Prosedur Analisa Gliserol Metode SNI Penentuan Kadar Free Fatty Acid FFA Gliserol Penentuan Densitas Gliserol

21 9. Distilasi Fungsi : Sebagai alat untuk memisahkan hasil fermentasi 3.4 PROSEDUR PENELITIAN 3.4.1 Prosedur Purifikasi Gliserol Gliserol disiapkan dalam suatu beaker glass, lalu dipanaskan pada suhu 60 C selama 1 jam untuk menguapkan kandungan metanol yang masih terdapat pada gliserol, setelah itu ditambahkan H 2 SO 4 5 sehingga terbentuk 2 lapisan, dimana lapisan bawah adalah gliserol murni dan lapisan atas adalah senyawa yang terdapat pada crude gliserol dan menghasilkan pH 2. Larutan gliserol yang sudah diperoleh dari pemisahan ditambahkan larutan NaOH hingga pH gliserol netral pH 7. Kemudian dipanaskan supaya terbentuk garam Na 2 SO 4 dan disaring untuk memisahkan garam dengan gliserol. Larutan gliserol kemudian ditambahkan dengan karbon aktif 2 dari berat total gliserol untuk mengurangi warna pada gliserol tersebut, dipanaskan pada suhu 80 C dan dibiarkan selama 12 jam dan disaring untuk memisahkan karbon aktif dengan gliserol [8, 9, 13]. 1. Crude Gliserol dimasukkan ke wadah dan dipanaskan pada suhu 60 C untuk menguapkan alkohol yang masih terkandung. 2. Ditambahkan dengan H 2 SO 4 5 sebanyak 50 ml untuk setiap 150 ml Crude Gliserol sehingga menghasilkan pH 2 dan dibiarkan selama 30 menit. 3. Setelah terbentuk 2 lapisan, dipisahkan, dimana lapisan bawah gliserol dan lapisan atas senyawa yang lain selain gliserol. 4. Gliserol yang didapat ditambahkan NaOH hingga pH netral pH 7, lalu dipanaskan dan disaring. 5. Gliserol yang didapat ditambahkan karbon aktif 2 dan dibiarkan selama 12 jam dan dipanaskan, lalu disaring.

3.4.2 Prosedur Analisa Gliserol Metode SNI

Gliserol sebanyak 0,5 g dilarutkan dalam 50 ml air akuades lalu ditambah indikator biru bromtimol sebanyak 5 tetes. Larutan kemudian diasamkan dengan H 2 SO 4 0,2 N sampai terbentuk warna kuning kehijauan. Larutan dinetralkan dengan NaOH 0,05 N secara hati-hati sampai terbentuk warna biru. Setelah itu, larutan 22 tersebut ditambah NaIO 4 sebanyak 50 ml lalu diaduk secara perlahan. Larutan selanjutnya ditutup dan didiamkan dalam ruangan gelap pada suhu kamar selama 30 menit. Larutan kemudian ditambah etilena glikol sebanyak 10 ml lalu ditutup dan didiamkan dalam ruangan gelap pada suhu kamar selama 20 menit. Larutan diencerkan dengan 300 ml air akuades, kemudian ditambah 3 tetes indikator biru bromtimol. Larutan hasil campuran tersebut ditirasi perlahan-lahan dengan NaOH 0,5 N sampai terbentuk warna biru. Proses tersebut juga dilakukan untuk perlakuan blangko. Kadar gliserol dihitung dengan rumus di bawah ini [24]. Dengan; T1 = volume NaOH untuk titrasi contoh ml T2 = volume NaOH untuk titrasi blangko ml N = normalitas NaOH W = bobot contoh g Faktor gliserol = 9,209

3.4.3 Penentuan Kadar Free Fatty Acid FFA Gliserol

Penentuan kadar asama lemak bebas FFA berdasarkan langkah-langkah berikut [25]: 1. sampel sebanyak 20 gram dimasukkan kedalam erlenmeyer dan di larutkan dengan 100 ml etanol 95 . 2. Dikocok hingga rata, dan diambil 10 ml untuk dianalisa. 3. Campuran larutan ditambahkan 3 tetes indikator phenolphalein. 4. Campuran dititrasi dengan 0,1 N natrium hidroksida sambil diaduk hingga berubah warna menjadi merah muda selama 30 s. 5. Persentase FFA dihitung dengan persamaan : 3.1 3.2 23

3.4.4 Penentuan Densitas Gliserol

Piknometer terlebih dahulu dikalibrasi dengan air pada suhu 30 C, dimana piknometer diisi air hingga penuh, lalu dicatat berat air untuk menghitung volume piknometer yang digunakan. Dimasukkan sampel ke dalam piknometer hingga penuh kemudian dilakukan penimbangan piknometer yang telah berisi sampel sampai menunjukkan angka yang konstan. Penentuan densitas dihitung berdasarkan persamaan berikut: 3.4.5 Penentuan Kadar Air Gliserol [25]