Mata Diklat Kompetensi Keahlian Program Khusus Kejuruan

c Memproses Dokumen Dana Kas di Bank d Memproses Entri Jurnal e Memproses Buku Besar f Mengelola Kartu Piutang g Mengelola Kartu Persediaan h Mengelola Kartu Aktiva Tetap i Mengelola Kartu utang j Menyajikan Laporan Harga Pokok Produk k Menyusun Laporan Keuangan l Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak m Mengoperasikan Paket Program pengolah AngkaSpreadsheet n Mengoperasikan Aplikasi Komputer Akuntansi  Muatan Lokal a Baca Tulis Al-Qur’an b Mengelola Usaha Koperasi Sekolah dan Usaha Bengkel c Teori produktif d Praktik Gambar 4.6 Tampak depan gedung SMK dan SMA Triguna Utama Gambar 4.7 Tampak dalam gedung SMK Triguna Utama Gambar 4.8 Masjid SMK dan SMA Triguna Utama

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Untuk mendapatkan data maka peneliti melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari observasi peneliti mengamati budaya-budaya beragama yang terlaksana di SMK Triguna Utama dan pelaksanaan pembelaaran Pendidikan Agama Islam di dalam kelas.Untuk wawancara peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Triguna Utama, Wakil Kepala Sekolah SMK Triguna Utama, Guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa.Untuk dokumentasi peneliti mengambil data atau dokumen-dokumen sekolah dan mengambil gambar tentang budaya beragama di SMK Triguna Utama. Pada observasi peneliti melakukan tiga fase.Pertama yaitu fase pra observasi, peneliti melaukan observasi untuk megetahui apakah ada budaya beragama di SMK Triguna Utama. Kedua yaitu fase saat observasi, pada saat observasi dengan waktu yang sudah ditentukan peneliti mengamati budaya apa saja yang diterapkan di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas. Ketiga fase pasca observasi pada fase ini peneliti peneliti menemukan budaya beragama di SMK Triguna Utama dimulai sejak memasuki gerbang sampai bel pulang sekolah berbunyi. Wawancara yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara yang mendalam meliputi budaya beragama apa saja yang dilaksanakan di SMK Triguna Utama. Wawancara yang dilakukan dengan responden sesuai teknik purposive sampling yaitu mengambilsumber data atas pertimbangan tertentu. Adapun wawancara dilakukan oleh sumber yang menurut peneliti paling tahu akan budaya beragama di sekolah, yaitu: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Agama Islam, dan beberapa siswa. Teknik dokumentasi peneliti mengambil data atau dokumen-dokumen sekolah seperti: gambaran umum tentang sekolah, data guru dan siswa dan lain- lain. Selain mengambil data-data sekolah yang diperlukan peneliti mengambil gambar tentang budaya beragama di sekolah.

