ditulis oleh Abdul Majid model pembelajaran Tadzkirah sesuai untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Makna Tadzkirah secara etimologis
diambil dari kata dzakara yang artinya ingat dan tadzkirah artinya peringatan. Adapun makna Tadzkirah yang dimaksud oleh Abdul Majid adalah
sebuah model pembelajaran yang mempunyai makna sebagai berikut: 1
T = Tunjukan Teladan Guru harus menjadi teladan bagi siswanya. Siswa lebih mudah
mengambil pelajaran dari apa yang ia lihat. 2
A = Arahkan Berikan Bimbingan Bimbingan seorang guru kepada siswanya dilakukan dengan cara
memberikan alasan, penjelasan, pengarahan, diskusi-diskusi, teguran, mencari tahu penyebab masalah, dan kritikan sehingga perilaku anak
berubah. 3
D = Dorongan Motivasi Memotivasi anak adalah suatu kegiatan memberi dorongan agar anak
bersedia dan mau mengerjakan kegiatan atau perilaku yang diharapkan oleh orang tua atau guru. Anak yang termotivasi akan memungkinkan ia
untuk mengembangkan dirinya. 4
Z = Zakiyah Murni-Suci-Bersih Kata murni disini bermaksud ikhlas, rasa keikhlasan harus ditanamkan
kepada anak baik dalam belajar, bersikap, dan berbuat sekecil apapun. Jika rasa ikhlas sudah tumbuh, maka keihklasan akan menjadi kekuatan
dalam hidup. 5
K = Kontinuitas Ajaran-ajaran yang diberikan haruslah bersifat kontiyu atau terus
menerus agar anak terbiasa dan akan menjadi kebiasaan. Pembiasaan ini harus dimulai sejak dini kepada anak agar akhirnya anak menjadi terbiasa
dan menjadi sebuah kebiasaan habit 6
I = Ingatkan Dalam proses pembelajaran PAI Pendidkan Agama Islam, guru harus
berusaha mengingatkan kepada siswa bahwa mereka diawasi oleh Allah
Swt. Disini juga guru harus mengingatkan kepada siswa akan ajaran- ajaran yang telah diajarkan.
7 R = Repetition Pengulangan
Pendidikan yang efektif dilakukan dengan berulang-ulang sehingga anak menjadi mengerti. Pelajaran atau nasihat apa pun perlu dilakukan secara
berulang-ulang sehingga mudah dipahami oleh anak. 8
A = Aplikasikan atau Organisasikan Puncaknya ilmu adalah amal. Dengan demikian, maka dalam mengajar
hendaknya guru mampu memvisualisasikan ilmu pengetahuan pada dunia praktis.
9 H = Heart Hepar
Hati adalah sumber keimanan manusia. Oleh karena itu guru harus menyentuh hati siswanya agar dapat dekat dengan Sang Khaliq.
17
B. Budaya Beragama
1. Budaya
Budaya menurut Sarlito adalah “suatu set dari sikap, perilaku, dan
simbol-simbol yang dimiliki bersama oleh manusia dan biasanya dikomunikasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya
”.
18
Kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta “buddhayah” yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau kekal.19 Kata asing culture yang berasal dari kata latin colere yang berarti mengolah,
mengerjakan dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah, memiliki makna yang sama dengan kebudayaan. Arti culture berkembang sebagai
segala daya dan usaha manusisa untuk mengubah alam. Jika diingat sebagai konsep kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang
17
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012, h, 135-156.
18
Sarlito W Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2014, h, 3.
19
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, h. 73.
harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
20
Menurut HAR Tillar yang dikutip dari Primitive Culture karya Edward B Taylor “budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks
dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat”. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara “kebudayaan berarti buah budi manusia yang merupakan hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh yang kuat yaitu alam dan zaman kodrat dan masyarakat
”.
21
Dari keterangan di atas kebudayaan adalah kebiasaan dari segi pengetahuan, seni, moral, dan lain-lain yang merupakan hasil dari usaha
seseorang atau kelompok. Dalam membahas budaya kita sering kali kita tidak dapat melepas diri
dari istilah masyarakat, ras, dan etnik. Ketiga istilah tersebut sering digunakan secara bergantian dan campur aduk. Berikut adalah penjelasan dari masing-
masing istilah tersebut. a.
Masyarakat society adalah sekelompok orang yang saling berbagi tempat dan waktu jika menyangkut tempat dan waktu tertentu biasa di
sebut komunitas atau community b.
Ras adalah sekelompok orang yang memiliki karakteristik fisik yang sama dan diwariskan melalui genetik. Karakteristik tersebut antara lain,
warna kullit, bentuk hidung, dan bulu atau rambut di tubuh, serta mata. c.
Etnis atau suku bangsa adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan dan perbedaan dalam konteks kebudayaan budaya. Biasanya
suku bangsa dikaitkan dengan warisan budaya, pengelaman yang diwariskan secara turun temurun oleh orang-orang yang memiliki
20
Koentjaraningrat, kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992, h. 9.
21
H.A.R. Tillar, Pendidikan, Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1999, h. 39 dan 43.