Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1. Budaya beragama di SMK Triguna Utama 2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X Ob 3. Kontribusi budaya beragama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam D. Rumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah yang dipaparkan di atas maka rumusan masalah yang diajukan penelitiantara lain: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X Otomotif B? 2. Bagaimana budaya beragama di SMK Triguna Utama?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Triguna Utama b. Untuk mengetahui pelaksanaan budaya beragama siswa SMK Triguna Utama c. Untuk mengetahui bagaimana kontribusi budaya beragma dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi dalam rangka pelaksanaan pengembangan budaya beragama lingkungan sekolah. b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui budaya-budaya agama yang dapat ditanamkan dan dikembangkan pada peserta didik dalam rangka menciptakan generasi bangsa yang berakhlak mulia. c. Bagi penulis, untuk menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan tentang kontribusi budaya beragama dalam pembelajaran budaya beragama di SMK TrigunaUtama. 7

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pembelejaran PAI Pendidikan Agama Islam

1. Pembelajaran

Sebelum mengungkap pengertian pembelajaraan, kita ulas dahulu tentang definisi belajar, karena pembelajaran berasal dari kata belajar. Teori belajar banyak dikemukakan, dianntaranya: a. Teori Belajar Behavioristik sebagaimana yang di tuliskan oleh Asri Budiningsih Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik adalah tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. 1 b. Teori Belajar Menurut Thorndike sebagaimana yang di tuliskan oleh Asri Budiningsih Belajar menurut teori Thorndike adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti, pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkapmelalu alat indra. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berubah pikiran, perasaan, atau geraktindakan. 2 c. Teori Belajar Menurut Waston sebagaimana yang di tuliskan oleh Asri Budiningsih Belajar menurut teori Wastonn adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus 1 Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, h, 20- 23. 2 Ibid, h, 20-23. berbentuk tingkah laku yang dapat diamati observabel dan dapat diukur. 3 d. Teori Belajar Menurut Clark Hull sebagaimana yang di tuliskan oleh Asri Budiningsih Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian tentang belajar. 4 e. Teori Belajar Menurut Edwin Guthrie sebagaimana yang di tuliskan oleh Asri Budiningsih Demikian juga dengan Edwin Guthrie, ia juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Ia menjelaskan bahwa hubungan antara stimulus dan respon cendrung hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap. 5 Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah interaksi antara stimulus dengan respon. Dapat dikatakan bahwa stimulus adalah input guru kepada siswa, sedangkan respon adalah outputnya. Stimulus adalah sesuatu pemahaman yang diberikan guru untuk merangsang peserta didik berfikir, sedangkan respon adalah hasil berfikir peserta didik tersebut. Belajar sebagaimana yang dikatakan oleh Dimyati merupakan interaksi antara keadaan internal dan proses kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan. Proses kognitif tersebut menghasilkan suatu hasil belajar. Hasil belajar tersebut terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelek keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. 6 Definisi belajar menurut Anthony Robbins dalam buku Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-Progresif karya Trianto, adalah belajar 3 Ibid, h, 20-23 4 Ibid, h, 20-23 5 Ibid, h, 20-23 6 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h, 11.