Ciri-ciri Anak Jalanan Kajian tentang Anak Jalanan

17 Kesulitan hidup di kampung, anak melakukan urbanisasi untuk mencari pekerjaan mengikuti orang dewasa. 2 Faktor Penarik : Kehidupan jalanan yang menjanjikan, dimana anak mudah mendapatkan uang, anak bisa bermain dan bergaul dengan bebas. Adanya peluang di sektor informal yang tidak terlalu membutuhkan modal dan keahlian. Dalam penelitian ini yang menjadi faktor penyebab keberadaan anak jalanan yaitu adanya ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar, kekerasan dirumah, terpisah keluarga dan disuruh bekerja bagi yang masih sekolah maupun yang tidak sekolah. Pendapatan yang mereka peroleh lebih banyak digunakan untuk membantu orang tua dan untuk mencukupi biaya sekolah. Kondisi ekonomi keluarga yang kurang baik karena pendapatan orang tua yang relatif kecil menjadi penyebab anak-anak tersebut bekerja untuk membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga dan mencukupi biaya sekolah mereka. selain itu lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi anak –anak untuk bekerja.

2. Kajian tentang pemberdayaan

a. Pengertian Pemberdayaan

Kata “berdaya” diartikan sebagai kontribusi waktu, tenaga, usaha melalui kegiatan-kegiatan yang memberikan seseorang kekuatan untuk melakukan sesuatu atau membuat seseorang layak Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001: 241. Dengan pemberdayaan, dimaksudkan masyarakat yang sebagian besar adalah kaum miskin dan orang-orang tertindas,dan tidak beruntung, menjadi terangkat derajatnya, 18 perekonomiannya, hak-haknya dan memiliki posisi yang seimbang dengan kaum lain yang telah lebih mapan kehidupannya. Menurut Suparjan Hempri 2003: 43, mengatakan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya mencakup dua arti yaitu to give or authority to dan to give ability to or enable. Dalam pengertian pertama, pemberdayaan memiliki makna memberi kekuasaan, mengalihkan kekuatan dan mendelegasikan otoritas ke pihak lain. Sedangkan dalam pengertian yang kedua, pemberdayaan diartikan sebagai upaya untuk memberi kemampuan atau keberdayaan. Menurut Agnes 2004: 50, Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan sendiri sehingga bebas dan mampu untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri. Menurut Borrini dalam Suparjan Hempri, 2003:43 bahwa pemberdayaan merupakan konsep yang mengacu pada pengamanan akses terhadap sumber daya alami dan pengelolaannya secara berkelanjutan. Memahami uraian di atas, dalam penelitian ini pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya penyadaran seseorang atau kelompok untuk memahami dan mengontrol dimensi-dimensi kekuatan yang dimiliki Religi, fisik, psikis, social, ekonomi, politik dan budaya untuk mencapai kedudukan optimal dalam kehidupanya. Dengan proses pemberdayaan diharapkan sasaran memiliki kepercayaan diri self reliance. 19

b. Tujuan Pemberdayaan

Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat menurut Ambar Teguh 2004 : 80 adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses. Melalui proses belajar maka secara bertahap masyarakat akan memperoleh kemampuan atau daya dari waktu ke waktu. Sedangkan tujuan pemberdayaan menurut Tjokowinoto dalam Agnes S 2004 :97 yang dirumuskan dalam tiga bidang ekonomi, politik dan sosial budaya: “kegiatan pemberdayaan harus dilaksanakan secara menyeluruh mencangkup segala aspek kehidupan masyarakat untuk membebaskan kelompok masyarakat dari dominasi kekuasaan yang meliputi bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. Konsep pemberdayaan dibidang ekonomi adalah usaha menjadikan ekonomi yang kuat, besar, mandiri dan berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar yang besar dimana terdapat proses penguatan golongan ekonomi lemah. Sedang pemberdayaan dibidang politik merupakan upaya penguatan rakyat kecil dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya atau kehidupan mereka sendiri. Konsep pemberdayaan masyarakat di bidang sosial budaya merupakan upaya penguatan rakyat kecil melalui peningkatan, penguatan, dan penegakan nilai-nilai, gagasan dan norma- 20 norma, serta mendorong terwujudnya organisasi sosial yang mampu memberi kontrol terhadap perlakuan-perlakuan politik dan ekonomi yang jauh dari moralitas. Tujuan dari pemberdayaan masyarakat menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu meningkatkan masyarakat yang tidak berdaya menjadi berdaya dan memperkuat kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti mempunyai kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas kehidupannya Edi Suharto, 2005: 60. Jadi tujuan pemberdayaan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat dari kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, dan ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat dilihat dari indikator pemenuhan kebutuhan dasar yang belum mencukupilayak. Kebutuhan dasar itu, mencakup pangan, pakaian, papan, kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Sedangkan keterbelakangan, misalnya produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia yang lemah, kesempatan pengambilan keputusan yang terbatas.

c. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan

Dikatakan bahwa para pelaku program pemberdayaan, dalam prosesnya harus profesional dan komitmen untuk mewujudkan seluruh