Penentuan Tujuan Perumusan Tugas Pokok Perincian Kegiatan Perincian kegiatan ke dalam fungsi-fungsi

C. Langkah-Langkah Pengorganisasian

Pada dasarnya kegiatan pengorganisasian sebagai proses dapat dikelompokkan ke dalam 3 tiga langkah pokok sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya. Namun untuk kepentingan operasional bisa dikembangkan lagi lebih terperinci, yakni : 1. Penentuan tujuan 2. Perumusan tugas pokok 3. Perincian kegiatan. 4. Perincian fungsi. 5. Pengelompokan fungsi ke dalam seksi-seksi yang lebih spesifik. 6. Pengadaan staf staffing. 7. Penyusunan prosedur dan tata kerja. 8. Penetapan pola hubungan kerja. 9. Penyediaan saranaperlengkapan. 10.Perwujudan program.

1. Penentuan Tujuan

Tujuan merupakan dasar bagi penyusunan organisasi. Melalui tujuan, dapat diperkirakan tentang tipe, susunan, corak maupun ukuran besar kecilnya organisasi. Oleh sebab itu para anggota hendaknya lebih dulu merumuskan tujuan-tujuan organisasi secara jelas, lengkap dan rasional. Tujuan-tujuan itu diambil dari rumusan yang telah dibuat pada tahap perencanaan, yakni antara lain memuat tentang hal-hal apa, mengapa, dan bagaimana kegiatan organisasi itu dilaksanakan. 2

2. Perumusan Tugas Pokok

Untuk mencapai suatu tujuan organisasi memiliki sejumlah tugas pokok misi yang harus dijalankan secara sistematis. Segenap tugas pokok yang dirumuskan harus diorientasikan pada uasaha pencapaian tujuan, dan disesuaikan pada batas kemampuan, waktu dan fasilitas yang tersedia. Prinsip ini perlu dipegang agar tugas pokok misi yang diemban itu dapat direalisasikan secara efektif dan efisien Newton, 2006.

3. Perincian Kegiatan

Setelah tugas pokok dirumuskan, perlu diperinci lagi menjadi sejumlah kegiatan praktisoperasional, yang dapat mendukung pelaksanaan misi dan tugas pokok organisasi. Untuk memperoleh suatu rumusan yang memenuhi syarat, para anggota organisasi harus berusaha menjawab pertanyaan: Kegiatan-kegiatan apa saja yang perlu dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pokok?. Langkah ketiga ini harus dilakukan secara lengkap dan benar-benar terperinci. Di samping itu, suatu rumusan hendaknya didasarkan pada skala prioritas kepentingan, mana yang pokok dan mana yang merupakan penunjang. Sehingga segenap kegiatan yang Diselenggarakan dapat memenuhi tuntutan organisasi dan lingkungannya secara memuaskan.

4. Perincian kegiatan ke dalam fungsi-fungsi

Kegiatan-kegiatan yang telah terperinci itu pada dasarnya masih terlalu banyak dan heterogen. Di antaranya ada yung saling berhu- bungan dan ada pula yang tidak. Untuk itu perlu dikelompokkan lagi menurut aneka kegiatan yang homogen, yang hasilnya akan mem- 2 buahkan apa yang lazim disebut dengan fungsi. Fungsi di sini diberi batasan sebagai kelompok kegiatan yang homogen dalam arti antara kegiatan satu dan lainnya terdapat hubungan yang erat. Untuk membedakan mana yang menjadi tujuan organisasi, tugas pokok. kegiatan dan fungsi tersebut dapat diberikan contoh konkret sebagai berikut. a Tujuan ideal suatu organisasi. misalnya dalam lingkungan SMTA: - mendidik siswa menjadi manusia pembangunan sebagai WNI yang berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945, berpengetahuan dan - menyiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. - menyiapkan siswa untuk terjun ke dunia kerja. b Untuk merealisasikan tujuan di atas, SMTA sebagai suatu organisasi satuan pendidikan memiliki sejumlah tugas pokok, antara lain: - melaksanakan pendidikan dan pengajaran - melaksanakan administrasi dan supervisi pendidikan - dan pembinaan siswa. c Kegiatan-kegiatan yang perlu diselenggarakan untuk memenuhi tugas-tugas pokok itu. antara lain adalah: - menyusun program tahunan sekolah. bulanan dan catur wulan - mengelola proses belajar mengajar, - pengisian buku untuk murid, - mengatur buku-buku pelajaran siswa dan peralatan kelas, 2 - mengatur pemeliharaan gedung dan sarana fisik sekolah, - mengatur penerimaan keuangan sekolah, - mempertanggungjawabkan keuangan, - pengelompokan siswa, - kepenasihatan pemilihan program studi, - mengatur siswa yang mengadakan mutasi, - inventarisasi personalia sekolah, - merencanakan formasi guru, pembagian tugas dan beban kerja guru, - mengatur pengangkatan, kenaikan pangkat dan mutasi guru, - mengadakan evaluasi bclajar tahap akhir, - laporan kenaikan kelaskemajuan belajar siswa. d Kegiatan-kegiatan di atas sebenarnya masih terlalu banyak dan beraneka ragam serta heterogen. Untuk memudahkan penyelenggaraannya, perlu dikelompokan lagi ke dalam fungsi-fungsi tcrtentu secara differensial. Umpama: kegiatan- kegiatan penyusunan program tahunan dapat dikelompokan ke dalam fungsi perencanaan pendidikan dan pengajaran sekolah. Pengelolaan kegiatan pembelajaran KBM dan pelaksanaan evaluasi dipusatkan pada fungsi pendidikan dan pengajaran sekolah. Kegiatan-kegiatan pengaturan buku-buku pe1ajaran siswa, pemeliharaan gedung dan perlengkapan sekolah dikelompokan ke da1am fungsi administrasi perlengkapan. Demikian seterusnya sampai diperolehnya suatu rumusan kegiatan fungsi yang spesifik dan homogen. 2

5. Pengelompokkan fungsi ke dalam seksi-seksi yang lebih khusus