Pengelompokkan fungsi ke dalam seksi-seksi yang lebih khusus Pengadaan staf Staffing

5. Pengelompokkan fungsi ke dalam seksi-seksi yang lebih khusus

Istilah lain dari langkah kelima ini adalah departementasi, sebagai proses penerapan fungsi-fungsi menjadi unit-unit kecil organisasi sesuai prinsip-prinsip organisasi yang telah dikemukakan sebe1umnya. Satuan-satuan organisasi yang dimaksud dapat terdiri dari: biro, bagian, seksi, bidang, divisi, dan sebagainya. Proses diferensiasi menurut unit-unit yang lebih kecil ini dapat dilakukan secara horizontal dan vertikal. Yang pertama didasarkan pada penyebaran fungsi secara definitif, tanpa membedakan hierarki struktural. Sedangkan yang kedua vertikal penyebaran fungsi itu di samping secara spesifik, juga dilihat hierarki strukturalnya secara linear dari atas ke bawah atau sebaliknya. Secara horizontal misalnya dapat dilihat adanya pengelompokan fungsi pendidikan dan pengajaran ke dalam bidang pengajaran, dan secara vertikal biasanya dipimpin oleh wakil kepala sekolah yang mengurusi bidang pengajaran sebagaimana tergambar pada bagan struktur organisasi SMA. Contoh lain, dalam diferensiasi fungsi administrasi perlengkapan dijelmakan menjadi unit satuan organisasi perlengkapan. Secara vertikal unit perlengkapan ini dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah urusan sarana dan prasarana, yang bertanggung jawab langsung pada kepala sekolah.

6. Pengadaan staf Staffing

Secara filosofis, manusia merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi. Tanpa manusia, tak mungkin organisasi lahir. 2 Organisasi yang terbentuk dari kelompokkerja sama, mempersyaratkan adanya dua orang manusia atau lebih yang secara sadar bersatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan unsur-unsur lainnya yang memiliki suatu organisasi, seperti uang, materi, mesin-mesin, waktu, dan sebagainya - hanya dapat memberi manfaat jika manusia yang ada dalam organisasi itu menjadi pembangun, dan bukan sebaliknya. Dengan kata lain, manusia sebenarnya bisa menjadi faktor penunjang dan bisa pula sebagai penghalang bagi kelangsungan organisasi. Bagaimana memperoleh tenaga atau manusia organisasi yang konstruktif itu? adalah merupakan sebuah pertanyaan yang perlu di jawab melalui kegiatan pengadaan orang atau anggota organisasi, sesuai dengan prinsip administrasi dan manajemen. Pengadaan tenaga mencakup kegiatan-kegiatan berikut: a Perencanaan ketenagaan, b Penarikan tenaga yang dibutuhkan, c Seleksi ketenagaan untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi atau punya kualifikasi. d Penempatan tenaga, e Pelaksanaan kompensasi seperti: pemberian upah, balas jasa, jaminan sosial sesuai dengan kadar karya tenaga yang bersangkutan. f Pembinaan tenaga melalui pendidikan dan latihan- latihan. g Pemberhentian. Prinsip pokok yang perlu dipegang dalam proses pengadaan staf organisasi adalah: penempatan orang yang tepat, sesuai dengan 2 kemampuan, minat dan kesukaan masing-masing terhadap tugas- tugas yang akan dihadapi. Ungkapan yang sering digunakan untuk mewakili prinsip ini adalah: the right man on the right place. Hal ini perlu diwujudkan dalam usaha memperoleh tenaga secara selektif, guna mengisi segenap formasi yang tersedia dalam satuan organisasi. Seleksi dan penempatan personel itu diorientasikan pada dua buah aspek kegiatan, yakni teknis dan manajerial. Semakin tinggi kedudukan yang ditetapkan bagi seseorang, maka semakin besar pula keterampilan manajerial yang dibutuhkannya. Sebaliknya, semakin rendah posisi tenaga yang bersangkutan, maka ia semakin memerlukan lebih banyak keterampilan teknis.

7. Penyusunan prosedur dan tata kerja