Evaluasi Pembelajaran KAJIAN PUSTAKA

kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada, ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki.

2.5 Evaluasi Pembelajaran

Diakhir pembelajaran, dosen mengadakan evaluasi. Wujud evaluasi antara lain menanyakan kembali kegiatan yang telah dilakukan, memberikan latihan atau tes, memberikan pesan- pesan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, memberikan tugas kepada mahasiswa, dan sebagainya. Tujuan evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris adalah menyediakan informasi sebagai dasar dalam pengambilan keputuan, penyusunan kebijakan maupun penyusunan pembelajaran Bahasa Inggris pada masa yang akan datang. Keputusan dapat terkait dengan aktifitas pembelajaran yang sedang berjalan perlu diperbaiki, dihentikan, atau dilanjutkan. “Tes merupakan suatu bentuk alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh tujuan pengajaran telah tercapai, jadi berarti evaluasi terhadap hasil belajar. Tes yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu ; 1 harus efisien parsimony 2 harus baku standardize 3 mempunyai norma 4 objektif 5 sahih valid 6 andal reliable ,” Arikunto 2006. Untuk memperoleh tes yang baik, tes tersebut harus dianalisis sehingga memenuhi syarat-syarat tersebut. Analisis tes dimulai dari saat menyusun tes dimana tes yang disusun harus berdasarkan SAP setiap mata kuliah, membuat kisi-kisi terlebih dahulu, baru kemudian menyusun soal sesuai kaidah-kaidah penyusunan soal berdasarkan jenis soal yang diinginkan. Menyusun kisi-kisi soal merupakan langkah awal yang harus dilakukan setiap kali menyusun tes dan menulis soal. Dengan adanya kisi-kisi, penyusun soal dapat menghasilkan tes yang relative sama. Tes Keterampilan Berbicara Tes keterampilan berbicara dimaksudkan untuk mengukur tingkat keterampilan mengungkapkan diri secara lisan. Tingkat keterampilan berbicara ini ditentukan oleh kemampuan untuk mengungkapkan isi pikiran sesuai dengan tujuan dan konteks pembicaraan yang sedang dilakukan, bagaimana isi pikiran disusun sehingga jelas dan mudah dipahami, dan diungkapkan dengan bahasa yang dikemas dalam susunan tata bahasa yang wajar, pilihan kata-kata yang tepat, serta lafal dan intonasi sesuai dengan tujuan dan sifat kegiatan berbicara yang sedang dilakukan. Kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat keterampilan berbicara pada mahasiswa DCC Bandar Lampung dapat dilihat pada pada tabel berikut: Tabel 2.2 Kisi-Kisi Evaluasi Aspek Deskripsi Skor Maksimal Artikulasi -Pengucapan sangat jelas dan tepat tanpa ada kesalahan -Terdapat 1-2 kesalahan dalam artikulasi -Terdapat 3-4 kesalahan dalam artikulasi -Terdapat 5-6 kesalahan dalam artikulasi -terdapat 6 kesalahan dalam artikulasi 30 Penempatan tekanan . -Tekanan dan jeda dalam berbicara jelas -Tekanan dan jeda dalam berbicara tidak jelas 10 Intonasi -Intonasi dalam berbicara jelas -Intonasi dalam berbicara tidak jelas 10 Pilihan kata Kata-kata yang digunakan dalam berbicara sesuai dengan topik dan tidak terdapat kesalahan pemilihan kata dan penggunaan kata -Terdapat 1-2 kesalahan pemilihan kata dan penggunaan kata -Terdapat 3-4 kesalahan pemilihan kata dan penggunaan kata -Terdapat 5-6 kesalahan pemilihan kata dan penggunaan kata -Terdapat 6 kesalahan pemilihan kata dan penggunaan kata 30 Penguasaan topic -Penguasaan topik baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran -Tidak menguasai topik dan tidak sesuai dengan tujuan 10 pembelajaran Kelancaran Siswa dapat berbicara dengan lancer sesuai dengan topic pembelajaran -Siswa tidak dapat berbicara dengan lancar dan tidak sesuai dengan topic pembelajaran 10 Total 100 Suwarna, 2002

2.6 Sikap Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah

Dokumen yang terkait

IMPROVING STUDENTS’ SPEAKING ABILITY THROUGH INFORMATION GAP TECHNIQUE AT THE FIRST GRADE OF SMAN 3 BANDAR LAMPUNG

0 9 58

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI TEKNIK 4/3/2 PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI GEDONGTATAAN PESAWARAN LAMPUNG

1 21 78

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VI SD XAVERIUS 3 BANDAR LAMPUNG

5 30 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Melalui Model Pembelajaran Number Head Together Pada Siswa Kelas IV SDN Yosodipuro Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Menggunakan Media Lagu Di Kelas 4 SD Negeri Nayu Barat 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/201

0 1 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA (SPEAKING) MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS MELALUI LISTENING EXERCISE MODEL (LEM).

0 1 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Ke

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS (TASK-BASED LEARNING) BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS : Studi pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Bandung.

9 33 81

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PENDEKATAN SINEKTIK DALAM PENGAJARAN BAHASA JEPANG KEPARIWISATAAN : Penelitian Eksperimen Mata Kuliah Bahasa Jepang pada Mahasiswa semester III STP Trisakti Jakarta.

0 1 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE GAMES

1 2 22