C. Deskripsi Data

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Triguna Utama

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Triguna Utama masih menggunakan kurikulum KTSP 2006. Dalam kurikulum KTSP Pendidikan Agama Islam mencakup lima aspek, yaitu: al- Qur’an, Aqidah, Akhlak, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Pada pembelaran Pendidikan Agama Islam di kelas X guru Pendidikan Agama Islam menggunakan buku yang diterbitkan oleh mediatama. Kelima aspek Pendidikan Agama Islam dalam buku ini mencakup: a. Al-Qur’an Kajian al- Qur’an pada kelas X ini mencakup surat : al-Baqarah ayat 30, al- Mukminun ayat 12-14, az-Zariyat ayat 56, an-Nahl ayat 78, yang mengkaji tentang perilaku manusia di muka bumi sebagai khalifah. Kemudia surat al- An’am ayat 162-163 dan al-Bayyinah ayat 5 yang mengkaji tentang keihklasan dalam beribadah. Surat al- A’raf ayat 180 yang mengkaji tentang sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna dan bagaimana b erdo’a dengan mengucapkan namaNya. b. Akidah Kajian Akidah pada kelas X yaitu meningkatkan keimanan kepada Allah melalui sifat-sifatnya yang terkandung dalam Asmaul Husna. c. Akhlak Kajian Akhlak pada kelas X mengkaji tentang perilaku terpuji dengan membiasakan perilaku husnudzan. d. Fikih Kajian fikih pada kelas X meliputi kedudukan al-Quran dan al-Hadis sebagai sumber hukum Islam, pemehaman hukum Islam, hukum taklifi, dan hikmah ibadah. e. Sejarah Kebudayaan Islam Pada kelas X ini sejarah yang dikaji adalah mengenai keteladanan Rasulullah Saw dalam membina umat ketika periode Makkah. Peneliti melakukan OBservasi di dalam kelas X Otomotif B dengan materi QS. al- A’raf ayat 180 yang mengkaji tentang sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna dan bagaimana berdo’a dengan mengucapkan namaNya. Dengan standar kompetensi meningkatkan keimanan kepada Allah melalui sifat- sifatNya.Dan kompetensi dasar memahami makna dari QS.Al- A’raf ayat 180. QS. Al- A’raf ayat 180 menjelaskan tentang sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Asmaul Husna, dan menjelaskan tentang bermohon atau berdo’a hanya kepada Allah dengan menyebut namaNya. Peneliti disini akan memaparkan hasil OBservasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di dalam kelas X OB. a. Kegiatan awal Guru memasuki ruangan dengan mengucap salam dan dijawab oleh siswa. Setelah mengucapkan salam guru memandu siswa untuk bershalawat dan membaca do’a sebelum memulai pembelajaran dan siswa mengikutinya. Setelah melihat barisan duduk siswa yang belum rapi guru memerintahkan siswa untuk merapikan barisannya, setelah barisan siswa rapi guru menanyakan materi sebelumnya, dan hanya ada beberapa siswa yang masih mengingat materi sebelumnya. b. Kegiatan inti Guru memerintahkan siswa menulis QS. Al- A’raf ayat 180 beserta terjemahannya. Ketika kegiatan ini berlangsung masih ada siswa yang belum menulis ayat tersebut. Selanjutnya guru menawarkan kepada siswa untuk menjelaskan intisari dari QS. Al- A’raf ayat 180 dan ada satu siswa yang menawakan diri untuk menjelaskan intisari dari QS. Al- A’raf ayat 180. Setelah itu guru memberikan apresiasi kepada siswa tersebut dengan memuji keberaniannya dan memberi ucapan terimakasih serta tepuk tangan. Kemudian guru memerintahkan beberapa siswa untuk menjelaksan kembali intisari dari QS. Al- A’raf ayat 180. Setelah beberapa siswa menjelaskan intisari dari QS. Al- A’raf ayat 180 guru menambahkan penjelasan dari beberapa siswa tersebut. c. Kegiatan akhir Guru memberikan kesimpulan dari QS. Al- A’raf ayat 180 dan siswa menyimaknya. Setelah itu gurumempersilahkan siswa untuk bertanya dan tidak ada siswa yang ingin bertanya. Setelah bel berbunyi guru menutup kelas dengan memandu siswa membaca do’a penutup kelas dan shalawat, pada saat membaca do’a penutup dan shalawat siswa kurang menghayati pembacaan do’a dan shalawat tersebut. Pembelajaran yang sifatnya teori saja di dalam kelas hanya menyentuh aspek kognitif siswa. Untuk aspek afektif dan psikomotorik belum tersentuh. Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah bukan hanya siswa mengerti akan keagamaannya akan tetapi siswa mampu bersikap dan mengaplikasikan materi yang didapatkannya di dalam kelas. Dari hasil observasi di dalam kelas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemahaman QS.Al- A’raf ayat 180 di dalam kelas saja belum cukup untuk siswa mengetahui dan mengamalkan berdo’a dengan khusyuk disertai menyebut asmaNya.Dengan tidak bisaya siswa mengaplikasin pembelajaran yang mereka dapat di dalam kelas maka jelas bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam ini tidak dapat dicapai oleh karena itu, butuh adanya kontribusi budaya beragama di sekolah guna mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

