90 penerimaan peserta didik baru yang baik akan menghasilkan lulusan yang
baik pula.
h. Standar Pembiayaan
SMKN 2 Yogyakarta memperhatikan siswa dengan kemampuan ekonomi kurang untuk menuntut ilmu di sekolah tersebut. SMKN 2
Yogyakarta menyediakan kuota tersendiri bagi siswa tersebut dengan seleksi khusus siswa dengan kartu menuju sejahtera KMS. Siswa yang berasal
dari kuota KMS nantinya akan dijadikan satu dengan jalur seleksi umum dengan perlakuan yang sama. Perlakuan khusus bagi siswa KMS hanya
diberlakukan pada faktor pembiayaan saja.
2. Manajemen SBI
Hasil dokumentasi menunjukkan bahwa SMKN 2 Yogyakarta telah melalui studi hingga dinyatakan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional
melalui proyek
Indonesia Vocational Education Strengthening
INVEST. Penunjukkan sebagai SMK Bertaraf Internasional dituangkan dalam
Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor: 10CKEPMN2009.
Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 2 Yogyakarta mendapat peringkat akreditasi A dari Badan Akreditasi
Nasional SekolahMadrasah BAN-SM. Akreditasi yang didapatkan berlaku hingga tahun pelajaran 20152016. SMKN 2 Yogyakarta sudah
91 memenuhi Standar Nasional Pendidikan SNP dengan kategori sangat baik.
Hasil dokumentasi disajikan dalam Lampiran 5.
3. Budaya SBI
Budaya sekolah mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Budaya sekolah yang baik akan menghasilkan pembelajaran yang nyaman
dan menyenangkan. Hasil observasi menunjukkan bahwa budaya sekolah di SMKN 2 Yogyakarta sangat mendukung kegiatan belajar mengajar. Siswa
dan guru datang ke sekolah tepat waktu yaitu pukul 06.45 WIB. Akses masuk menuju kedalam sekolah melalui satu pintu yang akan ditutup jika
telah memasuki waktu pelajaran. Hal ini memungkinkan siswa menjadi terpacu untuk datang ke sekolah tepat waktu. Jika terdapat siswa terlambat
akan ditanyakan alasan keterlambatannya oleh guru piket dan guru bimbingan konseling.
Kondisi kebersihan sekolah sangat mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran. Setiap ruangan disediakan tempat sampah, sehingga
memudahkan warga sekolah dalam membuang sampah. Kebersihan di SMKN 2 Yogyakarta tak lepas dari peran petugas kebersihan sekolah yang
bekerja dua kali sehari, yaitu saat pagi hari dan siang hari. Pengelolaan sampah telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya tempat
sampah plastik dan sampah organik. Toilet sekolah layak digunakan karena teratur dibersihkan dan tersedia air bersih yang dapat digunakan.
Kerindangan sekolah terjaga dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan pohon perindang dan pot-pot bunga di berbagai titik lingkungan
92 sekolah. Sekolah juga telah menerapkan program
green and clean school
yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kerindangan sekolah. Faktor keamanan sekolah terjamin dengan keberadaan petugas
keamanan. Petugas keamanan mempunyau peranan sangat penting, seperti menjaga keamanan kendaraan guru dan siswa yang dibawa ke sekolah.
Adanya petugas
keamanan bertujuan
agar siswa
tidak perlu
mengkhawatirkan keamanan kendaraannya dan lebih berkonsentrasi terhadap kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari angket dapat dinyatakan bahwa 55,6 responden guru menyatakan indikator budaya
sekolah termasuk dalam kategori baik, 38,9 dalam kategori cukup, dan 5,6 dalam kategori buruk. Sedangkan responden siswa menyatakan bahwa
10,3 indikator budaya sekolah termasuk dalam kategori baik, 52,6 dalam kategori cukup, 33,6 dalam kategori kurang, dan 3,4 dalam
kategori buruk.
93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan tentang implementasi program sekolah
bertaraf internasional di program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 2 Yogyakarta sebagai berikut:
1. Standar Nasional Pendidikan
a. Standar isi termasuk dalam kategori baik. Hal ini berdasarkan
pernyataan sebagian guru 66,7. Kurikulum yang digunakan telah menerapkan standar isi dan standar kompetensi lulusan serta
dikembangkan dengan mitra kerja. Kurikulum telah menggunakan model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Aspek kesenian
dan kebudayaan bangsa sudah diterapkan dalam pengembangan kurikulum. Hal yang belum diterapkan adalah penerapan sistem Satuan
Kredit Semester SKS. b.
Standar proses termasuk dalam kategori cukup. Hal ini berdasarkan pernyataan sebagian guru 50 dan sebagian siswa 58,6. SMKN 2
Yogyakarta sudah menerapkan standar proses dengan hasil penilaian termasuk dalam kategori A amat baik. Suasana pembelajaran kondusif
yang didukung oleh penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. Pembelajaran menerapkan dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris walaupun masih saat membuka atau menutup pelajaran.