Analisis Data Tema Kecelakaan Lalu Lintas

Tabel di atas menunjukan bahwa terdapat 15 berita tentang kecelakaan lalu lintas dalam kategori kriminalitas selama bulan Juni. Namun berita tersebut tidak ada yang ditempatkan sebagai headline pemberitaan. Berita kriminalitas tentang kecelakaan lalu lintas ditempatkan pada halaman depan dengan ukuran luas kolom yang pendek. Redaksi Pos Kota tidak menaruh perhatian untuk menempatkan berita tentang kecelakaan lalu lintas untuk menjadi headline di halaman pertama disetiap edisinya. Hal ini bisa dilihat pada tabel di atas yang menunjukan bahwa jumlah luas kolom 1.752,5 cm 2 . Dengan membaca data pada tabel, ini menunjukan bahwa redaksi Pos Kota tidak menjadikan berita kriminalitas tentang kecelakaan lalu lintas sebagai agenda media pada terbitannya selama edisi Juni 2015. Dalam metode analisis isi, koefisien reliabilitas sangat penting dalam melakukan penelitian ini. Koefisien reliabilitas adalah tingkat kesepakatan antar juri yang dihitung melalui formula holsti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Tingkat kesepakatan antar juri ini digunakan untuk menghitung derajat reliabilitas dari suatu alat ukur yang digunakan yaitu coding sheet yang dibuat peneliti. Jika angka kesepakatan antar juri di atas 0,7, ini berarti coding sheet yang dibuat oleh peneliti adalah reliabel atau artinya coding sheet dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas tersebut, kategori isi berita kriminalitas diujikan pada tiga orang juri atau koder. Adapun tiga orang juri tersebut adalah: 1. Nanang Syaikhu Dosen Jurnalistik dan Pemimpin Redaksi Majalah Berita UIN 2. Dirga Maulana Peneliti PPIM UIN 3. Arga Sumantri Wartawan Metro tv Berikut ini adalah rincian hasil uji reliabilitas pada kategori kriminalitas, yaitu: Tabel 14. Koefisien Realibilitas Berita Kriminalitas No. Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai 1 1 dan 2 78 72 6 0,92 2 1 dan 3 78 72 6 0,94 3 2 dan 3 78 72 6 0,93 Sumber: Data Primer Tabel di atas menunjukan koefisien realibilitas atau nilai kesepakatan antar juri 1 dan 2, yaitu nilai 0,92 hal ini menunjukan kesepakatan yang sangat baik antar juri. Antara juri 1 dan juri 3 menunjukan nilai 0,94 hal ini menunjukan kesepakatan yang sangat baik antar juri dan antara juri 2 dan juri 3 menunjukan nilai, yaitu sebesar 0,93 hal ini menunjukan kesepakatan yang cukup baik antar juri. Cara pengolahan datanya dapat dilihat dengan cara sebagai berikut: a. Nilai kesepakatan antar juri 1 Arga Sumantri dan juri 2 Dirga Maulana = 0,92 b. Nilai kesepakatan antar juri 1 Arga Sumantri dan juri 2 Nanang Syaikhu c. Nilai kesepakatan antar juri 2 Dirga Maulana dan juri 3 Nanang Syaikhu Kemudian untuk mengetahui rata-rata nilai kesepakatan antar juri dapat dihitung dengan rumus komposit realibilitas. Berikut adalah hasil perhitungannya: ∑ Maka nilai komposit reliabilitas kategori kriminalitas dalam coding sheet ini sebagai alat ukur secara keseluruhan yang terdapat pada halaman pertama surat kabar harian Pos Kota adalah 0,97 berdasarkan kesepakatan ketiga juri. Ini berarti tingkat kesepakatan antar juri sangat tinggi dan coding sheet sebagai alat ukur yang digunakan berarti reliabel atau terpercaya dan dapat diandalkan.

