5 Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di
sekolah
18
2. Manajemen Tenaga Kependidikan Personalia
Keberhasilan MBS juga ditentukan oleh keberhasilan pimpinan dalam mengelola tenaga SDM yang tersedia di sekolah. Manajemen personalia
SDM pendidikan bertujuan untuk mendayagunakan personil secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal namun tetap dalam kondisi
yang menyenangkan. Oleh karena itu, fungsi personalia yang harus dilakukan oleh
pimpinan untuk
mencapai hasil
tersebut adalah
menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil, membantu anggota
mencapai posisi dan standar perilaku, memaksimalkan perkembangan karir, serta menyelaraskan tujuan individu dan organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan pengakuan pada pentingnya tenaga pendidik dan
kependidikan pada sekolah sebagai sumber daya manusia yang vital, yang memberikan sumbangan terhadap tujuan sekolah, dan memanfaatkan fungsi
dan kegiatan yang menjamin bahwa sumber daya manusia dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, sekolah, dan
masyarakat.
19
Manajemen tenaga kependidikan guru dan personil mencakup kegiatan perencanaan pegawai, pengadaan pegawai, pembinaan dan
pengembangan pegawai, kompensasi dan penilaian pegawai.
20
Kegiatan tersebut hapir sejalan dengan pendapat Flippo yang menyatakan bahwa,
manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
21
18
E. Mulyasa. “Manajemen Berbasis...,” h. 41-42
19
Departemen Pendidikan Nasional, Modul DIKLAT,Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Tenaga Pendidik dan Kependidikan Sekolah, tahun 2008, h. 6
20
E. Mulyasa, Manajemn Berbasis..., h. 42
21
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE, 1989, edisi ke-2. cet. ke-2, h.3
a. Analisis Pekerjaan Analsis pekerjaan secara sistematik mengumpulkan, menevaluasi dan
mengorganisasi informasi tentang pekerjaan-pekerjaan.
22
Informasi pekerjaan yang dikumpulkan melalui analisis pekerjaan memainkan peranan yang
penting dalam manajemen personalia, karena dengan melakukan analisis pekerjaan terlebih dahulu kita dapat memperoleh data-data yang lengkap
tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan analisis pekerjaan sangat penting dalam kepemimpinan
untuk mengefektifkan orgnaisasi, karena merupakan dasar yang akan memperlancar pelaksanaan kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM lainnya. Diantaranya untuk melaksanakan kegiatan perencanaan SDM, karena dengan hasil analisis pekerjaan berupa uraian pekerjaan atau
deskripsi pekerjaan dapat dilakukan kegiatan-kegiatan, seperti memprediksi jumlah SDM yang dibutuhkan organisasi, pelaksanaan rekrutmen dan seleksi,
orientasi, penyusunan kurikulum pelatihan, pengembangan karir, penilaian kinerja dan lain sebagainya.
23
b. Perencanaan SDM Perencanaan dapat diibaratkan sebagai inti manajemen, karena
perencanaan membantu organisasi untuk mengurangi ketidak pastian diwaktu yang akan datang. Organisasi harus berusaha untuk merencanakan kebutuhan
dimasa yang akan datang termasuk kebutuhan terhadap personil yang memiliki tipe dan kemampuan yang baik untuk pencapaian tujuan organisasi.
Menurut T. Hani Handoko terdapat tiga bagian perencanaan personalia, yaitu 1 penentuan jabatan-jabatan, yang harus diisi, kemampuan
yang dibutuhkan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, dan berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan, 2 pemahaman pasar tenaga kerja
22
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia..., h. 32
23
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarja: Gadjah Mada Univercity Press, 2003 cet ke-1, h. 313