Standar Pengelolaan Standar Nasional Pendidikan

22 dipenuhi dalam hal fasilitas sekolah. Adanya sarana dan prasarana yang layak diharapkan membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran baik.

f. Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaian dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 Pasal 49 menyebutkan bahwa pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Indikator Sekolah Bertaraf Internasional dilihat dari segi pengelolaan sesuai Permendiknas No 78 Tahun 2009 diantaranya: 1 memenuhi standar pengelolaan, 2 menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan ISO 14000 versi terakhir, 3 menjalin kemitraan dengan sekolah unggul di dalam negeri danatau di negara maju, 4 menerapkan sistem administrasi sekolah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sertifikat ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Sekolah dikatakan memenuhi persyaratan internasional jika telah mendapatkan sertifikat tersebut. ISO 14000 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen lingkungan hidup. 23 SBI menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah MBS dalam mengelola sekolahnya yang disertai dengan tata kelola yang baik. Pada dasarnya, MBS adalah model pengelolaan sekolah dengan memberikan kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar kepada sekolah dalam mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri. Mengingat masing- masing SBI memiliki karakteristik, kemampuan, kesanggupan, kebutuhan, dan permasalahan yang tidak sama, maka sudah selayaknya masing-masing sekolah diberi kebebasan dan keluwesan dalam mengelola sekolahnya. Pelaksanaan MBS perlu disertai penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yaitu partisipasi, transparansi, akuntabilitas, demokrasi, penegakan hukum, profesionalisme, efektifitas dan efisiensi, ada kepastian, dan adanya jaminan mutu. Hal ini dilakukan agar citra positif sekolah di mata publik dapat diwujudkan. Selain itu, penerapan MBS juga diperkaya dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen mutu terpadu total quality management yaitu fokus pada pelanggan, keterlibatan total total involvement warga sekolah dalam mengembangkan sekolah, dan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus. Direktorat PSMK, 2006: 59 Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa standar pengelolaan meliputi hal-hal yang dilakukan pihak sekolah dalam mengelola manajemen sekolah. Khusus untuk Sekolah Bertaraf Internasional diperlukan sertifikat ISO yang diakui secara 24 internasional untuk membuktikan bahwa sekolah tersebut telah memenuhi kriteria. Aspek manajemen mutu dibuktikan dengan ISO 9001, sedangkan aspek manajemen lingkungan dengan ISO 14000.

g. Standar Penilaian

Dokumen yang terkait

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK.

0 6 254

KESIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER BAGI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 5 102

TINGKAT KESIAPAN GURU PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KABUPATEN LAHAT DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013.

0 1 173

Evaluasi Kelayakan Sarana dan Prasarana Ruang Praktik pada Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK N 2 Yogyakarta.

0 1 141

TINGKAT IMPLEMENTASI PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) (Studi Pelaksanaan Pembelajaran SMA RSBI di Yogyakarta).

0 1 182

EVALUASI KTSP MENGGUNAKAN METODE CIPP DI SMK N 2 YOGYAKARTA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK.

1 5 143

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK 3 FASA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMKN 2 YOGYAKARTA.

0 0 186

RPP Gambar Teknik Listrik kelas X Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik - KUMPULAN PTK 1. AME

23 197 2

RPP Gambar Teknik Listrik kelas X Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik - KUMPULAN PTK Cover

0 0 1