B. Tema Berita Kriminalitas yang Paling Dominan dalam Surat Kabar

Harian Pos Kota Berdasarkan perolehan data-data di atas, maka telah diketahui sejumlah tema-tema yang terdapat dalam kategori berita kriminalitas. Selanjutnya adalah perhitungan untuk mengetahui indikator atau tema-tema berita kriminalitas yang paling dominan atau yang paling sering muncul berdasarkan jumlah berita, penempatan berita dan luas kolom dalam Surat Kabar Harian Pos Kota edisi Juni 2015. Perhitungan frekuensi prosentase untuk mencari indikator yang paling dominan dihitung dengan rumus: Keterangan: P = Prosentase atau jumlah F = Frekuensi setiap tema kriminalitas N = Jumlah populasi berita Tabel 15. Hasil Persentase Kategori Berita Kriminalitas No Indikator Kriminalitas Frekuensi Berita Prosentase Luas Kolom 1 Pencurian 6 7,69 1.354,25 cm 2 2 Tindak Asusila 11 14,10 2.687,5 cm 2 3 Penganiayaan 4 5,12 1.268,5 cm 2 4 Pembunuhan 16 20,51 4.266,75cm 2 5 Perampokan 11 14,10 3.691,5cm 2 6 Penipuan 9 11,53 1.960,5 cm 2 7 Narkoba 6 7,69 1.617,25 cm 2 8 Kecelakaan Lalu Lintas 15 19,23 1.752,5 cm 2 Total 78 100 18.598,75 cm 2 Sumber: Data Primer Berdasarkan hasil coding dan pengolahan dari keseluruhan data-data di atas, dengan demikian telah ditemukan indikator berita kriminalitas yang paling dominan yang terdapat pada halaman pertama surat kabar harian Pos Kota. Indikator atau tema berita kriminalitas yang paling dominan adalah indikator pembunuhan dengan hasil prosentase 20,51. Berita pembunuhan menempati urutan pertama karena bisa dilihat pada tabel di atas bahwa berita pembunuhan yang pada surat kabar harian Pos Kota ada sejumlah 16 berita. 16 berita tersebut 5 diantaranya menjadi headline dan dalam sehari ada dua atau tiga berita pembunuhan yang diwartakan oleh Pos Kota. Hal tersebut dbuktikan juga dengan luas kolom yang paling dominan ditempati oleh berita pembunuhan, yaitu 4.266,75 cm 2 . Banyak berita tentang pembunuhan yang dijadikan headline pada halaman depan dengan luas kolom yang pang di Surat Kabar Harian Pos Kota selama Juni 2015. Ini berarti antara jumlah berita dan luas kolom seimbang. Pembunuhan menjadi agenda media urutan pertama di Surat kabar Harian Pos Kota edisi Juni 2015. Tema berita kriminalitas kedua yang paling banyak muncul berdasarkan jumlah berita adalah kecelakaan lalu lintas dengan jumlah 15 berita. Namun jika dilihat secara seksama, jumlah luas kolom kecelakaan lalu lintas hanya 1.752,5 cm 2 dengan luas kolom yang pendek setiap beritanya. Jumlah berita yang dimiliki oleh berita kecelakaan lalu lintas tidak seimbang dengan luas kolomnya. Berdasarkan data di atas, peneliti simpulkan bahwa kecelakaan lalu lintas bukan urutan kedua sebagai agenda media Pos Kota edisi Juni 2015. Urutan kedua agenda media Pos Kota edisi Juni 2015 berdasarkan jumlah pemberitaannya yaitu perampokan dan tindak asusila dengan jumlah yang sama yaitu 11 berita. Tabel di atas dapat interpretasikan bahwa perampokan dan tindak asusila cukup banyak mendapat perhatian dari Pos Kota dilihat dari jumlah berita dan luas kolomnya. Walaupun jumlah berita perampokan dan tindak asusila sama besarnya, yaitu 11 berita, namun luas kolom perampokan dan tindak asusila tidak sama besarnya. Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa perampokan menempati urutan kedua dengan luas kolom 3.691,5cm 2 sedangkan tindak asusila menempati urutan ketiga dengan luas kolom 2.687,5 cm 2 . Pos Kota lebih banyak memberikan perhatian kepada isu perampokan dengan memberikan luas kolom yang jauh lebih besar dari pada tindak asusila. Berita tentang perampokan pun banyak yang menjadi headline dengan luas kolom panjang dibanding dengan tindak asusila. Berita perampokan yang dijadikan headline berjumlah lima sedangkan berita tindak asusila yang dijadikan headline berjumlah satu. Ini berarti urutan kedua dan ketiga agenda media Surat Kabar Harian Pos Kota adalah perampokan dan tindak asusila.