23 d
Kelembagaan Keberadaan sebuah lembaga atau organisasi di tengah-tengah
masyarakat merupakan salah satu aspek penting untuk menciptakan keberdayaan. Adanya lembaga akan mempermudah masyarakat
untuk berkoordinasi, selain mereka dilatih untuk hidup tertib. Fungsi lembaga tersebut untuk memfasilitasi masyarakat dan
memberikan kemudahan dalam melakukan akses yang diinginkan seperti, permodalan, pendidikan, keterampilan dan lain sebagainya.
Bentuk-bentuk pemberdayaan tersebut menjadi penting untuk dilakukan dalam menunjang dan mempercepat peningkatan kualitas
hidup masyarakat yang awalnya belum berdaya menjadi berdaya dan mandiri.
e. Tahap-tahap Pemberdayaan
Menurut Ambar Teguh 2004: 83, bahwa pemberdayaan tidak bersifat selamanya, melainkan sampai target masyarakat mampu untuk
mandiri, dan kemudian dilepas untuk mandiri, meski dari jauh dijaga agar tidak jauh lagi. Dilihat dari pendapat tersebut berarti
pemberdayaan melalui suatu masa proses belajar, hingga mencapai status mandiri.
Sebagaimana disampaikan diatas bahwa proses belajar dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara bertahap.
Menurut Ambar Teguh 2004: 83, tahap-tahap yang harus dilalui tersebut meliputi
1 Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku
sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas diri.
2 Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,
kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat mengambil peran dalam
pembangunan.
24 3
Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan
inovatif untuk mengantarkan pada kemandirian.
Menurut Suparjan Hempri 2003: 44, dalam rangka pemberdayaan masyarakat ada beberapa hal yang harus dilakukan,
antara lain: 1
Meningkatkan kesadaran kritis atau posisi masyarakat dalam struktur sosial politik..
2 Kesadaran kritis yang muncul diharapkan membuat masyarakat
mampu membuat argumentasi terhadap berbagai macam eksploitasi serta sekaligus membuat pemutusan terhadap hal tersebut.
3 Peningkatan kapasitas masyarakat. Dalam konteks ini perlu
dipahami, bahwa masalah kemiskinan bukan sekedar persoalan kesejahteraan sosial, tetapi juga berkaitan dengan faktor politik,
ekonomi, sosial, budaya dan keamanan.
4 Pemberdayaan juga perlu mengkaitkan dengan pembangunan sosial
dan budaya masyarakat. Menurut Friedman dalam Huri, 2008: 86 menyatakan ada 2
tahapan pemberdayaan, yaitu: 1
Pemberdayaan individu, yaitu merupakan pemberdayaan keluarga dan setiap anggota keluarga. Asumsinya, apabila setiap anggota
keluarga dibangkitkan keberdayaannya, maka unit-unit keluarga berdaya ini akan membangun suatu jaringan keberdayaan yang
lebih luas.
2 Pemberdayaan kelompok atau antar individu, yaitu merupakan
spiral models. Pada hakikatnya individu satu dengan yang lainnya diikat oleh ikatan yang disebut keluarga. Demikian antara satu
keluarga dan lainnya diikat oleh ikatan ketetanggaan, menjadi kelompok masyarakat dan seterusnya sampai ikatan yang lebih
tinggi.
Dengan melihat pendapat dari para ahli, dengan tujuan agar dalam menangani permasalahan anak jalanan dapat dilakukan sebaik mungkin
dan menghasilkan solusi yang tepat sasaran maka tahapan pemberdayaan dalam penelitian ini ialah: 1 penjangkauan, yakni