11 sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar penilaian, dan standar
pembiayaan. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan merupakan acuan bagi pengembangan
komponen-komponen pendidikan untuk menghasilkan pembelajaran yang maksimal.
a. Standar Isi
Pengertian standar isi sesuai Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban
mengajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Menurut
Said Hamid
Hasan 2007:140,
kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, status sosial
ekonomi dan
gender. Kurikulum
merupakan acuan
dalam mengembangkan silabus untuk kemudian disusun rencana pelaksanaan
pembelajaran. Indikator Sekolah Bertaraf Internasional dilihat dari segi kurikulumnya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1
memenuhi standar isi, 2 memenuhi standar kompetensi lulusan, 3 telah menerapkan satuan kredit semester.
12 Kurikulum yang digunakan merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan. “Selama sekolah itu masih berada di Indonesia dan bukan sekolah
internasional, maka
diwajibkan oleh
UU Sisdiknas
mempraktikkan kurikulum yang disebut kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP yang diterbitkan oleh BSNP dengan penyeliaan pusat
kurikulum” Ahmad Rizali, Indra Djati Sidi Satria Dharma, 2009:196. Penerapan Satuan Kredit Semester menurut Djemari Mardapi
2010 dapat meningkatkan mutu pendidikan. Sistem satuan kredit semester atau SKS, seperti di perguruan tinggi, penerapan sistem belajar
itu dinilai pemerintah memberikan keleluasaan bagi siswa untuk belajar sesuai bakat, minat, dan kemampuannya. Cara belajar sistem SKS
merupakan upaya inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Siswa pintar dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah lebih cepat dari siswa
yang berkemampuan standar. Jika IP siswa tinggi, siswa dapat mengambil lebih banyak SKS.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang berlaku secara nasional seperti yang ditetapkan pemerintah. Khusus untuk SBI harus
bertaraf internasional, yang ditunjukkan oleh isi
content
yang mutakhir dan canggih sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi global. Beberapa materi pelajaran ditulis dan disampaikan dalam Bahasa Inggris. Selain itu, SBI mengajarkan budaya lintas bangsa
agar memiliki wawasan internasional tidak hanya keilmuan, tetapi juga orang dan budayanya. Menambah daya saing lulusan dapat dilakukan
13 melalui keikutsertaan dalam berbagai kompetisi baik berskala nasional
maupun internasional. Hal ini penting karena lulusan SBI diharapkan berkelas dunia, mampu bersaing dan berkolaborasi secara global dengan
bangsa-bangsa lain di dunia. Adaptasi ataupun adopsi terhadap program pendidikan dari
negara-negara maju dapat dilakukan asal tetap menjaga jati diri sebagai bangsa Indonesia. Untuk itu, adaptasi ataupun adopsi harus dilakukan
secara eklektif inkorporatif yang berarti program-program pendidikan yang berasal dari negara-negara maju tidak bertentangan atau bahkan
berbenturan dengan kaidah-kaidah mendasar bangsa Indonesia yaitu Pancasila, agama, dan kewarganegaraan Direktorat PSMK, 2006:58.
Rogers Taylor dalam Global University Network for Innovation 2008:90 menyatakan bahwa:
Curriculum development may be understood as all the learning which is planned and guided by a training or teaching
organization, whether it is carried out in groups or individuality, inside or outside a classroom, in an institutional setting or in a
village or field.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa
pengembangan kurikulum dapat dipahami sebagai semua pembelajaran yang direncanakan dan dibimbing oleh para pakarnya, baik secara
kelompok ataupun secara individu, di dalam atau di luar kelas dan dalam suatu institusi ataupun di lapangan.
14
b. Standar Proses