pembentukan kelompok kerja dan tim yang efektif dan tepat persebaran.
e. Menerapkan strategi peningkatan efektivitas kelompok f. Melaksanakan proses pengambilan keputusan secara efektif
g. Menerapkan model-model pengambilan keputusan dalam proses pemecahan masalah
h. Menerapkan ketrampilan-ketrampilan dasar berkomunikasi sebagai pemimpin organisasi di sekolah.
E. Alokasi Waktu.
Alokasi waktu materi pelatihan pengorganisasian sekolah bagi Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:
POKOK-POKOK MATERI PELATIHAN WAKTU
I. Konsep Dasar dan Teori Organisasi 6 jam
A. Konsep Dasar Organisasi B. Unsur-Unsur Organisasi
C. Teori-Teori Organisasi D. Prinsip-Prinsip Organisasi
E. Fungsi-Fungsi Organisasi F. Keuntungan-keuntungan Organisasi
G. Teori Hubungan dan Batas Kemampuan
Pengawasan dalam Struktur Organisasi
II. Teknik Pengorganisasian Organizing 14 jam
A Pengorganisasian sebagai Proses B. Struktur Organisasi
C. Langkah-Langkah Pengorganisasian D. Bentuk-Bentuk Organisasi
E. Penerapan Struktur Pengorganisasian di
Depdiknas: kelembagaan di Depdiknas, pembagian tugas dan tanggungjawab di
sekolah
III. Kepala Sekolah sebagai Organisator 10 jam
A. Kecenderungan dan kebijakan pengorganisasian pendidikan
B. Kepala sekolah sebagai pemimpin organisasi
POKOK-POKOK MATERI PELATIHAN WAKTU
C. Perilaku keanggotan dalam organisasi sekolah D. Membangun kelompok kerja dan tim dalam
organisasi sekolah E. Strategi peningkatan efektivitas kelompok
dalam struktur organisasi sekolah F. Proses pengambilan keputusan yang Efektif di
dalam Organisasi Sekolah G. Model pengambilan keputusan kelompok
H. Kemampuan berkomunikasi di dalam organisasi sekolah
Total Waktu Pelatihan 30 jam
F. Skenario
Secara tentatif dapat dikembangkan lebih lanjut oleh fasilitator pendidikan dan pelatihan strategi pembelajaran yang dikembangkan
sebagai berikut : 1. Perkenalan atau pengkondisian ice breaker.
2. Penjelasan singkat, jelas dan terarah tentang dimensi kompetensi, kompetensi.
3. Pretes 4. Eksplorasi pemahaman peserta.
5. Presentasi materi. 6. Diskusi.
7. Praktik simulasi mengelola organisasi suatu kegiatan sekolah. 8. Diskusi kelas pembahasan hasil simulasi.
9. Postes. 10.Penutup.
Di samping itu, fasilitator mengembangkan skenario pelatihan dengan menyusun hand-out, dan format-format kegiatan pelatihan
pengorganisasian sesuai kebutuhan pada satuan pendidikan
menengah, untuk diterapkan di dalam proses pembelajaran, dan tugas akhir yang harus dikerjakan di daerah masing-masing terkait
dengan kemampuan dalam pengorganisasian.
BAB II KONSEP DASAR DAN TEORI ORGANISASI
A. Konsep Dasar Organisasi
Secara konseptual ada dua batasan yang perlu dikemukakan di sini, yakni istilah organization sebagai kata benda dan organizing
pengorganisasian sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Organisasi adalah suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan dengan penuh kesadaran, di dalamnya
orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain dengan suatu cara yang terkoordinasi, kooperatif, dan dorongan-dorongan guna
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan Beach, 1980; Champoux, 2003.
Apabila kita membicarakan organisasi sebagai suatu sistem, berarti memandangnya terdiri dari unsur-unsur yang saling
bergantungan dan di dalamnya terdapat sub-sub sistem. Sedangkan struktur di sini mengisyaratkan bahwa di dalam organisasi terdapat
suatu kadar formalitas dan adanya pembagian tugas atau peranan yang harus dimainkan oleh anggota-anggota kelompoknya.
Perencanaan secara sadar menunjukkan rasionalitas, pedoman, dan pemilihan altematif. Di samping itu, orang-orang yang terlibat dalam
organisasi bekerja dengan cara kerja sama dan terkoordinasi dengan baik. Tingkah laku mereka bukanlah tidak terarahkan dan
sembarangan saja, melainkan didasarkan pada maksud dan tujuan tertentu. Tujuan-tujuan itu mungkin ditetapkan melalui konsensus
kelompok-kelompok yang terlibat baik di dalam maupun luar organisasi atau mungkin pula oleh seorang atau beberapa wakil