8 ini menggunakan corong pemisah. Kemudian lapisan gliserol ditambahkan karbon
aktif untuk penghilangan warna dan akhirnya dilakukan distilasi vakum untuk menghilangkan metanol dan air [13, 8].
Penambahan asam pada gliserol kotor tidak terlalu mempengaruhi warna gliserol yang dihasilkan. Hal ini disebabkan masih banyaknya zat pengotor lain yang
tidak mampu dipisahkan oleh penambahan asam, sehingga warnanya tetap coklat kemerahan. Untuk menarik zat pengotor lain yang masih terdapat dalam gliserol
maka digunakan karbon aktif sebagai adsorben. Pemilihan karbon sebagai adsorben disebabkan karena karbon aktif mempunyai daya adsorbsi yang cukup tinggi. Selain
itu dari segi ekonomi harganya juga lebih murah dibandingkan dengan adsorben lain dan mudah di dapat. Penambahan karbon aktif secara langsung kedalam gliserol
kotor menyebabkan sebagian besar gliserol menempel pada karbon aktif karena viskositas gliserol cukup tinggi. Untuk itu sebelum karbon aktif ditambahkan,
gliserol kotor diencerkan dulu dengan penambahan air sehingga memudahkan proses adsorbsi. Penambahan air ini membawa dampak terhadap kadar gliserol yang
dihasilkan, kadarnya menjadi turun. Untuk menarik air dari gliserol maka dilakukan proses penguapan [10].
2.3 FERMENTASI GLISEROL
Fermentasi berasal dari bahasa Latin aitu fervere yang berarti mendidihkan. Seiring perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas, menjadi semua proses
yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang disebut metabolit primer dan sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Pada
mulanya istilah fermentasi digunakan untuk menunjukkan proses pengubahan glukosa menjadi alkohol yang berlangsung secara anaerob. Namun, kemudian istilah
fermentasi berkembang lagi menjadi seluruh perombakan senyawa organik yang dilakukan mikroorganisme yang melibatkan enzim yang dihasilkannya. Dengan kata
lain, fermentasi adalah perubahan struktur kimia dari bahan-bahan organik dengan memanfaatkan agen-agen biologis terutama enzim sebagai biokatalis [14].
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk
tersebut biasanya dimanfatkan sebagai minuman atau makanan. Fermentasi suatu
9 cara yang telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman kuno. Sebagai suatu
proses fermentasi memerlukan: 1.
Mikroba sebagai inokulum 2.
Tempat wadah untuk menjamin proses fermentasi berlangsung dengan optimal.
3. Substrat sebagai tempat tumbuh medium dan sumber nutrisi bagi
mikroba.
Gambar 2.1 Skema Proses Fermentasi [15] Fermentasi merupakan suatu cara yang telah dikenal dan digunakan sejak
lama sejak jaman kuno. Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba.
Fermentasi dapat dibedakan menjadi: 1 fermentasi aerob jika memerlukan oksigen mengubah substrat gula
menjadi danhasil akhirnya asam piruvat dan karbondioksida CO
2
, dan 2 fermentasi anaerob jika tidak memerlukan oksigen, gula akan diubah
menjadiasam piruvat, kemudian asetaldehida dan akhirnya menjadi alkohol, etanol atau metanol dan asam laktat [15].
Pengolahan gliserol dapat dilakukan melalui proses biologis dengan menggunakan bantuan mikroorganisme yang mana gliserol dalam substrat digunakan
sebagai sumber energi dan sumber karbon. Beberapa mikroorganisme yang mampu hidup dengan menggunakan substrat gliserol di antaranya adalah Aerobacter
Aerogenes, Anaerobiospirillum succiniciproducens,
Clostridium butyricum, Clostridium acetobutylicum, Eschericia coli, Klebsiella pneumeniae, Paenibacillus
macerans dan Lactobacillus sp. Mikroorganisme-mikroorganisme tersebut dapat menggunakan gliserol sebagai sumber karbonnya serta menghasilkan berbagai
macam produk seperti biohidrogen, laktat, etanol, butanol, 1,3-propanadiol, 1,2- propandiol, 3 hidroksipropionaldehid, asam format, asam sitrat, asam propionat, dan
asam suksinat [1].
10
2.4 INOKULASI BAKTERI