Manajemen Keuangan Analisis Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Madrasah
Hasil angket di atas memperkuat pendapat dari hasil analisis penulis bahwa sebagian besar guru membagi waktu dan tempat kerjanya sehingga
mereka sering mangkir atau tidak disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, yaitu 9 guru 50 sering melakukannya, 6 guru 33,4
kadang-kadang, 2 guru 11,1 tidak pernah melakukannya dan 1 guru 5,5 selalu.
Karena itu alangkah lebih baiknya, apabila pihak sekolah bekerja sama dengan yayasan untuk membuat sebuah badan usaha yang hasil
pendapatannya dijadikan sebagai tambahan sumber dana untuk keperluan operasional mereka termasuk menjamin kesejahteraan para guru dan stafnya.
c. Merealisasikan dana sesuai dengan rencana Setelah perencanaan langkah selanjutnya adalah merealisasikan dana
sesuai dengan yang telah direncanakan. Merealisasikan dana sesuai dengan rencana merupakan kegiatan yang penuh pertimbangan karena terkadang
ketika dilaksanakan kita sering dibenturkan dengan kondisi sebenarnya sehingga akan menggangu dengan rencana yang sebelumnya telah disusun.
Berikut ini hasil petikan wawancara dengan bendahara sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah dalam merealisasikan rencana keuangan
sekolah, “...tidak semua dari yang direncanakan sekolah, dalam hal ini
pengeluaran belanja sekolah, berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Terkadang sekolah mengeluarkan dana untuk hal-
hal yang tidak direncanakan sebelumnya. Tetapi apabila hal tersebut cukup penting kami berusaha untuk mewujudkannya.
“...sebelumnya kami telah menyediakan dana cadangan untuk pengeluaran-pengeluaran yang tidak kami duga. Memang,
terkadang mengalami kekurangan dana, untuk mengatasi hal tersebut biasanya kami melihat mana yang lebih penting dan lebih
bermanfaat
itulah yang
laksanakan walaupun
harus mengorbankan anggaran untuk kegiatan lain.
”
77
77
Aryadillah, A.Ma.Pd. Be dahara Madrasah Aliyah El-Syarief
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan bendahara, terlihat bahwa Madrasah „Aliyah El-Syarief dalam merealisasikan
danakeuangan masih terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan perencanaan awal. Hal ini menurut penulis, mengisyaratkan bahwa terdapat
perencanaan keuangan yang belum matang. Akibatnya, Madrasah „Aliyah El- Syarief harus menyediakan dana tambahan dan ketika dana tambahan tersebut
tidak mencukupi, madrasah ini akan menilai mana pengeluaran yang dianggap lebih penting, sehingga terdapat suatu pengeluaran atau kegiatan
yang akan dikorbankan guna menutupi dan menambah pengeluaran yang tidak direncanakan tersebut.
Pengeluaran yang tidak sesuai dengan rencana juga akan mengakibatkan para guru dan staf akan merasa kesulitan dalam menjalankan
program mereka, baik ketika mereka menjalankan program sekolah ataupun ketika menjalankan program pembelajaran. Karena bagimanapun keperluan
para guru dan staf juga harus disediakan oleh pihak sekolah. Berikut ini hasil angket yang menunjukkan bahwa para guru sering menghadapi kendala
ketika menjalankan program mereka, sebagaimana hasil angket dibawah ini:
Tabel. 13
Menghadapi kendala ketika menjalankan program
No Alternatif jawaban
Frekuensi Presentase
1. 2.
3. 4.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
2 11
5 -
11,1 61,1
27,8 -
Jumlah 18
100
Angket di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru sering menghadapi kendala dalam menjalankan program mereka, hal ini ditunjukkan
dengan 11 guru 61,1 menjawab sering, 5 guru 27,8 kadang-kadang dan 2 guru 11,1 menjawab selalu.
Kejadian seperti ini menurut penulis, bisa diakibatkan karena kurangnya sumber dana yang dimiliki oleh Madrasah „Aliyah El-Syarief.
Dengan demikian prinsip efektifitas dan efisien belum dipenuhi dalam pengelolaan keuangan Madrasah „Aliyah El-Syarief, sebagaimana yang telah
diamanatkan dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan,
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Hal ini juga menunjukkan bahwa, Madrasah „Aliyah El-Syarief belum dapat menentukan secara pasti
kebutuhan mereka sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan mereka ketika perencanaan anggaran
d. Pertanggungjawaban keuangan Keuangan merupakan suatu yang sangat sensitif dalam suatu
organisasi. Dikatakan sensitif, karena apabila terjadi kerancuan dalam hal keuangan antara rencana, pelaksanaan dan laporan maka hal tersebut akan
menimbulkan fitnah yang akhirnya akan timbul rasa saling tidak percaya di dalam organisasi tersebut.
