Eriyanto, alat ukur yang reliabel seharusnya melahirkan hasil yang sama dari serangkaian gejala yang sama, tanpa tergantung kepada keadaan.
13
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian dan sangat erat
kaitannya dengan indikator. Penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu berita kriminalitas. Berita kriminalitas adalah laporan dan fakta tentang
peristiwa hangat yang terjadi di masyarakat tentang perkara kejahatan yang melanggar hukum dan Undang-Undang.
Tabel 4. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian
Variabel Definisi
Operasional Indikator
Kriminalitas Kriminalitas merupakan suatu
tindakan atau perilaku kejahatan
individu kepada individu yang lain
yang melanggar hukum,
menyebabkan keresahan,
menyebabkan seorang menjadi
korban yang dapat diadili melalui
hukum yang berlaku di suatu negara
dalam hal ini hukum yang berlaku di
Indonesia yaitu Undang-Undang.
1. Pencurian yaitu tindakan mengambil barang
milik orang lain tanpa izin yang pemilik dan tindakan memiliki properti orang lain yang
diambil secara sembunyi-sembunyi
2. Tindak asusila dan kesopanan merupakan
tingkah laku yang menyimpang dari norma- norma masyarkat
a. Perkosaan yaitu tindakan yang memaksa
orang lain untuk melakukan hubungan seksual secara paksa baik dengan
kekerasan atau ancaman
b. Perzinahan yaitu tingkah laku seksual
yang dilakukan oleh seorang wanita dan laki-laki yang dilakukan secara sukarela
baik telah memiliki suamuistri ataupun masih lajang
c. Perjudian yaitu permainan yang
dilakukan oleh
sekolompok orang
dengan menggunakan sejumlah uang dengan maksuduntuk memperoleh keunt
13
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, h. 212
Variabel Definisi
Operasional Indikator
keuntungan d.
Minuman keras
yaitu minuman
beralkohol yang dapat menyebabkan mabok
sehingga bisa
menimbulkan adanya korban serta termasuk dengan
penjualan minuman keras yang ilegal 3.
Penganiayaan yaitu tindakan yang dengan sengaja menyebabkan perasaan tidak enak
dan resah serta tindakan yang dengansengaja menyebabkan luka kepada korban serta
kerugian yang ditimbulkan baik segi fisik maupun psikis
4. Pembunuhan yaitu tindakan yang dengan
sengaja menghilangkan nyawa orang lain 5.
Perampokan yaitu tindakan kejahatan berupa merampas barang milik orang lain melalui
tindakan kasar secara fisik 6.
Penipuan yaitu perbuatan maupun perkataan tidak jujurbohong dengan maksud untuk
merugikan orang lain 7.
Narkoba merupakan obat ataupun zat yang dapat
mempengaruhi kondisi
kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan
a. Narkotika
a Golongan I yaitu ganja, heroin,
kokain, morfin, dan opium. b
Golongan II yaitu petidin, benzetidin, dan betametadol,
c Golongan III yaitu kodein dan
turunannya b.
Psikotropika a
Golongan I yaitu MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
b Golongan II yaitu amfetamin,
metafetamin dan metakualon. c
Golongan III
yaitu lumibal,
buprenorsina, dan fleenitrazepam. d
Golongan IV yaitu nitrazepam BK, mogadon, dumolid dan diazepam.
8. Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu
peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau
tanpa pengguna
jalan lain
yang mengakibatkan korban manusia danatau
kerugian harta benda a.
Kecelakaan lalu lintas ringan yaitu
kecelakaan yang
mengakibatkan kerusakan kendaraan danatau barang
b. Kecelakaan lalu lintas sedang yaitu
kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan dan kerusakan kendaraan danatau
barang
c. Kecelakaan lalu lintas berat yaitu
kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal danatau luka berat
Sumber: Data Primer
3. Uji Reliabilitas
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi berita kriminalitas maka perlu diadakan pengujian pada tiga orang juri atau
koder yang telah disebutkan di atas. Uji reliabilitas merupakan pengujian yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Dalam penelitian ini formula rumus yang digunakan untuk menghitung derajat reliabilitas dari suatu alat ukur adalah Formula Holsti.
Formula Holsti merupakan hasil kesepakatan antar juri yang dijadikan koefisien reliabilitas. Untuk mencapai reliabilitas antar juri, peneliti
menggunakan rumus Holsti, yaitu:
14
`
Keterangan: M = Jumlah pernyataan coding yang disetujui oleh masing-masing
juri N1 = Jumlah pernyataan coding yang dibuat oleh juri 1
N2 = Jumlah pernyataan coding yang dibuat oleh juri 2
14
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, h. 290