83 pihak Rumah Singgah dan orang tua anak jalanan untuk memberikan
motivasi kepada mereka.
a. Pelaksanaan Pemberdayaan.
Tujuan pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri Sulistiyani, 2004: 80, maka dalam
pelaksanaan pemberdayaan Rumah Singgah Ahmad Dahlan melakukan beberapa tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan yang terdiri dari 1
penjangkauan, yakni pengelola Rumah Singgah turun berbaur dengan anak jalanan untuk kemudian lebih mengenal satu sama lain. 2
assessment, yakni proses pencarian masalah yang dihadapi dari anak jalanan dan apa yang dibutuhkan mereka. 3 Terminasi, yakni anak
jalanan telah selesai mengikuti program dan selanjutnya dapat dikembalikan ke keluarga atau dicarikan pekerjaan.
Proses pemberdayaan yang diikuti oleh anak jalanan jumlahnya tidak tentu, hal ini disebabkan anak jalanan yang kadang tidak
mengikuti program pemberdayaan sesuai keinginan mereka dan hanya ada yang masuk kemudian pergi ditengah kegiatan karena ajakan teman
mereka di jalanan. Beberapa program keterampilan yang diberikan oleh Rumah Singgah Ahmad Dahlan, diantaranya adalah: 1 Pelatihan
ketrampilan servis handphone, 2 Servis Elektronika, 3 Wirausaha, 4 Perbengkelan.
Metode yang digunakan disesuaikan dengan pemberdayaan yang diberikan. Seperti contoh dalam pemberdayaan pelatihan keterampilan
84 servis handphone, anak jalanan akan diberikan materi dalam persentase
10 teori dan 90 praktek. Karena anak jalanan diminta untuk menguasai materi yang diberikan melalui praktek agar lebih bisa
diterapkan langsung, sedangkan untuk teori yang diberikan itu hanya dasar saja. Fasilitas yang diberikan pada saat pemberdayaan ialah
modul serta alat praktek yang disediakan oleh Rumah Singgah dengan dibiayai oleh Dinas Sosial dan donatur lainnya.
Dalam proses pemberdayaan yang berlangsung, suasana yang tercipta santai, akrab, bebas, dan dibuat sangat menyenangkan.
Bertujuan agar anak jalanan merasa senang ketika mengikuti pemberdayaan sehingga bersedia untuk mengikuti pemberdayaan
selanjutnya. Pada saat pemberdayaan berlangsung selain tutor dan pengelola juga dibantu relawan yang memang peduli dengan masalah
anak jalanan. Tugas relawan itu sendiri ialah membantu pada saat pemberdayaan berlangsung, seperti menyiapkan alat yang dibutuhkan
juga ikut membantu ketika anak jalanan sulit menangkap penjelasan dari tutor.
Rumah Singgah Ahmad Dahlan memiliki kriteria untuk menjadi pengelola atau relawan yaitu tertarik dengan dunia sosial, peduli dengan
anak jalanan dan tidak mengejar karir. Pada saat pemberdayaan anak jalanan nampak tidak canggung lagi dengan para pengelola, tutor dan
relawan. Evaluasi dalam program pemberdayaan ini dilakukan setelah program pemberdayaan selesai. Dilakukan untuk melihat