Bahan Purifikasi Gliserol Bahan Pembuatan Media Kultur Stok Bahan Media Perhitungan Jumlah Bakteri Yang Tumbuh Bahan Analisa

18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioproses Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS di Jalan Bridjen Katamso, Medan. 3.2 BAHAN 3.2.1 Bahan Baku Bahan baku dalam percobaan ini adalah gliserol dari hasil samping proses pembuatan biodiesel. Crude Gliserol diambil dari salah satu industri pengolahan minyak kelapa sawit menjadi biodiesel yang ada di Dumai dan dibawa ke laboratorium. Bakteri Klebsiella Pneumoniae yang diperoleh dari laboratorium mikrobiologi Badan Pegawasan Obat dan Makanan BPOM Medan.

3.2.2 Bahan Purifikasi Gliserol

Bahan purifikasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah H 2 SO 4 5 yang diencerkan sebanyak 50 ml untuk setiap 150 ml gliserol, NaOH, aquadest, dan karbon aktif 2 dari berat total gliserol.

3.2.3 Bahan Pembuatan Media Kultur Stok

Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan kultur stok adalah Klebsiella Pneumoniae, ekstrak sapi, pepton, margarin, glukosa, NaOH, dan HCl. Unsur makro yaitu: FeCl 3 .6H 2 O, CaCl 2 .H 2 O, CuSO 4 .5H 2 O, MnSO 4 .4 H 2 O, ZnSO 4 .7H 2 O, aquadest, dan unsur mikro adalah : NH 4 2 SO 4 , MgSO 4 .7H 2 O, Na 2 SO 4 , KH 2 PO 4 .

3.2.4 Bahan Media Perhitungan Jumlah Bakteri Yang Tumbuh

Adapun bahan yang digunakan dalam mengetahui jumlah bakteri yang tumbuh adalah kultur stok Klebsiella Pneumonia yang telah dibiakkan, aquadest steril, dan nutrien agar. 19

3.2.5 Bahan Analisa

3.2.5.1 Bahan Analisa Kadar Air Gliserol 1. Crude Gliserol Fungsi : Sebagai bahan baku yang akan di analisa kadar airnya. 3.2.5.2 Bahan Analisa Densitas Gliserol 1. Crude Gliserol Fungsi : Sebagai bahan baku yang akan di analisa densitasnya. 2. Aquadest Fungsi : Sebagai bahan kalibrasi piknometer. 3.2.5.3 Bahan Analisa Kadar Abu 1. Crude Gliserol Fungsi : Sebagai bahan baku yang akan diketahui kadar abunya. 3.2.5.4 Bahan Analisa Free Fatty Acid FFA Gliserol 1. Crude Gliserol Fungsi : Sebagai bahan baku yang akan diketahui kadar FFAnya. 2. Etanol 95 Fungsi : Sebagai pereaksi dengan gliserol. 3. NaOH 0,1 N Fungsi : Sebagai bahan pentiter. 4. Phenopthalein Fungsi : Sebagai indicator 5. Aquadest Fungsi : Sebagai pelarut universal 3.2.5.5 Analisa Kromatografi Gas Analisis kromatografi gas dilakukan pada gliserol dan 1,3-Propanadiol. Analisis krmatografi gas juga dilakukan pada hasil fermentasi setelah separasi dengan menggunakan distilasi. Analisis kromatografi gas dilakukan dengan menggunakan GC QP 2010 Shimadzu dengan automatic sampling system yang mampu menganalisis 50 scans perdetik. Kolom yang digunakan DB 5 HT dengan bahan pengisi 100 dimethyl polysiloxane, yang mampu menganalisis senyawa essential oils, hydrocarbons, semivolatiles dan pesticides. Analisis GC dilakukan 20 dengan menggunakan pelarut aquadest dengan gas pembawa helium dengan kondisi pengaturan temperatur pada alat GC Colom, Injection, Ion Source dan Interface. Tabel 3.1 Program Pengatur GC Parameter Nilai Satuan Temp Oven Kolom 60 C Temp Injeksi 370 C Tekanan 100 kPa Kec Aliran 125,1 mlmin Kecepatan Kolom 2,42 mlmin Temp Sumber Ion 370 C Temp Permukaan 360 C 3.3 PERALATAN 1. Erlenmeyer Fungsi : Sebagai tempat fermentasi berlangsung 2. Kromatografi gas Fungsi : Sebagai alat analisa kandungan dari suatu bahan 3. Beaker glass Fungsi : Sebagai wadah larutan 4. Gelas ukur Fungsi : Sebagai alat mengukur volume suatu larutan 5. Corong gelas Fungsi : Sebagai alat letaknya kertas saring untuk memisahkan padatan dari gliserol 6. Oven Fungsi : Sebagai alat untuk memisahkan gliserol dan air 7. Autoclave Fungsi : Sebagai alat untuk mensterilkan peralatan yang digunakan dalam fermentasi 8. Counter coloni Fungsi : Sebagai alat untuk mengetahui jumlah koloni yang tumbuh 21 9. Distilasi Fungsi : Sebagai alat untuk memisahkan hasil fermentasi 3.4 PROSEDUR PENELITIAN 3.4.1 Prosedur Purifikasi Gliserol