Manajemen Layanan Khusus Ruang Lingkup Manajemen Berbasis Sekolah
8 Memotivasi kepala sekolah untuk melibatkan guru-guru dalam aneka
pembuatan keputusan 9
Mengmbangkan akuntabilitas bagi staf sekolah 10
Memberikan peluang yang luas bagi kepala sekolah dan staf untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian profesionalnya
11 Memberi peluang kepada kepala sekolah dan staf untuk membuat
aturan baru dan mempertanggungjawabkannya 12
Menggunakan pendekatan prestasi
50
Dari keseluruhan teori di atas dapat disimpulkan bahwa MBS merupakan suatu pengelolaan manajemen sekolah yang memberikan otonomi
secara luas kepada sekolah untuk mengatur seluruh sumber daya yang ada untuk dipergunakan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan serta mampu
bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dalam proses pendidikan. Semuanya itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja dan mutu
pendidikan di sekolah agar lebih efektif dan efisien. Dan sebagai perwujudan dari Undang-undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 51 ayat 1, yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolahmadrasah.
Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang profesional untuk
mengoperasikan sekolah. Karena itu, pelaksanaan MSDM harus berjalan optimal mulai dari proses analisis pekerjaan dan SDM. Hal ini dilakukan agar
sekolah dapat mengidentifikasi kebutuhan akan SDM sesuai dengan pekerjaan yang sedang dibutuhkan dan dilaksanakan oleh sekolah. Seleksipun
harus dilaksanakan secara profesional yang mengacu kepada undang-undang pemerintah tentang standar tenaga pendidik dan kependidikan. Penilaian
kinerja supervisi harus dilaksanakan oleh kepala sekolah, agar kepala sekolah mengetahui kelebihan dan kekurangan anggotanya. Pendidikan dan
pelatihan perlu dilakukan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
50
Sudarwan Danim. Visi Baru Manajemen..., h. 35-38
dan pemahaman yang mendalam tentang tugas, peran dan fungsi masing- masing personil sekolah. Selanjutnya, pemberian kompensasi sangat
diperlukan guna meningkatkan motivasi kinerja personel sekolah. Meskipun dana bukan menjadi faktor utama dalam operasional suatu
organisasi, tetapi kebutuhan akan dana tidak dapat dipungkiri. Berjalan atau tidaknya organisasi dapat pula bergantung kepada dana yang dimiliki. Karena
itu, pengelolaan dana yang baik sangat diperlukan saat implementasi MBS. Pengelolaan keuangan dalam MBS harus mengacu kepada prinsip keuangan
yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah, bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Untuk itu semua, ketika menyususn anggaran RAPBS, sekolah
dapat terlebih dahulu mengidentifikasi segala kebutuhan sekolah dan sumber dana yang dimiliki, menyusun anggaran bersama dengan tim kerja yang
berisikan guru dan dewan komite sekolah, pengelolaan dana secara transparan, pertanggungjawaban yang dapat dipercaya dan sah. Terakhir,
pihak sekolah dapat melakukan evaluasi, hal ini dilakukan untuk melihat kesesuaian antara rencana dan realisasi anggaran.
MBS juga mengharuskan sekolah untuk memiliki sarana dan prasaran yang memadai dan dikelola secara baik untuk mendukung proses
belajar mengajar. Karena itu, sekolah harus mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana, mengadakan sarana dan prasarana pendidikan sesuai
dengan prioritas
dan kemampuan
sekolah, mendistribusikan
dan mendayagunakan sarana dan prasarana secara optimal, serta melaksanakan
perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan secara teratur dan berkesinambungan.