Kriteria Nilai Berita Berita
No Nilai Berita
Pengertian
menjamurnya penerbitan pers yang secara khusus mengangkat isu seks, gender, dan atau kehidupan
kaum perempuan.
Sumber:
Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature
F.
Kriminalitas 1.
Definisi Kriminalitas
Secara harfiah, kriminalitas berasal dari bahasa inggris yaitu criminality. Criminality berasal dari bahasa Latin
“crimen” yang memiliki arti kejahatan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kriminalitas sama
artinya dengan kejahatan pelanggaran yang dapat dihukum yaitu perkara kejahatan yang dapat dihukum menurut Undang Undang dan perbuatan
yang melanggar hukum pidana.
45
Kriminalitas juga memiliki pengertian yang sama dengan tindak pidana. Pidana atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar
hukum atau sebuah tindak kejahatan.
46
Pidana adalah hukuman berupa siksaan yang merupakan keistimewaan dan unsur yang terpenting dalam
hukum pidana.
47
Pelaku kriminalitas disebut dengan seorang kriminal yang acapkali tidak asing terdengar di telinga adalah pencuri, pembunuh,
perampok, atau pemerkosa. Sifat dari hukum ialah memaksa dan dapat dipaksakan yang bertujuan untk memberi efek jera kepada si pelaku
kriminal.
45
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2014, h. 620.
46
https:id.wikipedia.orgwikipidana diakses pada 20 Juni 2015 pukul 20:05
47
C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h. 259
Secara yuridis formal, kejahatan atau kriminalitas adalah bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusiaan, merugikan
masyarakat, dan melanggar hukum serta undang-undang pidana yang dibukukan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP maupun
Undang-Undang. KUHP merupakan induk dari peraturan-peraturan pidana yang dibuat oleh Badan Legislatif yang tertinggi yang berlaku untuk
segenap penduduk di seluruh Indonesia. Barangsiapa yang melanggarnya, dikenai pidana. Maka larangan-larangan dan kewajiban-kewajiban tertentu
yang harus ditaati oleh setiap warga negara. Kartono dalam Siagian 2013 mengatakan secara sosiologis,
kejahatan adalah semua bentuk ucapan, perbuatan, dan tingkah laku secara ekonomis, politis, dan sosial psikologis sangat merugikan masyarakat,
melanggar norma-norma susila dan menyerang keselamatan warga masyarakat baik yang telah termaktub dalam Undang-Undang, maupun
yang belum tercantum dalam KUHP.
48
Pengertian kriminalitas menurut beberapa ahli, yaitu:
49
a. R. Susilo
Secara sosiologis mengartikan kriminalitas adalah sebagai perbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan penderitaan atau korban juga
sangat merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan ketentraman dan ketertiban
.
48
www.academia.edu7980794sosiologi_kriminalitas diakses pada 10 Agustus 2015 pukul
23.00 wib
49
Amrizal Siagian, Pengantar Studi Kriminologi, Jakarta: UIN Press, 2013, h. 24
b. M.v.T
Kriminalitas merupakan perbuatan yang meskipun tidak ditentukan di Undang-Undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagai
onrecht sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum. c.
Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro Kriminalitas adalah setiap perbuatan yang dilarang oleh hukum politik
untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh Negara. Perbuatan tersebut dihukum karena melanggar norma-norma
sosial masyarakat, yaitu adanya tingkah laku yang patut dari seorang warga negaranya.
C.S.T Kansil mengatakan bahwa hukum pidana bukanlah suatu hukum yang mengandung norma-norma baru, melainkan hanya mengatur
tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap norma- norma hukum yang mengenai kepentingan umum.
50
Adapun yang termasuk dalam pengertian kepentingan umum adalah:
a. Badan dan peraturan perundangan negara, seperti Negara, Lembaga-
lembaga Negara, Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya.
b. Kepentingan hukum tiap manusia, yaitu: jiwa, ragatubuh,
kemerdekaan, kehormatan, hak milikharta benda. Tindak kriminalitas dalam hukum pidana merupakan tindak
kejahatan yang mengenai soal-soal yang besar, seperti: pembunuhan, penganiayaan, penghinaan, pencurian, dan sebagainya yang dilakukan oleh
50
C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h. 257.
individu ke individu yang lain yang membayar denda kepada negara karena menyebabkan kepentingan hukum tiap individu menjadi korban.
Kepentingan hukum tiap manusia yang dimaksud adalah:
51
a. Terhadap jiwa: pembunuhan,
b. Terhadap tubuh: penganiayaan,
c. Terhadap kemerdekaan: penculikan,
d. Terhadap kehormatan: penghinaan,
e. Terhadap milik: pencurian.
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejahatan yaitu kriminologi. Kata kriminologi pertama kali dipopulerkan oleh P. Topinard
1830-1911, seorang Antropolog Perancis.
52
Kriminologi sebagai ilmu pengetahuan merupakan mempelajari sebab-sebab timbulnya suatu
kejahatan dan
keadaan-keadaan yang
pada umumnya
turut mempengaruhinya, serta mempelajari cara-cara memberantas kejahatan
tersebut.
53
Kriminologi ialah suatu ilmu pengetahuan yang mencari apa dan sebabnya, dari kejahatan dan berusaha untuk memberantasnya.
54
Menurut Sutherland and Cressey dalam Kanter 2002 mengatakan kriminologi adalah himpunan pengetahuan mengenai kejahatan sebagai
gejala masyarakat.
55
Dimana ruang ligkup kejahatan adalah perbuatan yang melanggar perundang-undangan yang berlaku di suatu negara.
Kanter mengatakan bahwa tujuan hukum pidana pada umumnya adalah
51
C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, h. 258
52
Amrizal Siagian, Pengantar Studi Kriminologi, Jakarta: UIN Press, 2013, h. 1
53
Kanter dan Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Jakarta: Storia Grafika, 2002, h. 35.
54
C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, h. 257
55
Kanter dan Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, h. 35
untuk melindungi kepentingan perseorangan individu atau hak-hak asasi manusia dan melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat dan negara
dengan perimbangan yang serasi dari kejahatantindakan tercela di satu pihak dan dari tindakan penguasa yang sewenang-wenang di lain pihak.
56
Kejahatan dirumuskan sebagai tindak pidana seseorang yang merusak dan merugikan orang lain. Kejahatan yang dilakukan dapat
menimbulkan ketidak-tentraman dan keresahan dalam suatu masyarakat. Jadi, kriminologi mengartikan kejahatan sebagai gejala dalam masyarakat
yang tidak pantas dan tidakbelum terikat kepada ketentuan-ketentuan yang telah tertulis.
57
Peneliti dapat simpulkan bahwa kriminalitas merupakan suatu tindakan atau perilaku kejahatan individu kepada individu yang lain yang
melanggar hukum, menyebabkan keresahan, menyebabkan seorang menjadi korban yang dapat diadili melalui hukum yang berlaku di suatu
negara dalam hal ini hukum yang berlaku di Indonesia yaitu Undang- Undang.