Tujuan dan Kegunaan Penelitian

sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu pengetahuan yang sudah dipahami dan sesuatu pengetahuan yang baru. Dari dimensi ini belajar memuat beberapa unsur, yaitu: penciptaan hubungan, sesuatu hal pengetahuan yang sudah dipahami, dan sesuatu pengetahuan yang baru. 7 Dengan demikian definisi di atas dapat dipahami bahwa belajar bukan berawal dari sama sekali tidak mengetahui apapun, akan tetapi menghubungkan antara satu pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengetahuan yang baru diketahui. Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju suatu perubahan pada diri pembelajar. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh individu. Sedangkan pengalaman merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sebagai sumber belajarnya. 8 Belajar bisa terjadi kapanpun di manapun. Belajar bisa terjadi baik secara terancang ataupun tidak terancang, dan tidak ada pula batasan waktu untuk belajar. Belajar dapat berlangsung sepanjang hayat. Sebagai umat muslim wajib bagi kita untuk menuntut ilmu, sesuai hadis Nabi: اق ك ام نْب سنأ ْنع اْ ب ْطأ مَس هْي ع ها ىَص ها ْ سر اق ْ مْع ا ب ة ئآم ا َّإ م ْسم ِ ك ى ع ةضْيرف مْع ا ب ط َّإف نْيِّ ا ا تحنْجأ عضت رب ا دبع نبإ هجرخأ ب ْطي امب اضر مْع ا ب اط Artinya: “dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “carilah ilmu walaupun di ngeri China. Sesungguhnya mencari ilmu itu wajib atas setiap Muslim. Sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya bagi pencari ilmu karena rida dengan apa yang dicari ”. 9 Bila di atas saya sudah memaparkan definisi belajar, sekarang saya akan memaparka definisi pembelajaran. 7 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, h, 15. 8 ibid, h, 16-17. 9 Abdul Majid Khan, Hadis Tarbawi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012, h, 139. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Trianto bahwa pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang sepenuhnya tidak dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya mengarah interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya dalam rangkai mencapai tujuan yang diharapkan. 10 Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 11 Dengan demikian pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara guru dengan murid, yang mana interaksi ini menjadi sebuah komunikasi atau transfer ilmu antara guru dengan murid, dengan tujuan yang sudah ditetapkan.

2. PAI Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam sebagaimana yang dikatakan oleh Abdul Majid adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari al- Qur‟an dan Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, serta penggunaan pengalaman. 12 Di dalam UUSPN No. 21989 pasal 39 ayat 2 ditegaskan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat, antara lainpendidikan agama. Dan dalam penjelasannya dinyatakan bahwa pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan 10 Trianto, op.cit., h. 17. 11 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h, 57. 12 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012 h, 11. terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat dalam mewujudkan persatuan nasional. Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama laindalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkanpersatuan nasional. Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu berikut ini: 1 Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai. 2 Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti ada yang dibimbing, diajari, dan dilatih dalampeningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam. 3 Pendidik atau guru Pendidikan Agama Islam yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam. 4 Kegiatan pembelajan Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk meningkatkan keyakkinan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman ajaran agama Islam dari peserta didik, yang di samping untuk membentuk kesalehan atau kualitas pribadi, juga sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial. Dalam arti, kualitas atau kesalehan pribadi itu diharapkan mampu memancar ke luar dalam hubungan keseharian dengan manusia lainnya bermasyarakat, baik yang seagama sesama muslim, ataupun yang tidak seagama hubungan dengan non muslim, serta dalam berbangsa dan bernegara sehingga dapat terwujud persatuan