pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 9. Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary Model
R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
0,687
a
0,473 0,418
0,18720 a. Predictors: Constant, ROA, DER, FS, CP
Sumber : Lampiran 15 halaman 111
Berdasarkan tabel 9 di atas, hasil uji adjusted R
2
pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,418. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan
dividen dipengaruhi oleh variabel Cash Position, Firm Size, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets sebesar 41,8, sedangkan sisanya
sebesar 58,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
C. Pembahasan Hipotesis
1. Pengaruh secara Parsial
a. Pengaruh Cash Position terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil analisis statistik untuk variabel Cash Position diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 1,118. Hasil statistik uji t untuk variabel
Cash Position diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,270 lebih besar dari toleransi kesalahan α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa cash
position tidak berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, sehingga hipotesis pertama ditolak.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Lisa dan Clara 2009 yang menyatakan bahwa Cash
position berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. Dengan hasil tersebut, penelitian ini konsisten sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Albertus Karjono 2010, yang menunjukkan hasil bahwa cash positon tidak berpengaruh terhadap
dividend payout ratio pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa keberadaan kas
perusahaan tidaklah menjadi pertimbangan bagi manajemen sebagai penentu besaran jumlah dividen yang akan dibayarkan. Perusahaan
biasanya lebih memilih menggunakan keberadaan kasnya sebagai biaya operasional maupun pengembangan perusahaan, sedangkan
dalam kaitan dengan kebijakan pembayaran dividen, perusahaan akan membayarkannya saat perusahaan mendapatkan keuntungan setelah
dikurangi pajak. Kondisi tersebut menunjukkan pula bahwa posisi kas turut
bergantung pada kemampuan perusahaan dalam pengelolaannya. Kebijakan pembayaran dividen yang merupakan arus kas keluar tentu
membutuhkan ketersediaan kas yang cukup. Apabila keuntungan yang diperoleh tinggi dengan beban pinjaman beserta bunga yang rendah
sekalipun, sedangkan posisi kas yang tidak mendukung akan memiliki