Definisi Analisis Isi Analisis Isi

hipotesis dan tidak dibatasi untuk jenis variabel tertentu atau konteks dimana pesan dibentuk dan ditampilkan. 14 Ciri khas dari analisis isi kuantitatif adalah ia hanya dapat dipakai untuk meneliti pesan yang tampak. 15 Isi yang tampak manifest adalah bagian dari isi yang akan diteliti yang terlihat secara nyata, dapat ditemui langsung di dalam teks, dan tidak dibutuhkan penafsiran untuk menemukannya. Isi yang tampak ini dapat berupa teks, gambar, pesan, warna, panjang kolong suatu berita, dan simbol. Objektif berarti bahwa kategori yang digunakan dalam analisis tersebut harusnya diberi batasan yang jelas dan tepat sehingga tidak memasukan subjektifitas bias dari peneliti. Ada dua aspek penting dari objektifitas, yakni validitas dan reliabilitas. 16 Validitas mengandung arti apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar ingin diukur. Sedangkan reliabilitas merupakan apakah analisis isi akan menghasilkan temuan yang sama walaupun dilakukan dengan orang yang berbeda. Replikabel berarti penelitian dengan temuan tertentu dapat diulang dengan menghasilkan temuan yang sama juga. Menurut Neuendorf 2002 dalam Eriyanto mengatakan temuan yang sama ini berlaku untuk peneliti yang berbeda, waktu yang berbeda, dan konteks yang berbeda. 17 Prosedur dan teknik dapat ditiru dan akan menghasilkan temuan yang sama kapanpun dan di mana pun dilakukan. Kategori yang sama bila 14 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, h. 16. 15 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, h. 29 16 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, h. 16. 17 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, h. 21. digunakan untuk isi yang sama dengan prosedur yang sama, maka hasilnya harus sama, walaupun risetnya berbeda. 18 Ciri lain dari analisis isi adalah untuk membuat perangkuman summarizing yang nantinya akan menjadi generalisasi isi dari pesanteks. Generalisasi merupakan hasil dari pengolahan data dari teknik analisis isi yang diambil melalui sampel dari populasi. Hasilnya akan memberikan gambaran umum terhadap populasi tersebut. 2. Tahapan Analisis Isi Menurut Eriyanto, tahapan-tahapan analisis isi memeiliki tujuh tahapan, yaitu: 19 a. Merumuskan tujuan analisis b. Konseptualisasi dan operasionalisasi c. Lembar coding coding sheet d. Populasi dan sample e. Pelatihan coder dan pengujian validitas reliabilitas f. Proses coding g. Perhitungan reabilitas h. Input data dan analisis data

C. Surat Kabar

1. Pengertian Surat Kabar

Secara etimologis, surat kabar atau koran berasal dari bahasa inggris “newspaper” dan bahasa belanda “courante” yang dipinjam pula 18 Rachmat Kriyantoro, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2006 h. 233. 19 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu- Ilmu Sosial Lainnya, h. 32 oleh orang belanda dari bahasa perancis “courant” adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik. 20 Surat kabar merupakan salah satu medium media masa yang paling tua umurnya sebelum ditemukannya radio, televisi dan internet. Sama seperti fungsi media massa lainnya, surat kabar merupakan alat yang menjalankan fungsi komunikasi massa. Salah satu kelebihan surat kabar ialah mampu memberi informasi yang lengkap, bisa dibawa kemana-mana, dan terdokumentasi sehingga mudah diperoleh bila diperlukan. 21 Menurut Susanto, surat kabar adalah pemberitaan tentang keadaan dan perkembangan yang memungkinkan orang untuk memperoleh gambaran tentang pendapat umum, sekaligus pemberitaannya, surat kabar mencerminkan aliran-aliran psikologi dan pendapat umum setiap harinya. 22 Menurut Romli surat kabar sebagai koran, yaitu surat kabar harian yakni media massa cetak yang berukuran broadsheet yang terbit setiap hari. 23 Lebih jauh lagi Hafied Cangara mengemukakan perbedaan surat kabar dari beberapa hal, yaitu: “Dibedakan atas periode terbit, ukuran, dan sifat penerbitannya. Dari segi periode terbit dibedakan atas dua macam, yakni surat kabar harian dan surat kabar mingguan. Dari segi ukuran, ada yang terbit dalam bentuk plano dan adapula yang terbit 20 id.wikipedia.org.wikikoran diakses pada selasa, 12 Mei 2015 pukul 13.51 wib 21 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, h. 127. 22 Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktik, bandung: Bina Cipta, 1998, h. 28. 23 Asep Syamsul M. Romli, Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, h. 76. dalam bentuk tabloid. Sedangkan isinya dibedakan atas dua macam yakni, surat kabar yang bersifat umum berisi informasi yang ditujukan bagi masyarakat umum serta surat kabar yang bersifat khusus yang memiliki ciri khas tertentu dan memiliki pembaca tertent, misalnya surat kabar untuk wanita dan semacamnya.” 24 Menurut Onong Uchjana Effendy surat kabar mengandung arti lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri secara periodik, bersifat umum, isinya aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembacanya. 25 Dari penjelasan di atas, peneliti mencoba menyimpulkan bahwa surat kabar adalah laporan yang dibuat oleh wartawan yang menghasilkan sutu produk yaitu berita atau informasi yang kemudian diolah dan disebarkan kepada publik, yang terbit secara periodik dan aktual sehingga berita atau informasi dari seluruh dunia dapat diakses melalui surat kabar tersebut.

2. Karakteristik Surat Kabar