merupakan tanggung jawab perusahaan keterkaitannya dengan pinjaman yang dilakukan, membuat perusahaan memandang bahwa
kondisi ini dapat menambah dana bagi perusahaan sebagai modal pertumbuhan
usaha yang
nantinya dapat
digunakan untuk
meningkatkan pembayaran dividen. Sekalipun kondisi DER yang meningkat akan berdampak pada
meningkatnya pula kewajiban yang harus ditanggung perusahaan, namun investor juga memandang bahwa perluasan usaha serta
pendanaan operasional perusahaan tidak serta merta dapat dibiayai oleh penggunaan modal sendiri, sehingga akan menjadi kondisi yang
menguntungkan bagi investor karena keberadaan pinjaman yang tinggi dapat menaikkan rasio pembayaran dividen.
d. Pengaruh Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil analisis statistik untuk variabel ROA diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 5,084. Hasil statistik uji t untuk variabel ROA diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari toleransi kesalahan α =
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, sehingga hipotesis keempat
diterima. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Danica 2007 dan Zaipul 2011 yang menyatakan bahwa semakin tinggi ROA, maka kemungkinan pembagian dividen
semakin besar. Dengan kata lain, semakin besar keuntungan yang
didapatkan perusahaan, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividennya. Peningkatan keuntungan
yang didapatkan sudah tentu menjadi hal yang menggembirakan bagi para pemegang saham, karena akan menaikkan porsi dalam pembayaran
dividen. Hal tersebut memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam
meningkatkan citranya di pasar modal, sebab perolehan peningkatan laba memiliki berpengaruh dengan peningkatan pembayaran dividen
yang nantinya dapat menaikkan nilai salam perusahaan. Sehingga, akan menjadi hal yang menarik dimata calon investor, karena keberadaan
peningkatan nilai saham merupakan sinyal yang menarik untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut karena dianggap
menguntungkan.
2. Pengaruh secara Simultan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Cash Position, Firm Size, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets secara simultan
terhadap Dividend Payout Ratio. Berdasarkan hasil analisis diatas, diketahui bahwa analisis regresi menghasilkan Adjusted R
2
sebesar 0,418. Hal ini berarti bahwa kebijakan dividen dapat dijelaskan oleh variabel
Cash Position, Firm Size, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets, sebesar 41,8, sedangkan sisanya sebesar 58,2 dijelaskan oleh variabel
lain di luar model penelitian ini.
Hasil tersebut juga menunjukkan nilai F hitung sebesar 8,734 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dibandingkan
dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Cash Position, Firm Size, Debt to Equity Ratio,
dan Return On Assets secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.