38 mengadaptasi pola-pola dari sekolah mitra. Apabila menggunakan cara
ini, SNP diperkaya, diperluas dan diperdalam berdasarkan masukan dari sekolah mitra di luar negeri.
Pemilihan model yang digunakan dalam pengembangan SBI disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Sebagaimana
disebutkan, model sekolah baru relatif lebih akan lebih baik, namun memerlukan biaya mahal. Model pengembangan SBI dari sekolah yang
ada relatif lebih murah, tetapi memerlukan penyiapan peserta didik dan tenaga kependidikan yang ada secara intensif. Keempat model tersebut
juga dapat saling melengkapi. Misalnya menggunakan model sekolah baru yang dipadukan dengan model kemitraan. Demikian pula model
sekolah baru dipadukan dengan model terpadu.
C. Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional
Manajemen menurut Ricky W. Griffin 2004:27 adalah serangkaian aktivitas
termasuk perencanaan
dan pengambilan
keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian yang diarahkan pada
sumber-sumber daya organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Sedangkan menurut Nurkolis 2003:1
manajemen adalah proses menggunakan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Sekolah dapat
menyelenggarakan program
Sekolah Bertaraf
Internasional jika telah memenuhi berbagai manajemen perizinan. Manajemen tersebut diantaranya adalah: 1 memperoleh nilai akreditasi A dari Badan
39 Akreditasi Nasional, 2 mempunyai hasil studi kelayakan untuk menjadi SBI,
3 berbadan hukum pendidikan, 4 memenuhi Standar Nasional Pendidikan yang diperkaya dengan standar pendidikan negara maju, 5 telah bekerja sama
dengan salah satu satuan pendidikan atau lembaga pendidikan internasional. Akeditasi sekolah menurut Kartono 2009:13 adalah kegiatan penilaian
kelayakan suatu sekolah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah yang hasilnya diwujudkan dalam
bentuk pengakuan peringkat kelayakan. Akreditasi sekolah harus diletakkan dalam konteks peningkatan mutu pendidikan dan otonomi sekolah. Peringkat
akreditasi sekolah berlaku selama 4 tahun terhitung sejak ditetapkan peringkat akreditasinya. Sekolah diwajibkan mengajukan permohonan akreditasi ulang,
sebelum enam bulan masa berlakunya peringkat akreditasinya berakhir. Keputusan
Menteri Pendidikan
Nasional Republik
Indonesia No.087U2002 menegaskan tujuan akreditasi sekolah adalah untuk
memperoleh gambaran kinerja sekolah yang dapat digunakan sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu pendidikan serta
menentukan tingkat kelayakan suatu sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan.
Menurut Anton Yudi Setianto, dkk 2008: 228-229, secara umum komponen sekolah yang dinilai dalam akreditasi terdiri atas:
1. Kurikulumproses belajar mengajar
2. Administrasimanajemen sekolah
3. Organisasikelembagaan sekolah
4. Sarana dan prasarana
5. Ketenagaan
6. Pembiayaan
40 7.
Peserta didiksiswa 8.
Peran serta masyarakat 9.
Lingkungan dan budaya sekolah. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa
manajemen sekolah adalah suatu proses kegiatan untuk mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Manajemen Sekolah Bertaraf Internasional harus
dibuktikan dengan adanya akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah dengan hasil penilaian kategori A. Adanya nilai akreditasi
memungkinkan berbagai pihak untuk mengetahui sejauh mana kualitas sekolah tersebut.
D. Budaya Sekolah Bertaraf Internasional