untuk melihat keberhasilan dan perkembangan dalam berbicara Bahasa Inggris. Berbicara dalam Bahasa Inggris adalah aspek keberhasilan yang sangat penting.
3.9.2 Teknik Non Tes
Teknik non tes yaitu pertama observasi kelas. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh data yang sebenarnya serta pendekatan langsung dengan tujuan menyampaikan dan menerima
pertanyaan atau pendapat dengan jelas. Non tes yang lakukan adalah sebagai berikut: a. Observasi Kelas
Observasi kelas dilakukan untuk memperoleh data yang sebenarnya mencakup aspek-aspek, gejala-gejala dan perilaku dosen peneliti serta mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dosen sebagai peneliti sekaligus dosen Bahasa Inggris ABA di kelas D3-BI1. Dalam observasi ini peneliti sebagai subyek dimana peneliti yang harus mempersiapkan instrument
yang di perlukan dan obyek penelitian ini adalah mahasiswa ABA DCC Bandar Lampung kelas D3 jurusan Bahasa Inggris 1 BI1. Peneliti akan dibantu oleh pengamat pendukung.
Pengamat tersebut merupakan dosen Bahasa Inggris Desi Meliasari di kampus tersebut.
b. Dokumentasi Dokumentasi yang digunkan berupa foto-foto pembelajaran, media gambar, slide langkah-
langkah pembelajaran, dan video pendek proses pembelajaran keterampilan berbicara melalui teknik Information Gap Tasks.
3.10 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metodeteknik dalam kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis deskriptif yaitu
suatu metode analisis yang bersifat mendeskripsikan fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa dan mengetahui peingkatan
keterampilan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun analisis data menggunakan statistik sederhana berikut ini :
1. Analisis SAP SAP diukur melalui APKG dimana tiap komponen dinilai dengan skala 1-5 dengan rumusan
sebagai berikut:
Keterangan: NA
= Nilai akhir A
= Tujuan Pembelajaran B
= Bahan dan materi pembelajaran C
= Strategimetode pembelajaran D
= Teknik Pembelajaran E
= Evaluasi
2. Analisis keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran Analisis keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran menggunakan tolak ukur dengan standar
penilaian. Dalam pembelajaran Speaking, untuk menentukan prosentase jumlah mahasiswa yang aktif pada tiap pertemuan dengan rumus sebagai berikut :
NA = A + B + C + D + E
5
Persentase siswa yang aktif = jumlah siswa yang aktif x 100
Jumlah total siswa Persentase siswa yang aktif = jumlah siswa yang pasif x
100 Jumlah total siswa
Mahasiswa yang dinyatakan aktif dalam pembelajaran jika memenuhi tiga hingga empat aktifitas variabel sebagai berikut :
Table 3.7 Tabel keaktifan mahasiswa
No. Indikator
1 2
3 4
1 Keaktifan
2 Perhatian
3 Kerjasama
4 Tanggung Jawab
Keterangan Penilaian 4 Amat Baik
: Jika semua indikator dilaksanakan. 3 Baik
: Jika hanya tiga indikator dilaksanakan. 2 Cukup
: Jika hanya dua indikator dilaksanakan. 1 Kurang
: Jika hanya satu indikator dilaksanakan
3. Analisis ketuntasan belajar Mahasiswa yang dinyatakan tuntas dalam belajar bila memenuhi standar ketuntasan diatas 70.
Data nilai hasil belajar diperoleh dari tes penguasaan yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran tiap siklus tindakan pada pertemuan kedua. Untuk menghitung persentase
ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
Kriteria tingkat keberhasilan dapat dilihat pada tabel dibawah ini; Tabel 3.8 Kriteria tingkat keberhasilan belajar mahasiswa dalam
Tingkat Keberhasilan Arti
80
Sangat tinggi Tinggi
∑ mahasiswa yang tuntas P = ----------------------------------------------------- X
100 ∑ mahasiswa
70-80 60-70
50-59 50
Sedang Rendah
Sangat Rendah
sumber : BAAK ABA DCC Bandar Lampung 2012 Tabel 3.9 Bobot Nilai
Nilai Bobot Nilai
A B
C D
E 81-100
71-80 61-70
51-60 0-50
Sumber: BAAK ABA DCC Bandar Lampung 2012
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus I, II,dan III dengan menggunakan
teknik information gap task dalam pembelajaran Speaking 3 pada mahasiswa kelas D3-BI1 ABA DCC Bandar Lampung dapat disimpulkan bahwa:
1. Perencanaan pembelajaran didesain menggunakan teknik information gap tasks dengan sintaks sebagai berikut; siklus 1 setiap kelompok mahasiswa berpasangan diminta untuk
mendeskripsikan gambar yang dipilih, kemudian mereka bertanya jawab mengenai informasi yang tertuang dalam gambar. Siklus 2 mahasiswa diminta untuk membentuk
kelompok kedalam 6 kelompok yang terdiri dari 5 anggota dalam setiap kelompoknya kemudian dosen meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk memilih salah satu
gambar berseri, kemudian mereka diminta menceritakan kepada anggotanya, selanjutnya mahasiswa diminta menceritakan informasi yang disesuaikan dengan yang mereka miliki.
Siklus ke 3 mahasiswa diminta untuk membentuk kelompok berpasangan kemudian mahasiswa diminta untuk membuat deskripsi tentang gambar yang dikemas dalam sebuah
dialog, yang kemudian dialog tersebut dilakukan dalam bentuk role play dengan sebuah topik. siklus kesatu mendapat nilai 3,2 siklus kedua 3,7 dan siklus ketiga 4.
2. Proses pembelajaran keterampilan berbicara Bahasa Inggris melalui teknik information gap tasks mengalami peningkatan yakni ditunjukkan dengan persentase siswa yang
tergolong aktif dalam pembelajaran pada siklus kesatu 27, untuk siklus kedua meningkat menjadi 70, untuk siklus ketiga diperoleh persentase siswa yang tergolong