14
b. Standar Proses
Standar proses adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Menurut Winastwan Gora Sunarto 2010:18, setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sekolah yang telah bertaraf internasional harus melaksanakan
standar proses yang telah diperkaya dengan model proses di negara anggota OECD atau negara maju lainnya. Salah satu indikator telah
melaksanakan standar proses adalah proses pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan
komunikasi, aktif,
kreatif, efektif,
menyenangkan, dan konstektual. OECD
Organization for Economic Co- operation and Development
merupakan organisasi internasional yang bertujuan membantu pemerintahan negara anggotanya untuk menghadapi
tantangan globalisasi ekonomi Depdiknas, 2009:4. Bahasa pengantar yang digunakan dalam mata pelajaran tertentu
menggunakan Bahasa Inggris danatau bahasa asing lainnya yang digunakan dalam forum internasional. Metode pembelajaran yang
diterapkan selama kegiatan belajar mengajar harus metode yang tepat dan bervariasi. Blandford, S. Shaw, M. 2001:30 mengungkapkan bahwa
metode pembelajaran yang terdiri dari strategi dan aktifitas yang
15 digunakan dalam pembelajaran dapat dijadikan acuan untuk menilai baik
buruknya kurikulum yang dipergunakan. Salah satu variasi metode pembelajaran yang dapat digunakan
adalah studi kasus. Metode studi kasus mampu memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengamati dan menyelesaikan permasalahan nyata
sehingga ditemukan solusi permasalahan yang tepat. Diharapkan dengan metode yang tepat, kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan
efisien. SBI menerapkan proses belajar mengajar yang pro-perubahan,
yaitu mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan baru, yang
tidak terlambat pada tradisi dan kebiasaan proses belajar di sekolah yang lebih mementingkan memorisasi dan
recall
dibanding daya kreasi, nalar dan eksperimentasi peserta didik untuk menemukan kemungkinan baru.
Proses belajar mengajar harus dikembangkan melalui gaya dan selera agar mampu mengaktualkan potensi peserta didik, baik intelektual,
emosional maupun spiritualnya. Penting digarisbawahi bahwa proses belajar mengajar dengan karakteristik individual-sosial-kultural perlu
dikembangkan sekaligus agar sikap dan perilaku peserta didik sebagai makhluk individual tidak terlepas dari kaitannya dengan kehidupan
masyarakat lokal, nasional, regional dan global Direktorat PSMK, 2006:59-60.
16 Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat dinyatakan
bahwa standar proses merupakan kriteria yang harus dipenuhi dalam hal proses pembelajaran. Pembelajaran dengan metode yang tepat sehingga
mengakibatkan siswa menjadi aktif dan kreatif akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Khusus untuk Sekolah bertaraf Internasional,
pembelajaran menerapkan dua bahasa yang bertujuan untuk mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.
c. Standar Kompetensi Lulusan