Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data
47 lebih dari itu ingin melakukan kerja pendampingan secara terencana,
terorganisir, terprogram dan dilakukan secara berkelanjutan. Perjalanan Ahmad Dahlan Foundation telah mendampingi anak-
anak jalanan di Yogyakarta kurang lebih empat belas tahun. Dalam mengawali kegiatannya pengoperasionalannya dikerjakan secara
mandiri, di penghujung tahun yang kedua dipercaya oleh dinas kesejahteraan sosial dan kesehatan masyarakat, untuk mengelola satu
Rumah Singgah. Ini prestasi tersendiri bagi Rumah Singgah Ahmad Dahlan, karena dipercaya sebagai mitra untuk membebaskan
Yogyakarta dari anak jalanan. Minimnya program pendampingan untuk anak-anak pasca purna
Rumah Singgah, dan minimnya program pendampingan yang berorientasi kepada anak terlantar keluarga miskin rentan jadi anak
jalanan. Kedua persoalan ini cukup penting dan segera diberikan alternatif dan solusi-solusi, karena eksistensi Rumah Singgah ide dasar
pembentukannya tidaklah diperuntukkan untuk menyelesaikan permasalahan anak jalanan menyeluruh detail. Tidak heran jika
Rumah Singgah terkesan hanya pendampingan yang bersifat “antara” bagi anak jalanan dari dunia jalanan menuju komunitas yang wajar
normatif, dan berkeadaban. Maka Ahmad Dahlan Foundation yang sekaligus merupakan
yayasan paling muda dalam penanganan anak jalanan, ingin membangun rumusan pendampingan yang alternatif. Yaitu dengan
48 kerangka pendampingan yang berbasis mental spiritual, bakat, minat
dan kemauan, psikologis sesuai permasalahan anak.