menggunakan coding sheet atau lembar koding yang berupa daftar cek yang berisikan kategori-kategori tema berita yang diukur dalam mengolah data.
1. Kategorisasi Berita
Adapun instrumen utama dalam penelitian ini adalah kategorisasi dan indikatornya. Kategorisasi dan indikator dimaksudkan untuk
mengetahui tujuan dari penelitian ini yakni tema-tema berita apa yang terdapat di halaman pertama Pos Kota. Fungsi kategorisasi identik dengan
kuisioner dalam survey, supaya objektif, maka kategorisasi harus dijaga reliabilitasnya.
Berikut adalah kategorisasi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, yaitu:
Tabel 3. Kategorisasi Kriminalitas
KategoriUnit Analisis
Indikator
Kriminalitas a.
Pencurian b.
Tindak asusila c.
Penganiayaan d.
Pembunuhan e.
Perampokan f.
Penipuan g.
Narkotika h.
Kecelakaan lalu lintas Sumber: Data Primer
Data yang sudah dikategorisasikan kemudian diberikan kepada juri coder. Juri dalam penelitian ini akan membantu peneliti dalam
mengkategorisasikan berita-berita ke dalam tema-tema yang ada dalam coding sheet atau disebut dengan istilah uji koder. Tiga orang juri yang
dipilih oleh peneliti dianggap kredibel dibidangnya dan sesuai dengan topik penelitian yang peneliti tulis. Adapun tiga orang juri tersebut adalah:
1. Nanang Syaikhu Dosen Jurnalistik dan Pemimpin Redaksi
Majalah Berita UIN 2.
Dirga Maulana Peneliti PPIM UIN 3.
Arga Sumantri Wartawan Metro TV Masing-masing coder akan diberikan alat ukur coding sheet dan
diminta untuk menilai sesuai dengan petunjuk dalam lembar coding. Juri akan diminta untuk membaca berita harian Pos Kota kemudian
memasukan berita tersebut ke dalam coding sheet, yaitu berupa table daftar cek yang berisi kategori-kategori berita yang hendak diukur. Hasil
dari pengisian coder inilah yang diperbandingkan, dilihat berapa persamaan dan berapa pula perbedaannya. Hasil dari kesepakatan tim juri
tersebut yang kemudian dijadikan sebagai koefisien reliabilitas. Namun, agar hasil analisis data objektif, maka kategorisasi harus
dijaga reliabilitasnya. Ini berarti tidak boleh ada beda penafsiran antara satu orang coder dengan coder lainnya. Siapapun yang menilai sesuatu
akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Inilah yang disebut dengan reliabilitas, yakni sejauh mana alat ukur yang dipakai akan menghasilkan
temuan yang sama, berapa kalipun yang dipakai. Menurut Eriyanto, analisis isi menilai sejauh mana alat ukur dan
data yang dihasilkannya menggambarkan variasi yang ada dalam gejala yang sebenarnya.
12
Hal ini didukung oleh Krippendorff 2006 dalam
12
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, h. 282