Untuk mencegah hal itu, madrasah „aliyah El-Syarief berusaha sebaik mungkin mengelola keuangannya, terutama dalam hal pertanggungjawaban,
berikut hasil petikan wawancara yang dilakukan oleh pihak terkait, “...pertanggungjawaban keuangan yang terdapat RAPBS
biasanya diberikan kepada ketua yayasan dan komite sekolah. Tetapi untuk laporan kegiatan lain seperti kegiatan akhir tahun
serta perayaan hari besar islam yang melibatkan dana masyarakat umum, kami laporkan kepada semua pihak yang ikut serta dan
terlibat dalam acara tersebut seperti orang tua siswa, tokoh masyarakat dan instansi pemerintah setempat.”
78
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pertanggungjawaban keuangan RAPBS diberikan dan
dilaporkan kepada ketua yayasan dan komite sekolah. Sedangkan, apabila
78
Sukanan, S.Pd.I...,
terdapat kegiatan sekolah yang sumber keuangannya tidak sepenuhnya berasal dari sekolah melainkan dibantu dengan dana lain yang sumbernya dari
masyarakat umum di luar lingkungan sekolah, maka laporan keuangan diberikan kepada mereka sebagai pihak yang diajak bekerja sama dengan
sekolah, seperti tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Selain
itu, penggunaan
keuangan pun
harus dapat
dipertangungjwabkan dengan disertai dengan bukti yang sah agar dapat dipercaya oleh pihak yang menerima laporan pertanggungjawaban tersebut.
Dari hasil wawancara didapati bahwa MA El-Syarief berusaha melakukan hal tersebut,
“...pembukuan itu berguna untuk laporan sementara kepada pihak terkait, tetapi pelaporannya biasanya dilakukan setiap akhir
semester sebe lum pelaporan secara keseluruhan di akhir tahun.”
“...ya, kami selalu menyertai bukti dalam setiap transaksi pengeluaran, seperti kwitansi. Hal tersebut dilakukan untuk
memperkuat laporan yang kami buat.”
79
Dari hasil wawancara di atas yang dilakukan bersama bendahara sekolah, dapat ditarik kesimpulan bahwa bendahara sekolah selalu membuat
pembukuan bulanan sebagai bahan acuan untuk laporan keuangan di akhir semester. Kemudian setiap transaksi keuangan apapun selalu disertai dengan
bukti yang sah. Hal ini juga diperkuat oleh hasil angket
Tabel. 14
Menyertai bukti yang sah pada saat menggunakan dana sekolah
No Alternatif jawaban
Frekuensi Presentase
1. 2.
3. 4.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
7 11
- -
38,9 61,1
- -
Jumlah 18
100
79
Aryadillah, A.Ma.Pd...,
Angket tersebut membuktikan bahwa sebagian besar guru menjawab sering diperintahkan untuk menyertai bukti yang sah ketika mereka
menggunakan dana sekolah untuk keperluan mereka di sekolah, yaitu ditunjukkan dengan 11 guru 61,1 menjawab sering dan 7 guru 38,9
menjawab selalu. Pertanggungjawaban seperti ini dinilai cukup baik, karena dengan
demikian Madrasah „Aliyah El-Syarief berusaha menjaga kepercayaan pihak- pihak terkait, seperti guru, komite, yayasan dan lainnya dalam hal
pengelolaan keuangan ketika mereka mempertanggungjawabkan seluruh pengeluaran keuangan madrasah dengan bukti yang sah.
e. Evaluasi anggaran Langkah terakhir yang dilakukan oleh setiap organisasi untuk menilai
anggaran sesuai apa tidak dengan perencanaan awal adalah dengan mengevaluasi anggran.
Sebagai suatu organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, madrasah „aliyah El-Syarief selalu melakukan evaluasi program terutama
anggaran, untuk menilai efektivitas dan kesesuaian antara rencana dengan pelaksanaan. Berikut ini hasil petikan wawancara yang telah dilakukan:
“...biasanya kami melakukan evaluasi dalam satu tahun bisa dua kali. Yang pertama setiap akhir semester dan akhir tahun ajaran.
Evaluasi ini mengikut sertakan dewan guru, komite dan ketua yayasan.”
80
“...Eavaluasi biasanya kami lakukan setiap akhir semester. Kurang lebih 6 bulan sekali kami melakukan rapat dengan pihak
sekolah untuk menilai program yang berjalan dan merencanakan program lainnya.”
“...Disetiap rapat, sebagai komite saya sering memberikan masukan dan kritikan demi kemajuan sekolah.”
81
Dari petikan wawancara di atas, didapati bahwa madrasah „aliyah El- Syarief selalu melakukan evaluasi terhadap program dan anggaran yang telah
80
Sukanan, S.Pd.I
81
Drs. H. Buang Yusuh, SH. MH...,
direncanakan. Evaluasi dilakukan sebanyak dua kali dalam satu tahun pelajaran. Dalam rapat evaluasi tersebut, sekolah melakukannya bersama
dengan komite, dewan guru dan ketua yayasan. Komite sekolah pun ikut serta dalam evaluasi tersebut dalam memberikan kritik dan masukan untuk
sekolah. Hal ini baik sekali, dengan melakukan evaluasi terdapat usaha untuk
meningkatkan efektifitas dan sefiseinsi anggaran. Karena evaluasi merupakan salah satu alat bagi organisasi untuk meningkatkan mutunya