penelitian Piaget Ahmad S., 2011: 100
– 101 mengatakan bahwa anak pada usia 2
– 7 tahun berada pada tahap operasional, maka kegiatan matematika pada anak dilakukan melalui tahapan berikut:
a. Tahap konseppengertian Pada tahap ini anak berekspresi untuk menghitung segala macam benda-
benda yang dapat dihitung dan yang dapat dilihatnya. Pada tahap ini guru atau orang tua harus dapat memberikan pelajaran yang menarik dan
berkesan, sehingga anak tidak menjadi bosan dan jera. Anak belajar mengenal warna, bentuk, dan menghitung bilangan menggunakan benda-
benda nyata. b. Tahap transmisiperalihan
Tahap ini merupakan peralihan dari pemahaman konkret dengan menggunakan benda-benda nyata menuju pemahaman secara abstrak.
Tahap ini diberikan jika tahap konsep sudah dikuasai dengan baik oleh anak.
c. Tahap lambang Tahap dimana anak sudah dapat menulis sendiri lambang bilangan,
bentuk-bentuk. Anak mulai diperkenalkan dengan proses penjumlahan dan pengurangan melalui penyelesaian masalah.
Ketiga tingkat tahapan ini dimulai dari memahami konsep matematika, kemudian menghubungkan benda-benda nyata dengan lambang
bilangan dan akhirnya anak memahami lambang bilangan.
42
2. Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Anak TK