2. Pelaksanaan Budaya Beragama di SMK Triguna Utama

Budaya merupakan satu set perilaku, ide, adat-istiadat atau kesenian, dan wujud benda yang diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang dan diikuti oleh orang lain secara terus menerus. Budaya beragama di SMK Triguna Utama adalah tatanan, perilaku atau benda yang bernafaskan islami. Ketika peneliti memasuki gerbang SMK Trigunma Utama terlihat bahwa adanya budaya di sekolah ini. Dengan bukti masjid SMK Triguna Utama yang diletakkan di depan sekolah. Dengan struktur bangunan seperti ini maka peneliti dapat melihat bahwa masjid yang diletakan didepan sekolah ini memiliki fungsi yang banyak.Fungsi masjid ini adalah sarana ibadah dan pendukung terlaksananya pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun budaya beragama di SMK Triguna Utama yang mencakup set ide dan perilaku yaitu dengan adanya peraturan-peraturan siswa yang mana di dalamnya terkandung pembetukkan akhlak siswa. Kegiatan sekolah pun berkontribusi terlaksananya pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti adanya BTQ dan Perayaan Hari Besar Islam PHBI. Untuk adat-istiadat atau kesenian budaya yang diterapkan di SMK Triguna Utama yaitu adanya estrakurikuler marawis. Dan wujud fisik atau benda yang menjadi budaya islami di SMK Triguna Utama adalah adanya masjid dan dekorasi sekolah yang dihiasi dengan Asmaul Husna. Budaya beragama di SMK Triguna Utama dimulai sejak awal berdirinya sekolah. Budaya yang di terapkan didukung oleh seluruh pihak sekolah terutama guru Pendidikan Agama Islam. Guru Pendidikan Agama Islam sangat berperan dalam penerapan budaya di sekolah ini. Dalam keseharian budaya beragama di SMK Triguna Utama sudah diterapkan sejak siswa memasuki gerbang sekolah sampai bel pulang sekolah. Budaya beragama di SMK Triguna Utama ada yang sifatnya setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, dan setiap tahun. Adapun secara kesluruhan budaya beragama di SMK Triguna Utama adalah: a. Memberi salam atau berjabat tangan dengan guru dan sesama siswa b. Membaca do’a sebelum memulai pembelajaran dan sesudah berakhir pembelajaran. c. Membaca Shalawat Nabi sebelum memulai pelajaran Pendidikan Agama Islam d. Toleransi terhadap sesama umat dan antar umat beragama e. Melaksanakan shalat zuhur berjama’ah f. Membaca QS. Yasin g. Tadarus sebelum shalatJum’at h. Infak i. Menggunakan pakaian muslim j. Keputrian k. Muhadharah l. Marawis m. Tilawah al-Qur’an n. Pengajian bulanan untuk para guru o. Pelaksanaan PHBI Perayaan Hari Besar Islam. Adapun waktu pelaksanaannya adalah memberi salam atau berjabat tangan dengan guru atau sesama siswa dilakukan setiap hari. Membaca do’a dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah pembelajaran. Membaca shalawat dilakukan setiap memulai dan mengakhiri pembelajaran Pendidikan Agama Islam oleh guru Pendidikan Agama Islam sebelum dan sesudah memulai pembelajaran. Melaksanakan shalat zuhur berjama’ah dilakukan setiap hari. Membaca QS. Yasin dilaksanakan setiap pagi di hari Jum’at sebelum memulai pembelajaran atau sehabis bel masuk berbunyi. Tadarus dilakukan sebelum memulai shalat Jum’at bagi siswa laki-laki. Infak dilakukan setiap hari Jum’at. Menggunakan pakaian muslim di hari Jum’at. Keputrian dilaksanakan setiap hari Jum’at ketika siswa laki-laki shalat Jum’at. Muhadhoroh, marawis, dan tilawah al-Qur’an dilakukan seminggu sekali pada hari sabtu. Pengajian bulanan untuk para guru dilaksanakan sebulan sekali untuk waktu pelaksanaannya tergantung situasi dan kondisi para guru. Dan pelaksanaan PHBI dilaksanakan setahun sekali. Budaya beragama yang diterapkan di SMK Triguna Utama memiliki beberapa tujuan, dan adapun salah satu tujuannya yang dilampirkan oleh kepala sekolah bapak Nirachmat S.Pd adalah menjadikan anak berakhlakul karimah. 1 Budaya beragama yang diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan kepada siswa. Tujuan adanya budaya beragama di dalam maupun di luar kelas menurut guru Pendidikan Agama Islam adalah menjadikan siswa aktif dalam keagamaannya. Guru Pendidikan Agama Islam membiasakan siswa untuk berperilaku baik mulai dalam kelas. 1 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Triguna Utama pada tanggal 19 September 2014